Share

Dosa Masa Lalu

Author: BininyaMrJ
last update Last Updated: 2025-03-07 16:16:57

Elara duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong, jari-jarinya mencengkeram kain gaun pengantinnya yang sudah kusut. Villa ini besar dan megah, tapi rasanya seperti penjara. Semua terasa sunyi, kecuali suara derap langkah di lantai bawah, Dante Valentino sedang berbicara dengan seseorang.

Elara mengembuskan napas pelan.

‘Kenapa aku menerima pernikahan ini?’

Ucapan itu berputar di kepalanya, mengingatkan pada malam yang mengubah segalanya.

Dua minggu yang lalu.

Elara berlari di lorong rumah sakit, napasnya memburu. Leon, adiknya yang sudah tiga tiga tahun koma baru saja dilarikan ke ruang operasi, dia belum sadarkan diri sejak kejadian tragis tiga tahun lalu yang membuat tubuhnya dipenuhi luka akibat serangan kejam musuh keluarganya.

Matanya memerah saat melihat sahabat ayahnya, Don Angelo, berdiri di depan pintu ruang operasi dengan wajah suram.

“Elara,” suara Don Angelo rendah tapi tegas.

Elara tidak menjawab. Ia masih terengah-engah, mencoba memahami semuanya. Leon sudah sadar. Tapi setelah itu kondisi adiknya malah semain kritis. Kenapa? Kenapa semua ini terjadi?

Don Angelo menarik napas panjang. “Dante Valentino menyelamatkan nyawa adikmu tiga tahun lalu, dia juga yang telah membiayai semua administrasi perawatan adikmu selama tiga tahun, sekarang biaya operasi pun Dante Valentino yang akan mengurusnya.”

Elara menegang. Nama itu, ia tahu betul siapa Dante Valentino.

Pemimpin La Rosa Oscura. Penguasa bayangan di dunia mafia Italia. Pria yang tidak punya belas kasihan.

“Penyelamatan macam apa yang dilakukan pria seperti dia?” suara Elara terdengar getir. “Dia pasti menginginkan sesuatu sebagai balasan.”

Don Angelo mengangguk. “Benar.”

Elara merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. “Apa yang dia inginkan?”

Don Angelo menatapnya dalam-dalam sebelum mengucapkan kalimat yang menghancurkan dunia Elara seketika.

“Dia ingin menikah denganmu.”

Elara mengepalkan tangan. Dante menyelamatkan Leon, tapi dengan harga yang terlalu mahal.

Menikah dengannya berarti masuk ke dalam dunia penuh darah dan pengkhianatan. Itu berarti menyerahkan hidupnya pada pria yang terkenal karena kekejamannya.

Tapi jika ia menolak, Leon akan mati karena tidak segera di operasi.

Dante mungkin sudah menyelamatkan nyawa adiknya dari satu serangan, tapi itu tidak berarti pria itu akan melindunginya selamanya tanpa sesuatu yang bisa ia dapatkan. Di dunia mafia, utang nyawa dibayar dengan nyawa. Jika ia tidak memberikan apa yang Dante inginkan, maka Leon tetap akan menjadi jaminannya.

Elara tahy semua konsekuensinya. Jadi Elara menerima tawaran itu.

Bukan karena ia ingin. Tapi karena tidak ada pilihan lain.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat. Pintu terbuka perlahan, dan sosok Dante berdiri di sana, bersandar di kusen pintu dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Lamunan Elara buyar seketika.

“Sudah puas meratapi nasibmu?” tanya pria itu dengan nada tenang tapi penuh sindiran.

Elara menatapnya tajam. “Aku ingin tahu satu hal.”

Dante mengangkat alis. “Apa?”

Elara menatap matanya dalam-dalam. “Kenapa harus aku yang kau pilih menjadi istrimu?”

Dante tidak langsung menjawab. Ia berjalan mendekat, berdiri tepat di depannya, lalu membungkuk sedikit, membiarkan wajah mereka begitu dekat hingga Elara bisa merasakan napas hangatnya di pipinya.

“Kau bukan pilihan,” katanya pelan, suaranya terdengar lebih dingin dari sebelumnya. “Kau adalah hukuman.”

Mendengar itu tubuh seketika Elara membeku.

Dante menyeringai tipis sebelum melangkah keluar dari kamar pengantin.“Tidurlah.”

Lalu, tanpa menunggu jawaban, ia keluar dari kamar dan menutup pintu.

Elara tetap duduk di sana termenung, jantungnya berdebar kencang.

Hukuman?

Apa maksudnya?

Dan yang lebih penting, apa yang sebenarnya Dante inginkan darinya?

Di luar. Dante Valentino duduk di balkon, sebatang rokok terselip di antara jarinya. Angin malam berembus pelan, membawa aroma tanah basah setelah hujan. Dari tempatnya duduk, ia bisa melihat danau yang gelap, tenang di permukaan, tapi penuh dengan misteri di dasarnya, sama seperti hatinya.

Matanya melirik ke dalam kamar. Elara tertidur, tubuhnya masih meringkuk dalam gaun pengantin yang belum ia ganti sejak tadi siang. Wajahnya terlihat damai, tapi Dante tahu, tidak ada kedamaian di antara mereka.

Karena ia adalah pria yang telah membunuh orang tuanya.

Asap rokok melayang saat pikirannya kembali ke malam itu.

Tiga tahun yang lalu.

Langit malam di luar vila keluarga Moretti bersih tanpa bintang. Dante berdiri di antara reruntuhan kaca dan perabotan yang hancur. Bau darah menyengat di hidungnya. Jeritan terakhir Alessio Moretti dan istrinya masih terngiang di telinganya.

Dante tidak ingat berapa peluru yang bersarang di tubuh Alessio. Ia hanya ingat ekspresi pria itu sebelum napas terakhirnya, tatapan seorang ayah yang menyesali sesuatu.

Dante melempar pistolnya ke lantai, dadanya naik-turun. Di sekelilingnya, anggota mafia nya sibuk membersihkan reruntuhan dan mayat para musuh keluarga Moratti, memadamkan api kecil yang mulai merambat ke sofa.

Saat itulah Valentino mendengar suara lemah di balik sofa.

“T-tolong.”

Valentino berbalik, ia melihat ada anak laki-laki yang tergeletak di samping meja.

Dia Leon. Adik Elara.

Hanya ada anak bungsu nya di sana. Elara Moretti sang kakak sedang menempuh pendidikan di London.

Leon, anak itu tergeletak di lantai, berlumuran darah, tapi masih bernapas. Tubuhnya penuh luka akibat terkena pecahan kaca dan tembakan yang meleset.

Valentino menatapnya lama.

Seharusnya ia membunuh anak itu. Tidak boleh ada sisa dari keluarga Moretti. Ini bisa menjadi kesalahan pahaman di masa yang akan datang.

Tapi ada sesuatu dalam sorot mata Leon yang membuatnya berhenti.

Bukan kebencian.

Bukan ketakutan.

Tapi kesedihan.

Valentino menutup matanya sejenak. Kemudian, dengan keputusan yang bahkan tidak bisa ia jelaskan pada dirinya sendiri, ia mengangkat tubuh bocah itu dan membawanya pergi.

Kembali ke masa sekarang.

Dante menekan rokoknya ke asbak, membiarkan abu jatuh tanpa peduli.

Itu sebabnya ia menikahi Elara.

Karena hutang budi.

Ia secara tidak langsung terlibat dalam komplotan pembunuh orang tuanya, menghancurkan keluarganya, dan sebagai pria yang dibesarkan dengan aturan kehormatan di dunia mafia, ia tahu bahwa satu-satunya cara untuk menebusnya adalah dengan melindungi hal yang tersisa dari keluarga itu—Elara dan Leon.

Tapi melindungi tidak berarti membiarkan mereka bebas.

Valentino bukan pria yang murah hati. Pernikahan ini bukan bentuk kasih sayang. Ini adalah hukuman.

Bagi Elara. Maupun bagi dirinya sendiri.

Ia berdiri, berjalan kembali ke dalam kamar. Matanya menelusuri wajah Elara yang tertidur, sebelum tangannya terulur, menyentuh pelan helaian rambutnya.

Kata maaf tidak akan pernah cukup untuk memulihkan semua penderitaan gadis itu atas semua kenangan di masa lalu.

Tapi ia tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh wanita ini.

Elara miliknya sekarang.

Entah itu sebagai istrinya. Atau sebagai hukuman hidup yang akan selalu mengingatkannya pada dosanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Gadis Keras Kepala

    Hujan turun pelan, menciptakan ketukan halus di jendela kamar mereka. Elara duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya dengan pandangan kosong. Gaun pengantinnya sudah berganti dengan piyama sutra yang terasa asing di kulitnya, terlalu mewah, terlalu mahal, dan terlalu mengingatkannya bahwa ia bukan lagi Elara Moretti yang dulu.Di belakangnya, Valentino sedang berdiri di balkon, merokok seperti biasa. Asapnya mengepul membentuk kabut tipis di udara, sebelum menghilang bersama dengan pikiran yang mungkin sedang berkecamuk di kepalanya.Mereka sudah menikah. Tapi atmosfer di antara mereka terlalu hening, terlalu dingin.Elara menggigit bibirnya. Ia ingin berbicara. Ia ingin bertanya.Kenapa?Kenapa ia menikahinya?Kenapa ia terus menatapnya seperti ia adalah teka-teki yang tidak bisa ia pecahkan?Tapi bibirnya tetap terkunci. Karena ia tahu, tidak ada jawaban yang akan membuatnya lebih baik.Di sisi lain, Valentino mencuri pandang ke arah Elara dari pantulan kaca balkon. Wanita

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Menjenguk Leon

    Cahaya matahari samar menelusup lewat tirai kamar, tapi tidak cukup untuk menghangatkan udara dingin yang menggantung di antara mereka.Elara duduk di pinggir tempat tidur, lututnya tertarik ke dada, tangan kurusnya menggenggam erat selimut. Matanya kosong, tapi ada api yang masih menyala di sana, api pemberontakan yang tidak pernah padam, meskipun tubuhnya terasa lelah.Sarapan sudah tersedia di atas meja. Croissant hangat, telur setengah matang, dan secangkir kopi hitam, hidangan yang tampak sederhana, tapi dibuat oleh chef terbaik yang dimiliki La Rosa Oscura.Dan Elara tidak menyentuhnya.Valentino berdiri di seberang ruangan, tangannya terselip di saku celana, rahangnya mengeras. Ia sudah memperingatkan gadis itu sejak tadi.“Elara, makanlah.”“Aku tidak lapar.”“Elara.”“Aku. Tidak. Lapar.”Suasana di antara mereka semakin menegang. Valentino menekan napasnya, mencoba mengendalikan amarahnya yang selalu muncul dengan mudah saat berhadapan dengan wanita ini.Elara bangkit, berdir

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Penculikan

    “Dia orang pertama yang menolongku waktu kejadian itu.” Leon menatap langit-langit kamar. “Kalau bukan dia, aku mungkin udah nggak ada.”Pupil mata Elara melebar.Ia tahu Valentino yang menyelamatkan adiknya dari insiden malam itu, ia tahu semuanya dari mantan detektif keluarga Moretti. Tapi ia tidak pernah benar-benar memikirkan bagaimana itu terjadi.Apakah Valentino yang membawa Leon keluar dari neraka berdarah itu? Apakah ia harus bertarung hanya untuk menjaga bocah ini tetap hidup?Pikiran itu membuat hatinya mencubit perih.Tapi sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, suara Valentino yang berbicara di telepon menarik perhatiannya.Pria itu berdiri tidak jauh dari ruangan, tubuhnya tegap dengan satu tangan di saku celana dan tangan satunya memegang ponsel di telinga.“Di misi kali ini bawa Elara bersamamu, Dante,” ujar seseorang dari panggilan suara. Ekspresi Valentino seketika berubah serius.Bukan lagi Valentino yang baru saja bercanda dengan Leon, tapi Valentino yang sesungguhny

    Last Updated : 2025-03-07
  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Sesuai Rencana

    "Kau yakin bisa sendirian?" Suara Elara terdengar ragu, matanya menyorot tajam ke arah Valentino."Kau belum mengenal siapa suamimu ini? Seharusnya kau lebih khawatir pada dirimu sendiri." Valentino menutup pintu kamar mereka dengan satu dorongan kuat. "Tetaplah di sini. Ini tempat paling aman untuk bersembunyi."Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah pergi, meninggalkan Elara dalam riuh pikirannya sendiri. Dari jendela, ia melihat mobil Valentino melaju menembus gelapnya malam."Walaupun aku membencinya, tapi Tuhan, tolong biarkan dia pulang dalam keadaan hidup." Untuk pertama kalinya, doa Elara tak dipenuhi sumpah serapah.---Di sebuah bangunan terpencil, udara dipenuhi aroma keringat dan debu."Kau masih belum mau bicara, Pak Tua?" Seorang pemuda menekan moncong pistol ke bahu Elio, menekannya cukup kuat hingga pria tua itu mendecak. "Di mana kunci brankas berisi obat yang kami inginkan?"Elio hanya mendengus. "Sudah kubilang, keponakanku yang memegangnya." Tatapannya tetap tajam. I

    Last Updated : 2025-03-21
  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Membingungkan

    “Nona bisa menambahkan madu jika rotinya kurang pas di lidah Anda,” ujar Cindy, sang kepala maid, dengan sopan.“Tak perlu. Aku suka selai anggur buatan kalian,” puji Elara ringan, menyendokkan sedikit selai ke rotinya.Cindy tersenyum kecil. Ini pertama kalinya seorang penghuni mansion memuji makanan mereka secara langsung. Biasanya, Valentino—si Tuan Rumah—tidak pernah berkata apa pun soal rasa. Pria itu hanya makan, lalu pergi tanpa ekspresi.“Selamat makan, Tuan, Nona.” Cindy membungkuk hormat sebelum melenggang pergi.“Terima kasih, Cindy.” Elara melirik Valentino yang tetap datar. Dalam hati, ia menggerutu.‘Dia ini hidup di dimensi apa, sih? Sampai hal sekecil ini aja nggak peduli. Cindy kelihatan begitu senang hanya karena pujian receh. Apa si manusia kulkas ini punya anggaran buat ngeluarin satu kata aja buat maid yang udah capek-capek ngurusin makannya?’Sementara itu, Dante Valentino masih setia mengunyah makanannya tanpa suara. Hanya bunyi denting halus garpu yang menyent

    Last Updated : 2025-03-22
  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Pernikahan Kilat

    Hujan turun deras malam itu, seolah langit ikut berkabung atas keputusan gila yang baru saja dibuatnya. Elara Moretti berdiri di depan cermin besar, menatap pantulan dirinya dalam balutan gaun pengantin putih yang seharusnya melambangkan kebahagiaan. Tapi tidak ada kebahagiaan di sini, hanya ada ketakutan, keputusasaan, dan kemarahan yang ia pendam dalam diam.Pernikahan ini bukan tentang cinta. Ini tentang balas dendam, darah, dan pengkhianatan.Tangannya gemetar saat menyentuh dadanya, merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. Malam ini, ia akan mengikat janji dengan pria yang paling ia benci, pria yang telah menghancurkan keluarganya—Dante Valentino, pemimpin La Rosa Oscura, organisasi mafia paling berbahaya di Italia.Suara langkah kaki berat terdengar dari luar kamar, semakin mendekat. Pintu terbuka, memperlihatkan pria tinggi dengan setelan hitam sempurna, auranya begitu dingin dan mendominasi. Dante Valentino, matanya setajam belati, memeriksa Elara dari ujung kepala hingg

    Last Updated : 2025-03-07

Latest chapter

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Membingungkan

    “Nona bisa menambahkan madu jika rotinya kurang pas di lidah Anda,” ujar Cindy, sang kepala maid, dengan sopan.“Tak perlu. Aku suka selai anggur buatan kalian,” puji Elara ringan, menyendokkan sedikit selai ke rotinya.Cindy tersenyum kecil. Ini pertama kalinya seorang penghuni mansion memuji makanan mereka secara langsung. Biasanya, Valentino—si Tuan Rumah—tidak pernah berkata apa pun soal rasa. Pria itu hanya makan, lalu pergi tanpa ekspresi.“Selamat makan, Tuan, Nona.” Cindy membungkuk hormat sebelum melenggang pergi.“Terima kasih, Cindy.” Elara melirik Valentino yang tetap datar. Dalam hati, ia menggerutu.‘Dia ini hidup di dimensi apa, sih? Sampai hal sekecil ini aja nggak peduli. Cindy kelihatan begitu senang hanya karena pujian receh. Apa si manusia kulkas ini punya anggaran buat ngeluarin satu kata aja buat maid yang udah capek-capek ngurusin makannya?’Sementara itu, Dante Valentino masih setia mengunyah makanannya tanpa suara. Hanya bunyi denting halus garpu yang menyent

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Sesuai Rencana

    "Kau yakin bisa sendirian?" Suara Elara terdengar ragu, matanya menyorot tajam ke arah Valentino."Kau belum mengenal siapa suamimu ini? Seharusnya kau lebih khawatir pada dirimu sendiri." Valentino menutup pintu kamar mereka dengan satu dorongan kuat. "Tetaplah di sini. Ini tempat paling aman untuk bersembunyi."Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah pergi, meninggalkan Elara dalam riuh pikirannya sendiri. Dari jendela, ia melihat mobil Valentino melaju menembus gelapnya malam."Walaupun aku membencinya, tapi Tuhan, tolong biarkan dia pulang dalam keadaan hidup." Untuk pertama kalinya, doa Elara tak dipenuhi sumpah serapah.---Di sebuah bangunan terpencil, udara dipenuhi aroma keringat dan debu."Kau masih belum mau bicara, Pak Tua?" Seorang pemuda menekan moncong pistol ke bahu Elio, menekannya cukup kuat hingga pria tua itu mendecak. "Di mana kunci brankas berisi obat yang kami inginkan?"Elio hanya mendengus. "Sudah kubilang, keponakanku yang memegangnya." Tatapannya tetap tajam. I

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Penculikan

    “Dia orang pertama yang menolongku waktu kejadian itu.” Leon menatap langit-langit kamar. “Kalau bukan dia, aku mungkin udah nggak ada.”Pupil mata Elara melebar.Ia tahu Valentino yang menyelamatkan adiknya dari insiden malam itu, ia tahu semuanya dari mantan detektif keluarga Moretti. Tapi ia tidak pernah benar-benar memikirkan bagaimana itu terjadi.Apakah Valentino yang membawa Leon keluar dari neraka berdarah itu? Apakah ia harus bertarung hanya untuk menjaga bocah ini tetap hidup?Pikiran itu membuat hatinya mencubit perih.Tapi sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, suara Valentino yang berbicara di telepon menarik perhatiannya.Pria itu berdiri tidak jauh dari ruangan, tubuhnya tegap dengan satu tangan di saku celana dan tangan satunya memegang ponsel di telinga.“Di misi kali ini bawa Elara bersamamu, Dante,” ujar seseorang dari panggilan suara. Ekspresi Valentino seketika berubah serius.Bukan lagi Valentino yang baru saja bercanda dengan Leon, tapi Valentino yang sesungguhny

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Menjenguk Leon

    Cahaya matahari samar menelusup lewat tirai kamar, tapi tidak cukup untuk menghangatkan udara dingin yang menggantung di antara mereka.Elara duduk di pinggir tempat tidur, lututnya tertarik ke dada, tangan kurusnya menggenggam erat selimut. Matanya kosong, tapi ada api yang masih menyala di sana, api pemberontakan yang tidak pernah padam, meskipun tubuhnya terasa lelah.Sarapan sudah tersedia di atas meja. Croissant hangat, telur setengah matang, dan secangkir kopi hitam, hidangan yang tampak sederhana, tapi dibuat oleh chef terbaik yang dimiliki La Rosa Oscura.Dan Elara tidak menyentuhnya.Valentino berdiri di seberang ruangan, tangannya terselip di saku celana, rahangnya mengeras. Ia sudah memperingatkan gadis itu sejak tadi.“Elara, makanlah.”“Aku tidak lapar.”“Elara.”“Aku. Tidak. Lapar.”Suasana di antara mereka semakin menegang. Valentino menekan napasnya, mencoba mengendalikan amarahnya yang selalu muncul dengan mudah saat berhadapan dengan wanita ini.Elara bangkit, berdir

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Gadis Keras Kepala

    Hujan turun pelan, menciptakan ketukan halus di jendela kamar mereka. Elara duduk di depan meja rias, menatap pantulan dirinya dengan pandangan kosong. Gaun pengantinnya sudah berganti dengan piyama sutra yang terasa asing di kulitnya, terlalu mewah, terlalu mahal, dan terlalu mengingatkannya bahwa ia bukan lagi Elara Moretti yang dulu.Di belakangnya, Valentino sedang berdiri di balkon, merokok seperti biasa. Asapnya mengepul membentuk kabut tipis di udara, sebelum menghilang bersama dengan pikiran yang mungkin sedang berkecamuk di kepalanya.Mereka sudah menikah. Tapi atmosfer di antara mereka terlalu hening, terlalu dingin.Elara menggigit bibirnya. Ia ingin berbicara. Ia ingin bertanya.Kenapa?Kenapa ia menikahinya?Kenapa ia terus menatapnya seperti ia adalah teka-teki yang tidak bisa ia pecahkan?Tapi bibirnya tetap terkunci. Karena ia tahu, tidak ada jawaban yang akan membuatnya lebih baik.Di sisi lain, Valentino mencuri pandang ke arah Elara dari pantulan kaca balkon. Wanita

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Dosa Masa Lalu

    Elara duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong, jari-jarinya mencengkeram kain gaun pengantinnya yang sudah kusut. Villa ini besar dan megah, tapi rasanya seperti penjara. Semua terasa sunyi, kecuali suara derap langkah di lantai bawah, Dante Valentino sedang berbicara dengan seseorang.Elara mengembuskan napas pelan.‘Kenapa aku menerima pernikahan ini?’Ucapan itu berputar di kepalanya, mengingatkan pada malam yang mengubah segalanya.Dua minggu yang lalu.Elara berlari di lorong rumah sakit, napasnya memburu. Leon, adiknya yang sudah tiga tiga tahun koma baru saja dilarikan ke ruang operasi, dia belum sadarkan diri sejak kejadian tragis tiga tahun lalu yang membuat tubuhnya dipenuhi luka akibat serangan kejam musuh keluarganya. Matanya memerah saat melihat sahabat ayahnya, Don Angelo, berdiri di depan pintu ruang operasi dengan wajah suram.“Elara,” suara Don Angelo rendah tapi tegas.Elara tidak menjawab. Ia masih terengah-engah, mencoba memahami semuanya. Leon sudah sadar. Ta

  • Menjadi Istri Penguasa yang Tak Diinginkan   Pernikahan Kilat

    Hujan turun deras malam itu, seolah langit ikut berkabung atas keputusan gila yang baru saja dibuatnya. Elara Moretti berdiri di depan cermin besar, menatap pantulan dirinya dalam balutan gaun pengantin putih yang seharusnya melambangkan kebahagiaan. Tapi tidak ada kebahagiaan di sini, hanya ada ketakutan, keputusasaan, dan kemarahan yang ia pendam dalam diam.Pernikahan ini bukan tentang cinta. Ini tentang balas dendam, darah, dan pengkhianatan.Tangannya gemetar saat menyentuh dadanya, merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. Malam ini, ia akan mengikat janji dengan pria yang paling ia benci, pria yang telah menghancurkan keluarganya—Dante Valentino, pemimpin La Rosa Oscura, organisasi mafia paling berbahaya di Italia.Suara langkah kaki berat terdengar dari luar kamar, semakin mendekat. Pintu terbuka, memperlihatkan pria tinggi dengan setelan hitam sempurna, auranya begitu dingin dan mendominasi. Dante Valentino, matanya setajam belati, memeriksa Elara dari ujung kepala hingg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status