Share

74.

Author: El Alfun27
last update Last Updated: 2024-12-24 20:50:59

Bahagia itu sederhana, katanya. Cukup melihat dia bahagia maka kita akan bahagia. Seperti kisah Kemal saat ini, dia merenung keluar jendela ruang baca kitab. Diluar sedang gerimis dan terlihat Nazila yang diberikan payung oleh seorang laki-laki.

“Cemburu ya bang?” Fatah tiba-tiba muncul di sampingnya dan membuatnya kaget.

“Astaghfirullah, tak kira kamu petir, Fat! Bikin kaget aja,” ucap Kemal mengelus dada.

“Yaelah bang, adiknya sendiri disamain sama petir,”

“Ya habisnya ngagetin, orang juga lagi fokus belajar,” kata Kemal menggeser ranselnya.

“Halah, liat ukhti Nazila tuh, sok sok an fokus belajar. Bukunya aja kebalik!” sarkas Fatah tergelak menunjuk buku kitab milik Kemal yang sekarang kebalik.

Kemal pun baru sadar kalau buku di depannya sedang terbalik. “Ya ini emang gayanya aja baca sambil kebalik, hitung-hitung latihan biar bisa baca kitab dari seluruh arah,” ujar Kemal selalu mencari alasan.

“Iya dah bang, aku mah cupu!” keluh Fatah lalu beralih menatap ponselnya yang sedang be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Istri Duda Muda   75.

    Fahri melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dia menerobos jalanan dengan sangat cepat. Tak biasanya dia seperti ini. Namun rasa khawatirnya begitu besar untuk seorang Adiva. “Adiva,” panggil Ashraf saat tiba di tengah taman kota. Dia mencari-cari dan memangil Adiva.Fahri terus berlari mengelilingi taman kota. Tak kunjung juga dia temui sosok Adiva. Lalu fahri menelpon Dion dan menanyakan keberadaan Adiva.“Disini Fah, Deket lampu taman kota,” ujar Dion. Fahri pun langsung bergegas pergi ke sana.“Gus Fahri,” ucap seorang perempuan yang berada di samping Adiva. Dia merupakan teman kuliah Adiva.“Adiva kenapa?” tanya Fahri dengan raut khawatir.“Dia pelakunya,” tunjuk Dion pada Farhan yang tengah terduduk dipegangi oleh kedua teman Dion.“Farhan, kamu apakah Adiva?” tanya Fahri mendekati Farhan.“Ouh, ternyata sudah sedekat ini. Mantab juga rayianmu div, bisa menggaet Gus dingin dan cupu ini,” ucap Farhan memandang remeh pada Fahri.“Jaga ucapanmu Farhan,” teriak Adiva. Air mata

    Last Updated : 2024-12-25
  • Menjadi Istri Duda Muda   76.

    Semua menoleh ke arah sumber suara. “Jihan!” tampik Fahri melotot tajam.“Iya Abah sama ummah, Kak Fahri akan menikahi aku, hehe. Abah Ashraf merestui kan?” tanya Jihan memastikan. Jihan semakin maju ke depan mendekati Balqis dan Ashraf.“Jihan, kamu masih terlalu muda nak. Ya Abah setuju aja, tapi kak Fahrinya masih harus melanjutkan pendidikan dulu. Harus bisa membuktikan kalau dia bisa mencukupi keluarganya nanti. Mungkin kamu bisa menunggu sampai kak Fahrinya lulus kuliah dan punya pekerjaan yang jelas,” ujar Ashraf dengan tersenyum pada Jihan.“Abah,” cegah Fahri. Dia masih belum selesai menjelaskan semuanya. Namun sang Abah sudah terburu-buru menanggapi ucapan dari Jihan.“Sudah Fahri, Abah tetep pada keputusan Abah. Jihan masih terlalu muda, lebih baik kamus selesaikan dulu pendidikan kamu baru nanti kamu bisa menikahi Jihan. Jihan pasti mau menunggu,” imbuh Ashraf kembali.“Iya kak, benar kata Abah Ashraf,” ujar Jihan mengangguk cepat.Lalu Ashraf keluar meninggalkan ruangan i

    Last Updated : 2024-12-26
  • Menjadi Istri Duda Muda   77.

    Alya masih terus menangis di depan Fatah. Kemal mencoba melerai perdebatan mereka berdua. “Udah Fat, maafin aja,” kata Kemal menepuk bahu sang kembarannya.“Apaan sih bang, tau sendiri dia kan tadi buat malu banget,” gerutu Fatah. Emosinya masih belum hilang.“Ya gimana pun dia itu cewek fat, udah lah ngalah aja,” kata Kemal sebagai sang kakak yang harus benar-benar menjaga adiknya.“Hm,” ujar Fatah tetap pada pendiriannya.“Ya aku kan gak tau kalau kamu sebenarnya anaknya pesantren,” ujar Alya melililit baju blousenya. Wajahnya cemberut.“Hah? Maksudnya?” tanya Fatah bingung.“Anak pesantren? Ouh, anak pemilik pesantren,” kata Kemal membenarkan ucapan Alya.“Nah itu, hehe, lupa,” lirih Alya menampilkan senyumannya manisnya.“Typonya kebangetan banget!” sungut Fatah masih kesal.“Iya maaf maaf. Dimaafin kan? Ya udah temenan yuk,” ujar Alya lalu hendak menyalami Fatah.“Ish, udah tau masih aja kayak gitu. Pelupa tingkat akut mbak?” peringat Kemal menggeleng saat Alya hendak menyalami.

    Last Updated : 2024-12-27
  • Menjadi Istri Duda Muda   78.

    Setelah selesai dengan ujian di hari ini. Fatah dan Kemal keluar dari kelasnya. Wajah mereka berdua begitu lesu. Seperti selesai latihan kemiliteran saja. Padahal hanya ujian akhir semester, belum juga sidang skripsi. “Bang, enak banget kamu di semangatin sama doi,” ujar Fatah berjalan sempoyongan. Dia kemarin belajar sampai begadang. Biasa, sistem kebut semalam. Jadi ya gini, besoknya pasti capek banget karena kurang tidur dan otak seakan habis energi.“Itu cuma catatan pelajaran, Fat, kemarin aku emang minta ke Nazila,” ungkap Kemal.“Halah, boong terus, nanti dapat piring cantik,” ujar Fatah kesal. Kemal menonyor bahu Fatah.“Terus, kenapa?” tanya Kemal.“Ya gak papa lah,” jawab Fatah sewot. Sambil menendang kaki saudaranya dari belakang.“Nah, iri tuh, itu cewek kamu nyamperin, ehem,” goda Kemal membiarkan Fatah berjalan di depannya.“Cewek apaan dah!” kata Fatah terus berjalan menunduk. Dia belum menyadari kehadiran seseorang yang sangat-sangat dia hindari.“Hai Fatah ganteng!”

    Last Updated : 2024-12-28
  • Menjadi Istri Duda Muda   79.

    Adiva memegang pipinya. “Kamu jangan ikut-ikutan, ini urusan aku sama cowok kamu! tegur Adiva pada perempuan disamping Farhan.“Lo yang ngapain hah? Dia cowok gue, kenapa Loain tampar- tampar aja,” balas perempuan yang terlihat begitu muda itu.“Div, kamu apa-apa an sih! Kamu berubah tau gak semenjak deket sama Gus cupu itu,” ujar Farhan menahan pacarnya menjauh dari Adiva.“Lo yang apa-apa an sih Han, kamu yang nuduh aku. Cewek mana yang gak sakit hati dituduh hamil? Kamu ini katanya temenku Han, kok malah kayak gini sih,” lirih Adiva dengan air mata yang sudah menderai.“Halah, bilang aja kalau udah kayak gitu. Bener kan? Dasar cewek munafik. Aku kira kamu beda sama cewek lainnya, ternyata sama aja, atau bahkan lebih buruk?” gertak Farhan terus menerus memojokkan Adiva.“Farhan kamu jahat banget!” ujar Adiva menunjuk Farhan hendak memukulnya. Namun Farhan dengan siap siaga malah mendorong Adiva hingga tersungkur ke bawah.“Ayo dek, pergi dari sini, jangan deket-deket sama cewek gak

    Last Updated : 2024-12-29
  • Menjadi Istri Duda Muda   80.

    Fahri tetap mengikuti langkah Adiva yang semakin dipercepat. “Adiva awas ada motor!” pekik Fahri dengan khawatir.Bruk !!Sebuah motor ninja menabrak batas jalan. Beruntungnya motor itu langsung memutar arah saat sudah hampir menabrak Adiva yang menyebrang tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri.“Astaghfirullah, astaghfirullah,” lirih Adiva memegang jantungnya yang berdetak kencang. Nafasnya memburu, hampir saja dirinya tertabrak.“Adiva, kamu gak papa kan?” tanya Fahri dengan nafas ngos-ngosan. Fahri berjongkok sambil mengatur nafasnya.Adiva menggeleng cepat. Keadaan mereka sangat kacau. “Aduh, gimana ini?” keluh Adiva begitu takut saat seorang pengemudi menggunakan helm menghampirinya.“Lo ounya mata gak sih? Hampir saja gua nabrak Lo!” murka seorang laki-laki itu lalu membuka helmnya memperlihatkan wajahnya yang penuh amarah. Sebab bagian depan motornya menjadi lecet.“Ma- maaf Mas, maaf, saya benar-benar gak liat tadi,” ucap Adiva tak berani menatap wajah menakutkan laki-laki itu.“H

    Last Updated : 2024-12-30
  • Menjadi Istri Duda Muda   81.

    Suasana sore di pesantren Al Muhajirin begitu hening dan terkondisikan. Para santri dengan khusyuk menyimak dan mendengarkan disetiap penjelasan dari ustadz. Seperti saat ini, kelas madrasah Aliyah yang sedang diajar oleh Fatah. Hari ini jadwal Fatah untuk mengajar.“Sebenarnya saya merasa sangat kurang untuk menyampaikan ilmu di depan santri Al Muhajirin. Tapi gimana lagi ini permintaan dari Abah kyai sendiri, saya usahain saya akan menyampaikan dengan baik, jadi mohon bantuannya untuk mendengarkan sampai selesai,” ucap Fatah di depan kelas sepuluh madrasah Aliyah.“Qanaah itu merupakan sikap merasa cukup, menerima sesuatu yang sudah menjadi miliknya dan tak merasa kurang. Qonaah merupakan sikap mahmudah yang berarti sikap baik yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita mempunyai sikap qanaah ini maka kita akan selalu merasa cukup dan tak merasa kekurangan. Kita akan selalu bersyukur atas semua hal yang ada dalam diri kita. Serta kita akan jauh dari sikap rakus at

    Last Updated : 2024-12-31
  • Menjadi Istri Duda Muda   82.

    Hari ini rapat acara besar persiapan lomba akhir tahun di pesantren Al Muhajirin. Sudah hampir dua Minggu melakukan persiapan. Dan sekarang kembali rapat lagi untuk melanjutkan pemahaman para panitia dalam proses lombanya nanti.“Nanti akan ada beberapa cabang besar sesuai dengan permintaan santri di jenjang SMA sederajat. Sementara untuk jenjang madrasah ibtidaiyah dan madrasah Tsanawiyah, cabang lombanya seperti itu saja yang sudah dilampirkan,” ucap Fahri memegang sebuah kertas laporan data peserta lomba dan juga cabang lombanya.“Kami harap semua panitia bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab keberhasilan lomba ini ada pada kita para panitia,” imbuh Kemal dengan senyuman khasnya yang membuat para kaum hawa meleyot.Sementara Fatah masih berpikir keras apayang ingin dia tambahkan dalam rapat kali ini. “Ehem, tambahan saya kurang lebih ya sama seperti kedua saudara kembar saya,” ucapnya dengan santai. Malah itu yang membuat beberapa panitia tersenyum dengan kelucuan Fatah.Se

    Last Updated : 2025-01-03

Latest chapter

  • Menjadi Istri Duda Muda   145

    Layla sedang berada di kamar Abidzar. Kamar yang begitu rapi, dengan desain modern. Berwarna hitam lekat. Layla mendekati meja belajar Abidzar, terdapat beberapa buku islami dan juga beberapa kitab. Bahkan juga banyak komik di rak buku terbawah.Layla ingat, waktu itu Abidzar pernah bilang kalau dia suka komik. Beberapa komik best seller pun dia juga mengoleksi nya.Lalu Layla melihat sebuah lipatan kertas yang terselip di beberapa buku di rak kedua. Layla ingin tahu kertas itu, jadi dia mengambilnya dengan ragu.Aku mencintaimu, Jihan. Seperti itulah tulisan di kertas itu. Singkat, tapi bisa membuat hati Layla sakit.Meskipun Jihan adalah masa lalu Abidzar, tetap saja Layla merasa cemburu dengan tulisan Abidzar itu.Suara langkah kaki terdengar dari luar kamar Abidzar, membuat Layla menaruh kembali kertas itu ke tempat semula.Ternyata Abidzar datang dari luar. Dia langsung menuju ke arah Layla dan memeluknya."Humaira ku belum tidur ya." Ucap Abidzar dengan nada serak nya."Apa sih

  • Menjadi Istri Duda Muda   144

    Abidzar yang terkejut langsung menutupi wajah Layla. Layla pun sembunyi dibelakang Abidzar. Malu sudah pasti. Tapi mereka lupa untuk mengunci pintu depan."Arsya?" Ucap Abidzar kaget. "Iya Bang. Ini aku, maaf sudah mengganggu aktivitas kalian." Ucap laki-laki itu sedikit merasa bersalah."Sebentar. Arsya, kamu balik badan terlebih dahulu. Layla kamu segera pakai cadarmu kembali." Ucap Abidzar. Seketika laki-laki itu membalik badan. Sementara Layla langsung menuju kamarnya untuk menggunakan jilbab dan cadarnya.Ketika Layla sudah memasuki kamarnya. Abidzar berbicara kembali."Sudah Arsya." Ucap Abidzar sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar."Astaghfirullah Maaf Bang. Aku benar-benar gak tau. Karena pintunya gak kekunci jadinya langsung masuk deh. Hitung-hitung mau buat kejutan." Arsya- adik laki-laki Abidzar. Sedikit mirip dengan Abidzar. Dia baru lulus SMA. Waktu pernikahan Abidzar dia tidak datang karena sedang melaksanakan ujian nya di luar kota."Kejutan-kejutan, bisa-bisa n

  • Menjadi Istri Duda Muda   143

    Sore ini tepat jam dua siang, Arsya menginjakkan kakinya kembali di pesantren modern. Dia berniat untuk mendaftar kuliah disana. Sebenarnya pendaftaran jam sembilan tadi, cuma karena Arsya ada urusan lain, jadi dia ikut tahap dua untuk hari ini. Arsya sudah membawa syarat dan data yang harus dipenuhi.Arsya berjalan dari parkiran, dia menggunakan motor CBR berwarna merah dengan sedikit polesan warna putih. Wajahnya yang tampan dan bersih, sangat terlihat jelas meskipun dari kejauhan.Tak kalah dengan Abidzar, sosok Arsya juga karismatik. Meskipun jarak umur kedua saudara itu cuma terpaut empat tahun. Dengan memakai setelan jas dan celana hitam, Arsya melewati area parkiran umum. Dimana disana juga ada tamu atau pendaftar kuliah. Ada beberapa perempuan yang juga sedang memarkirkan motornya.Sejenak pandangan mereka teralihkan ketika melihat kedatangan Arsya. Tanpa Arsya sadari, kini dirinya jadi pusat perhatian beberapa orang.Naum Arsya yang juga tidak kalah cueknya dengan sanga kak

  • Menjadi Istri Duda Muda   142

    "Maksud Mas Abi, hak yang bagaimana?" Tanya Layla dengan ragu-ragu."Hak suami atas istrinya. Seperti melayani suami. Bisa dengan menyiapkan baju, memasak untuk suami, menjaga harta dan menyayangi suami." Jawab Abidzar dengan tersenyum hangat.Layla bernafas lega. Ternyata hak yang dimaksud Abidzar adalah suatu kewajiban nya juga sebagai istri."Itu sudah pasti aku lakukan Mas."Abidzar tersenyum senang. Sebenarnya dia ingin mengutarakan keinginannya namun Abidzar tahu jika Layla belum siap untuk melakukan hal yang lebih.***Pagi itu seperti biasanya, Abidzar sudah datang di pesantren modern. Hari ini akan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Abidzar. Karena hari ini merupakan hari terakhir mengajar di semester gasal."Gimana kabarmu Bi? Sudah baikan atau masih abu-abu." Tanya Aldo yang tiba-tiba muncul di ambang pintu ruangan Abidzar."Alhamdulillah. Berkat saranmu semuanya sudah beres. Tinggal tunggu kelanjutannya saja." Jawab Abidzar sambil fokus mengerjakan tugasnya."Gi

  • Menjadi Istri Duda Muda   141

    "Iya, Pabrik anak. Masa gak tau?" Usil Abidzar sudah semakin nakal."Yang bener Mas. Mada ada pabrik anak. Emangnya kita mau ke panti asuhan kah atau ke tempat bermain anak-anak.""Bukan itu Layla. Kita membuat suatu pabrik yang berisi anak-anak dengan usaha dan doa kita yang sungguh-sungguh." Ucap Abidzar sambil tersenyum."Gak jelas!""Iya iya, Mas gak jelas. Ya udah, besok kita bertemu dengan Jihan. Mas akan selesaikan semuanya besok. Jadi kamu harus ikut biar gak ada salah paham lagi, oke?""Kita, Mas?""Iya.""Maksudnya gimana Mas?" Tanya Layla sedikit loading."Iya kita. Aku dan kamu!""Insya Allah. Kalau tidak ada kegiatan yang lebih penting.""Gak usah cari alasan lagi. Kamu sendiri yang mau Mas tegas. Pokok besok kamu harus ikut. Jangan membantah hmm?""Oke, Mas." Ucap Layla sambil mengangkat jempol tangan kanan nya.Ini waktu yang Layla tunggu-tunggu. Sedikit demi sedikit masalahnya akan selesai. Setelah ini dia berharap semuanya berjalan dengan baik.***Cuaca di siang itu

  • Menjadi Istri Duda Muda   140

    "Jihan, sedang apa kamu di pesantren modern?" Tanya Aldo."Dimana Abidzar, aku ada urusan dengan nya?" Tanya Abidzar sambil memperhatikan Arsya dengan lekat."Perempuan ini siapa Bang?" Tanya Arsya sedikit berbisik kepada Aldo."Biasalah, netizen nya Abidzar." Jawab Aldo.Arsya yang mendengar jawaban Aldo hanya bisa menahan senyumnya. Ternyata Bang Abi nya Arsya punya netizen, bening lagi."Abidzar lagi sibuk ngajar. Jangan diganggu. Kalau mau ada urusan tunggu selesai jam ngajarnya saja." Jawab Aldo kepada Jihan."Ouh oke, tapi emang kamu gak bisa sampaikan ke dia. Ini kan lagi jadwalnya makan siang.""Jadwal makan siang baru selesai. Ini sudah waktunya mengajar lagi."Akhirnya Jihan memilih di ruang tunggu asrama putri. Dia akan menunggu Abidzar sampai selesai ngajar."Bang, siapa sih sebenarnya?" Tanya Arsya lagi."Dia tuh ngejar-ngejar Abidzar. Udah tau kalau Abidzar sudah punya pawang. Eh, mau nerobos saja dia.""Ya udah Bang, Bang Aldo sama dia aja. Cocok kek nya." Sahut Arsya t

  • Menjadi Istri Duda Muda   139

    Layla tidur dengan membelakangi Abidzar, bahkan Layla tetap memakai Jilbab nya. Dia tidak ada keinginan untuk menghadap ke suaminya. Abidzar yang menyadari perubahan sikap Layla hanya pasrah akan perubahan yang terkadang banyak badmoodnya itu."Dosa loh, kalau tidur sampai membelakangi suaminya. Hadap sini dong Humaira." Ucap Abidzar namun Layla tetap terdiam dan berpura-pura tidur.Abidzar yang mengetahui kalau Layla pura-pura tidur lalu mendekat dan memeluk Layla dari belakang. "Jangan lama-lama ya ngambeknya, Mas gak tenang kalau kamu lagi ngambek begini. Rasanya tuh pikiran Mas jadi kacau, kalau bisa besok udah gak ngambek lagi biar Mas bisa lihat senyuman kamu, ya Humaira." Layla yang mendengar kebucinan Abidzar hanya tersenyum malu, bisa-bisa nya Abidzar berkata manis seperti itu disaat mood Layla sedang tidak baik-baik saja."Humaira, hadap sini ya, Mas gak mau diginiin. Mas gak bisa tidur sayang, tolong hadap sini, Mas akan kabulin semua permintaan kamu asal jangan makan yang

  • Menjadi Istri Duda Muda   138

    Namaku Abidzar, biasa dipanggil Abi atau Bi. Aku memutuskan untuk menuntut ilmu di salah satu pesantren besar yang ada di kota Jakarta. Namanya Pesantren Modern.Dari masa Tsanawiyah aku sudah disana, bahkan hingga masa Aliyah. Aku sangat ingin menjadi salah satu ustadz di pesantren modern.Setiap hari aku berusaha untuk tekun belajar, terutama belajar ilmu keagamaan. Cita-cita mulia ini juga berawal dari Abah ku, yang menjadi salah satu guru besar di dunia pendidikan terkemuka.Tapi aku ingin mengajar di pesantren saja, dimana aku bisa juga sambil mengabdi di pesantren tersebut.Setiap hari ku lalui hari ini dengan semangat, tanpa lelah dan selalu ingin belajar. Aku harap dimasa depan semua ini dapat terbayar, semoga lelah ku ini menjadi Lillah. Insya Allah.Hingga tiba setelah kelulusan tes, dimana namaku terpampang paling atas. Sebagai ustadz, iya aku dapat mengajar di pesantren modern. Pesantren yang pernah mengajarkan ku banyak ilmu dan banyak pengalaman.Sembari mengabdi, aku ju

  • Menjadi Istri Duda Muda   137

    Malam yang begitu hening. Layla semakin kebingungan akan sikap Abidzar. Terkadang Abidzar begitu meyakinkan untuk dirinya. Tapi di hati itu Abidzar masih meragukan lagi. 'Mas, kenapa kau menghadirkan diriku jika dihatimu masih ada dia. Ternyata sakit, apa boleh aku mengeluh?' Layla membatin dalam kesendirian nya.Setelah kejadian di dapur itu, Layla memilih untuk kembali ke kamarnya. Dia lebih baik membawa tubuhnya beristirahat. Sudah terlalu lelah untuk semua kejadian di hari itu.Di kamar sebelah, tepatnya di kamar tamu. Abidzar termenung. Dia terdiam kaku, pikirannya berkecamuk. Memikirkan semua yang telah terjadi.Abidzar sadar jika dia salah, selama ini dia tidak tegas akan semuanya. Harusnya jika dia memang masih mencintai Jihan, dia bisa membatalkan perjodohan nya dengan Layla.Tapi Abidzar malah membuat kedua wanita itu sama-sama kecewa. Jihan yang kecewa terhadap sebuah janji yang telah diucapkan Abidzar. Sedangkan Layla yang telah kecewa sebab Abidzar tidak bisa memusatkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status