Share

Ngidam Rujak

“Sayang ... kamu baik-baik aja kan?” tanya Wulan melihat Maura yang tampak murung.

“Aku nggak apa-apa kok, Ma. Mama janji nggak akan kasih tau sama mas Gani tentang yang tadi kan, Ma? Aku nggak mau konsentrasi mas Gani terbagi. Mba Sarah lebih berhak, Ma.”

“Maura sayang ... Mama nggak setuju dengan keputusan kamu ini. Kamu juga berhak, Nak. Anak dalam kandungan kamu itu juga berhak. Kamu istri Gani juga,” ungkap Wulan dengan nada yang menyayat hati.

“Ma! Aku nggak mau merebut kebahagiaan mba Sarah. Saat ini, dia pasti sangat senang dengan kehadiran buah hati dalam rahimnya itu. Mereka udah menunggu selama lima tahun lamanya. Mama juga sama kan? Aku yang menunggu dua bulan aja, rasanya tiap hari itu seperti bom waktu.

Kita nggak tau perjuangan sebesar apa yang udah dilakukan mba Sarah selama ini, Ma. Kita nggak tau hal apa yang udah harus dikorbankan oleh mba Sarah hingga akhirnya dia memiliki janin dalam rahimnya saat ini. Kita nggak pernah tau, Ma ... kesulitan dan duka lara apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status