Share

81.

Penulis: El Alfun27
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 22:49:26

Suasana sore di pesantren Al Muhajirin begitu hening dan terkondisikan. Para santri dengan khusyuk menyimak dan mendengarkan disetiap penjelasan dari ustadz. Seperti saat ini, kelas madrasah Aliyah yang sedang diajar oleh Fatah. Hari ini jadwal Fatah untuk mengajar.

“Sebenarnya saya merasa sangat kurang untuk menyampaikan ilmu di depan santri Al Muhajirin. Tapi gimana lagi ini permintaan dari Abah kyai sendiri, saya usahain saya akan menyampaikan dengan baik, jadi mohon bantuannya untuk mendengarkan sampai selesai,” ucap Fatah di depan kelas sepuluh madrasah Aliyah.

“Qanaah itu merupakan sikap merasa cukup, menerima sesuatu yang sudah menjadi miliknya dan tak merasa kurang. Qonaah merupakan sikap mahmudah yang berarti sikap baik yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita mempunyai sikap qanaah ini maka kita akan selalu merasa cukup dan tak merasa kekurangan. Kita akan selalu bersyukur atas semua hal yang ada dalam diri kita. Serta kita akan jauh dari sikap rakus at
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Istri Duda Muda   82.

    Hari ini rapat acara besar persiapan lomba akhir tahun di pesantren Al Muhajirin. Sudah hampir dua Minggu melakukan persiapan. Dan sekarang kembali rapat lagi untuk melanjutkan pemahaman para panitia dalam proses lombanya nanti.“Nanti akan ada beberapa cabang besar sesuai dengan permintaan santri di jenjang SMA sederajat. Sementara untuk jenjang madrasah ibtidaiyah dan madrasah Tsanawiyah, cabang lombanya seperti itu saja yang sudah dilampirkan,” ucap Fahri memegang sebuah kertas laporan data peserta lomba dan juga cabang lombanya.“Kami harap semua panitia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab keberhasilan lomba ini ada pada kita para panitia,” imbuh Kemal dengan senyuman khasnya yang membuat para kaum hawa meleyot.Sementara Fatah masih berpikir keras apayang ingin dia tambahkan dalam rapat kali ini. “Ehem, tambahan saya kurang lebih ya sama seperti kedua saudara kembar saya,” ucapnya dengan santai. Malah itu yang membuat beberapa panitia tersenyum dengan kelucuan Fatah.Se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Menjadi Istri Duda Muda   83.

    Seorang perempuan menangis tersedu-sedu. Matanya sudah sangat bengkak. Semua orang silih berganti berdatangan untuk mendoakan kepergian seorang wanita yang telah tutup usia. Perempuan disampingnya menangis dengan begitu derasnya. Sakit hatinya dapat terasa bagi siapapun yang melihatnya saat ini. Keadaannya begitu kacau.“Bunda, katanya bunda mau nemenin Adiva. Tapi bunda boong, bunda malah ninggalin Adiva waktu Adiva bahkan belum jadi apa-apa. Bunda bakal hidup lagi kan? Adiva nanti sama siapa, bunda?” sorot matanya seakan kosong menatap gundukan tanah merah itu. Sambil terus berkomat-kamit sepanjang detik waktu.“Bunda, Adiva gak mau hidup sendirian di dunia ini. Adiva butuh bunda, bunda tolong kembali lagi ya ke Adiva. Adiva harus ngapain setelah ini bunda,” lirihnya dengan tersedu-sedu. Dia mengelus sebuah nisan putih itu.“Nak, istighfar. Semua bakal seperti ini juga, jadi kamu harus ikhlas ya. Biar bunda kamu dimudahkan jalannya di dunia sana,” kata seorang laki-laki tua yang tur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Menjadi Istri Duda Muda   84.

    Adiva hanya tersenyum dibuatnya, lain dengan Fahri yang sudah semrawut. Rambutnya sudah acak-acakan karena dia yang mengajaknya sendiri. Mungkin dia terlalu malu dan tak enak dengan candaan sang ummah yang berlebihan, apalagi di depannya sedang ada Adiva.“Ummah,” peringat Fahri pada sang ummah agar tak melancarkan lagi bercanda yang berlebihan.“Saya izin kembali ke ruangan dulu Bu Nyai,” pamit Adiva.“Silahkan nak, kamu jangan risih ya kalau saya becandain kayak barusan. Dibalik bercanda saya itu ada yang kata-kata serius juga,”“Iya Bu nyai,” pamit Adiva mencium tangan Balqis.Adiva meninggalkan ruangan itu. Barulah Fahri bisa leluasa memprotes sang ummah yang bercanda tak habis-habisnya. “Ummah, biar apa coba, kayak gitu waktu ada Adiva,” kata Fahri.“Loh, emangnya salah ya, ummah cuma mau bercanda kok,” ucap Balqis sambil menahan tawanya.“Fahri mau ke asrama putra aja deh,” Fahri langsung meninggalkan sang ummah. Balqis geleng-geleng melihat sang anak sedang badmood akan dirinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Menjadi Istri Duda Muda   85.

    Sementara di luar pintu ruangan itu, Kemal sedang tertawa geli. Idenya berjalan juga meskipun tidak tau gagal atau berhasil. Lalu Kemal pun memasuki ruangan itu dengan senyuman khasnya. Dia berjalan dengan sangat santai.“Gus Kemal!” sapa ustadz Ridho.“Sudah sampai mana diskusinya?” tanya Kemal berderham berpura-pura tidak tau sambil melihat berkas yang dipegang ustadz Ridho.“Ini Gus, pembacaan tugas masing-masing,” kata Ustadz Ridho menunjukkan pada bagian atas nama-nama dan tugasnya.“Oalah, silahkan lanjut saja,” katanya lalu duduk diantara kedua saudara kembarnya.“Baik Gus. Bagaimana Gus Fahri, apa mau diubah atau tetap begini saja?” tanya ustadz Ridho pada Fahri.“Mungkin diubah saja, Ustadz. Masih ada ustadz yang lain yang bisa menjalankan tugas itu,” ucap Fahri dengan cuek.“Kenapa harus diubah? Biarkan saja seperti itu, sepertinya sudah lengkap kan dengan tugasnya masing-masing,” sanggah Kemal dengan cepat.“Ubah saja!” Kedua saudara itu saling sanggah. Para ustadz dan ust

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Menjadi Istri Duda Muda   86.

    Beberapa penonton yang mendengar ucapan Alya langsung tertawa dan berbisik. Fatah terlihat semakin kesal dibuatnya. Perempuan disampingnya ini benar-benar membuatnya merasa tak nyaman.“Sudah gagal jadi juara satu, ditambah berurusan sama perempuan kek gini, astaghfirullah,” ucap Fatah meninggalkan Alya.“Eh, tunggu, Fatah? Kamu mau kemana!” kata Alya sambil berlari kecil mengejar Fatah.“Aelah, bang, tolongin dong!” ucap Fatah memelas pada kedua saudaranya.Fahri dan Kemal saling berpandangan, adik ketiganya memelas memohon perlindungan dari perempuan disampingnya itu.“Maaf ya mbak, kembaran saya ini belum pernah dekat dengan perempuan. Jadi jangan bersikap seperti itu,” ucap Kemal dengan ramah.Alya mengerjap beberapa kali, “Ouhh, alergi perempuan atau gimana?” tanya Alya menatap ketiga Gus kembar itu secara bergantian.Kemal dan Fatah menepuk jidatnya bersamaan. “Astaghfirullah, kenapa harus seperti ini,” ucap Fatah merutuki kejadian sekarang yang menimpanya- lagi.Setelah itu, ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Menjadi Istri Duda Muda   87.

    Fahri dan Fatah berlari secepat mungkin melewati lorong rumah sakit. Mereka berdua sangat panik saat mendengar kabar kalau saudara kembarnya mengalami kecelakaan. Hari ini mereka tidak memegang ponsel, ponsel keduanya sama-sama tertinggal di pesantren entah kenapa bisa berbarengan seperti itu.Hingga sore hari seorang santri menghampiri kampus dan menemui keduanya untuk memberitahu keadaan kemal yang sedang berada di rumah sakit. “Astaghfirullah, hp Fahri sama Fatah ketinggalan. Abah, Ummah, bagaimana keadaan Kemal?” tanya fahri dengan nafas memburu.“Bang Kemal baik-baik aja kan, Abah, Ummah,” begitupun dengan Fatah. Badannya terasa sakit setelah bercosplay menjadi hokage ke tujuh.Tertinggal suara tangisan balqis yang terus-menerus. Dari sang comments tak ada jawaban melahirkan air mata yang terus aja mengalir deras. “Insya Allah. Saudara kalian akan baik-baik saja,” terang Ashraf sambil terus mengelus bahu sang istri.“Ummah,” panggil Fahri yang langsung memeluk sang ummah dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Menjadi Istri Duda Muda   88.

    Balqis menggeleng cepat. “Nak, kamu anak ummah sama Abah. Maafin Abah ya, Abah lagi emosi. Abah cuman gak mau kamu kenapa-kenapa, kamu sangat berharga untuk kami,” ucap Balqis sambil mengelus pipi Fatah.“Humairah, jangan selalu dibela dan dimanja. Dia sudah dewasa, bukan anak kecil lagi,” larang Ashraf kembali ke tempat duduknya.Sementara Fahri dan Kemal masih berdiri mematung. Mereka tak ada hak untuk membela sang kembaran, mereka hanya terdiam melihat semua hal yang telah terjadi.“Mas, sudah mas, dia anak kita. Dan anak itu titipin, gak ada yang sempurna. Mungkin ini kekurangan Fatah, aku yakin kalau dia bisa berubah,” kata Balqis terus saja mengelus pipi sang anak yang sudah kemerahan.“Tidak ummah, Fatah bukan anak baik. Fatah gak pantas berada disini, ummah,” kata Fatah menatap sang ummah yang begitu tulus menyayanginya.“Jangan seperti itu nak, ummah mengandung kamu selama sembilan bulan. Menyusui kamu, merawat kamu sampai sebesar ini. Setelah itu kamu merasa karena kekuranga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Menjadi Istri Duda Muda   89.

    Fahri memarkirkan motornya di parkir perpustakaan. Dia baru selesai jam mata kuliahnya dan sekarang mau mencari beberapa buku untuk rujukan tugasnya. Terlihat Adiva yang baru keluar dari perpustakaan. Fahri pun menghampiri Adiva yang mau menuju ke parkiran untuk mengambil motornya.“Adiva, ada salam dari ustadzah Ratna. Nanti jam empat sore ada tambahan jam mengajar untuk kamu,” kata Fahri.“Iya,” jawab Adiva lalu menyalakan motornya.“Adiva tunggu! Saya mau bicara sama kamu. Ini penting,” Adiva mematikan motornya, laku membuka Helm yang sudah dia kenakan. “Kenapa Gus?” tanyanya.“Ada yang perlu saya bicarakan sama kamu,” kata Fahri.“Maaf Gus, saya sedang terburu-buru, ada urusan,” kata Adiva lalu memakai kembali helmnya dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.Fahri hanya berdecak pelan melihat Adiva yang sepertinya menjauhi dirinya. Sementara dari belakang tiba-tiba ada yang menepuk bahu Fahri dengan pelan.“Gimana Gus?” Farhan terlihat tersenyum miring menatap Fah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Duda Muda   108

    Akhir dari kisah adalah ending yang ditunggu. Bagaimana kisah seorang remaja putri yatim piatu, yang tinggal satu atap dengan ibu tiri dan saudara tiri. Harus merasakan pahitnya dunia. “Ana, kamu ini hanya pembawa malapetaka. Seharusnya kamu juga ikut dengan ibumu itu, ke alam sana!” teriak Mirna melempar pakaian bersih milik Ana. “Ibu, maafkan Ana. Seharusnya Ana bekerja hari ini. Tapi Ana sedang pusing dan sedikit mual,” ucap Ana beralasan. Wajahnya pucat. “Makanya jangan kuliah, meskipun jalur beasiswa. Tetap saja kamu itu beban di rumah ini. Harusnya kamu fokus kerja saja. Beri aku uang, aku dan kakakmu butuh uang yang sangat banyak!” keluh Mirna menatap tajam ke arah Ana. Ana memegang kepalanya. Niat hati ingin istirahat. Malah harus mendapat kritikan tajam dari ibu tirinya. Alhasil kepalanya semakin pusing dan mual di perutnya bertambah. “Uuh, biarkan ana istirahat sejenak saja, Bu. Nanti kita bicarakan lagi,” lirih Ana. Dia beranjak lalu menutup pintu kamar dan menguncinya

  • Menjadi Istri Duda Muda   107

    Adiva mencoba melihat ke arah pintu, cahaya yang remang dan tak terlalu jelas. Adiva dapat mendengar suara itu dengan sangat jelas. “Kamu siapa?” tanya Adiva sedikit berteriak. Sosok perempuan itu semakin mendekat. Dia sekarang berada tepat di depan Adiva. Namun Adiva tak bisa melihatnya secara jelas. Sebab terbatasnya penerangan yang ada. “Kamu tidak perlu tau siapa aku,” ujar perempuan itu dengan suara lantang. Adiva mencoba membuka lagi tapi yang mengikat tangannya. Namun tetap saja itu percuma. Tapi itu terasa semakin erat mengikat tangannya. “Cepat lepaskan aku, ini sangat sakit,” keluh Adiva. Meringis kesakitan. Mana rasa lapar mulai mendesaknya. Dia bahkan tidak makan sedari pagi tadi. “Mimpi kamu, jauhin Fahri dulu, baru aku akan melepaskan kamu!” ancam perempuan itu memberi pilihan pada Adiva. Adiva menggeleng dengan cepat. “Nggak, aku gak mau, kenapa harus menjauhi Fahri? Memangnya kamu siapanya dia?” tanya Adiva dengan nafas memburu. Suaranya pun sudah mulai melemah. Di

  • Menjadi Istri Duda Muda   106

    Hari ini cuaca sedikit mendung, matahari tidak menampakkan diri. Tepat pukul delapan lewat tiga puluh menit, Yusuf memasuki sebuah tempat makan. Dia sedang ada kerjaan bisnis dengan teman lama nya. Jadi dia memutuskan untuk membahas pekerjaan nya sambil sarapan. Yusuf memakai baju lengan panjang polos, serta celana jeans hitam. Dia terlihat sangat tampan. Dengan alisnya yang tebal dan hidung yang mancung, menjadikan dia terlihat lebih tampan berkali-kali lipat.Yusuf langsung memesan nasi Padang, karena tempat ini terkenal dengan masakan padangnya yang enak dan lezat.Apalagi dipadukan dengan teh hangat, rasa nya tidak ada duanya.Hendra- teman bisnis Yusuf langsung menghampiri Yusuf. Mereka duduk dibangku pojok sebelah kiri."Pagi bro." Sapa Hendra."Alhamdulillah, akhirnya datang. Langsung pesan makan aja, hitung-hitung sambil sarapan." Tawar Yusuf kepada Hendra."Oke lah, sebentar." Akhirnya Hendra langsung memesan beberapa menu lauk nasi Padang.Setelah itu mereka langsung sarap

  • Menjadi Istri Duda Muda   105

    Semua menoleh ke arah sumber suara berasal. Adiva menutup mulutnya, dia barusan sadar dengan suaranya yang begitu keras barusan. Nazila menyenggol bahu Adiva. “Maaf Zil,” ucap Adiva. Nazila langsung menepuk dahinya. Beruntungnya di ruangan itu hanya ada Gus kembar dan beberapa pengurus senior. “Asih, Adiva, kok keras banget sih suara kamu!” tegur Nazila dengan ekspresi takut. “Aduh, beneran maaf loh, aku saking terkejut soalnya,” ujar Adiva menggigit bibirnya. Dia memang benar-benar tak sengaja. “Gimana ini dong,” lirih Nazila. Dia seperti malu dan ketakutan. “Ya udah kabur aja yuk,” ajak Adiva. Nazila pun mengangguk. Mereka berdua sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari meninggalkan ruangan itu. Namun ada seseorang yang menghentikannya. “Loh, mau kemana kalian?” tanya Fatah. Ketiga Gus kembar pun menghampiri kedua perempuan yang sama-sama sedang ketakutan itu. “Ini Gus, mau ke asrama putri,” jawab Adiva. Sementara Nazila menunduk dalam. “Loh, sebentar dulu Nazila. Ini ba

  • Menjadi Istri Duda Muda   104

    Pun dengan Layla yang bisa melewati segala macam ujian dalam mencintai seorang Abidzar Al-Ghifari. Ujian itu silih datang berganti, Layla semakin hari semakin tahu jika ujiannya bukan hanya sebatas ujian untuk dirinya namun juga untuk keutuhan rumah tangga nya. Karena disini sebenarnya mereka berdua sama-sama di uji. Di uji untuk saling bertahan, di uni untuk saling berjuang dan di uji untuk saling berkorban.Tidak ada yang sia-sia dalam sebuah perjuangan, dan disini Layla membuktikan bahwa ucapan nya kala itu untuk bisa mendapatkan hati Abidzar sudah terkabul. Dia bisa memiliki Abidzar seutuhnya, dan sampai mereka mempunyai seorang nak yang sangat lucu dan menggemaskan seperti mereka berdua tentunya "Iya Mas tau, dan Mas sudah menyadari itu sejak awal kita bertemu. Kamu sangat berbeda Humaira, kamu terlihat menenangkan dan hati ini langsung terpaut dengan kesabaran mu. Terima kasih telah kau bertahan hingga sejauh ini, dan maaf atas segala ketidak baikan yang kamu daoat selama kita b

  • Menjadi Istri Duda Muda   103

    Beberapa bulan kemudian."Mas." Panggil Layla saat Abidzar masih memasak untuk sarapan mereka berdua. Abidzar yang sadar sedang dipanggil, langsung tergesa-gesa untuk menghampiri istrinya itu. "Ada apa Humaira, kamu mau apa sekarang?" Tanya Abidzar langsung."Perutku sakit Mas, apa sudah mau keluar ya anak kita, aku harus gimana Mas?" Tanya Layla. Dan kangsung saja Abidzar berubah khawatir. "Loh, Layla, ya sudah ayo kita langsung menuju ke rumah sakit, kamu ini gimana sih kok masih ragu, ayo Humaira, tapi sebentar dulu Mas mau matyin kompor dan mau siap-siap. Tahan ya Humaira.""Cepat Mas." Pinta Layla dan langsung saja Abidzar bergegas dan setelah itu mereka langsung berangkat menuju ke rumah sakit terdekat. Abidzar mengendarai mobil dengan kecepatan yang lumayan, dia tidak tega melihat Layla yang sedang merintih menahan kesakitan, dan benar saja sampai di rumah sakit Layla langsung dimasukkan ke ruangan khusus dan tertutup.Sebelum Abidzar memasuki ruangan itu, Abidzar menghubungi U

  • Menjadi Istri Duda Muda   102

    Namaku Abidzar, biasa dipanggil Abi atau Bi. Aku memutuskan untuk menuntut ilmu di salah satu pesantren besar yang ada di kota Jakarta. Namanya Pesantren Modern.Dari masa Tsanawiyah aku sudah disana, bahkan hingga masa Aliyah. Aku sangat ingin menjadi salah satu ustadz di pesantren modern.Setiap hari aku berusaha untuk tekun belajar, terutama belajar ilmu keagamaan. Cita-cita mulia ini juga berawal dari Abah ku, yang menjadi salah satu guru besar di dunia pendidikan terkemuka.Tapi aku ingin mengajar di pesantren saja, dimana aku bisa juga sambil mengabdi di pesantren tersebut.Ini no no no no no koi no no no no noSetiap hari ku lalui hari ini dengan semangat, tanpa lelah dan selalu ingin belajar. Aku harap dimasa depan semua ini dapat terbayar, semoga lelah ku ini menjadi Lillah. Insya Allah.Hingga tiba setelah kelulusan tes, dimana namaku terpampang paling atas. Sebagai ustadz, iya aku dapat mengajar di pesantren modern. Pesantren yang pernah mengajarkan ku banyak ilmu dan banya

  • Menjadi Istri Duda Muda   101

    Lailatul Jannah, gadis muda yang besar di kota Jakarta. Dia merupakan anak tunggal dari pasangan Doni dan Winda. Nama panggilan nya adalah Layla. Dia tumbuh di lingkungan yang baik. Saat berumur tiga belas tahun, dia melanjutkan pendidikan nya di salah satu pondok pesantren salaf di kota Jakarta. Nama pondok pesantren nya jalan Pondok pesantren Salaf Nurul Huda yang bertepatan di Jakarta Timur. Layla merupakan salah satu santriwati yang terkenal dengan sifat rajin nya. Dia santriwati yang berprestasi di banyak bidang, baik bidang keagamaan maupun bidang pengetahuan umum. Dia menghabiskan masa remaja di pondok pesantrennya. Delapan tahun dia disana untuk memperdalam ilmu keagamaan nya. Dia ingin menjadi salah satu juru dakwah untuk kaum perempuan di masa mendatang. Layla sangat fokus di kehidupan sehari-hari nya, dia tidak ikut pergaulan yang salah. Untuk itu setelah dia lulus jenjang SMA, dia diminta untuk mengajar di pondok pesantren nya sebagai ustadzah. Layla sangat bersyukur bisa

  • Menjadi Istri Duda Muda   100.

    "Maryam!" Panggil seorang perempuan memakai daster dari dalam kamar sebelah di rumah itu."Iya Kak, ada apa?" Sahut seorang perempuan memakai Jilbab rawis berwarna hitam."Siapa yang nyuruh kamu buat lanjut kuliah? Nanti ngerepotin aja kalau butuh apa-apa, Kita ini keluarga miskin, bapak sama ibu juga udah ga kerja, harusnya kamu itu sadar diri." Firda- kakak kedua Maryam yang kini sedang memaki Maryam untuk tidak melanjutkan pendidikan nya ke jenjang lebih tinggi lagi.Maryam terkejut dengan sikap kakak perempuan nya itu, padahal dirinya sekarang bunuh dukungan, bukan hanya hinaan dan sebuah tuduhan. Maryam menatap kakaknya dengan mengiba, dirinya tidak seperti itu, dia ingin melanjutkan kuliahnya karena dia ingin mengangkat derajat keluarga nya itu lebih baik lagi, terutama untuk mengangkat derajat kedua orang tuanya."Ma- maaf Kak. Aku cuma mau mengejar cita-cita ku saja. Untuk urusan biaya nanti aku akan berusaha buat cari beasiswa, Insya Allah. Semua pasti dimudahkan kak." Maryam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status