Share

Ranjang Panas

Gani sungguh tidak bisa lagi menepikan hasratnya kepada Maura. Dia sendiri tidak tahu mengapa, setiap kali melihat dan berhadapan dengan Maura, kelelakiannya seperti terpanggil. Maura sama sekali bukan tipe wanita idaman Gani. Namun, dia mampu membuat Gani tidak konsentrasi dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pikirannya.

Maura menikmati cumbuan Gani dan terus membalasnya dengan lembut. Semakin lama Maura semakin terhanyut dan merasa bahwa dirinya tak kuasa menolak sentuhan Gani.

“Semakin lama aku semakin nggak bisa menolak pesona mas Gani. Apakah ini artinya aku jatuh cinta pada suamiku sendiri?” tanya Maura dalam hatinya sembari terus membiarkan Gani menurunkan tali baju tidurnya perlahan.

Gani mencium setiap jengkal tubuh Maura dari leher, bahu, hingga ke bagian dada. Gani seperti ragu, tapi tidak adanya penolakan dari Maura membuatnya kembali melanjutkan hal itu.

“Aaaakhh, Mas ...,” desah Maura saat lidah Gani menyentuh putik berwarna merah muda di salah satu buah melon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status