Share

Bab 74 - Perdebatan Alot

“Tidak bisa seperti itu, Pak! Kami sudah membayar sebelumnya dengan desain yang sudah disetujui. Seharusnya jika tidak lolos dari kami, pihak Bapak bertanggung jawab!”

Embun menyentuh bahu Bening saat gadis itu marah-marah, mencoba menenangkan. Sejujurnya, Embun terdorong untuk melakukan hal yang sama.

Sudah lewat tengah malam, perut kosong, dan badan kelelahan membuat Embun harus berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan ketenangannya, apalagi di hadapan perkembangan tidak masuk akal ini.

“Bapak,” ucap Embun, menatap Pak Endang dengan pandangan datar, tetapi bibirnya tetap mengukir senyum sopan. Pun nada bicaranya. “Bagaimana kalau kita duduk dulu dan bicarakan masalah ini?”

Pak Endang menegapkan bahunya, sekaligus membusungkan dada. Baginya, mengatasi dua orang wanita yang kemungkinan besar tidak tahu apa-apa tentang barang-barang mebel pastilah mudah baginya yang sudah berpengalaman.

Bukan masalah besar.

Pria tua itu sama sekali tidak terintimidasi dengan sikap profesional
Creative Words

Agak ... menyebalkan ya. Kalau dihadapkan pada situasi begini, kira-kira reaksi kalian lebih seperti Embun yang tenang atau Bening yang meledak karena sudah nggak tahan nih?

| 49
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eha Ratnawati
kumaki tuh si bapak, yg udh meyalahi kesepakatan awal, klu uang percepatan memang embun hrs berikan krn mnt dipercepat pembuatanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status