Share

289. Tersulut Emosi

“Tidak mengapa, saya paham dengan kondisi Anda!” Pengacara itu mengangguk sopan.

Melihat adab dan etika yang dimiliki pengacara itu, habiba menyesal sudah terpancing emosi. Perkataannya tadi pasti sudah snagat menyinggung pengacara tersebut.

“Aku terlalu berharap Mas Husein akan bebas. Jadi aku emosi,” ungkap Habiba menyesal sambil mengusap rambut ke belakang. ia berusaha menenangkan diri.

“Tidak apa- apa, Nyonya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Dan saya akan usahakan Tuan Husein akan bebas di posisi banding nanti. Saya akan siapkan bahan dan alibi yang kuat,” sahut pengacara itu bersungguh- sungguh.

Habiba mengangguk. “Sekali lagi saya minta maaf. selamat bekerja!” Habiba melenggang pergi.

Rasa rindu pada Husein tidak terobati. Pertemuan yang hanya sekilas tadi sama sekali tidak mengobati kerinduannya.

Ah, andai saja ia bisa memeluk Husein lebih lama lagi, ia yakian janin di kandungannya juga turut merasakan kehangatan dipeluk oleh ayahnya.

Sampai kapan mereka ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga biba bisa kuat menghadapi semua cobaan ini
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga pada saat acara qasam berlangsung, husein udah keluar dari penjara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status