Share

Bab 108 - Sebuah Tanya

“Jangan harapkan cinta.”

Itulah kalimat yang diucapkan Kaisar di pertemuan pertama dia dengan Embun, sekaligus di hari mereka mendaftarkan pernikahan mereka.

Pada awalnya, memang Embun tidak mengharapkan apa-apa. Jika ia dan Kaisar sama-sama melakukan kewajiban masing-masing dengan baik, Embun tidak keberatan.

Awalnya. Namun, sekarang … apakah benar Embun mengharapkan perasaan lebih dari pria yang berstatus suaminya tersebut?

“Embun? Nak? Kamu masih di sana?” Suara Surya membuat Embun menutup matanya sejenak, kemudian tersenyum kecil.

“Lain kali ya, Papa,” ucap wanita itu pelan. Telinga dan otaknya sempat menangkap cerita ayah mertuanya mengenai beliau yang ingin mengenalkan Embun pada kawan-kawannya. “Mungkin kesempatan selanjutnya.”

Surya menghela napas pelan. “Baiklah. Kalau begitu Papa tutup teleponnya ya?” ucap pria tua itu. “Istirahat, Embun. Kamu sudah bekerja keras.”

“Papa tidak mau mengobrol dengan Kaisar?” tanya Embun saat tanpa sengaja ia beradu pandang dengan sang su
Creative Words

Jangan terlalu menyalahkan Embun ya ^^ Dia lagi pusing, sementara Kaisar juga pusing karena susah memahami perasaannya sendiri. Keduanya masih harus belajar lagi ^^ Yuk, sama-sama semangati!

| 44
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Surina Omar
semoga kaisar cepat mengakui perasaannya pd embun. semoga ada benih yg tumbuh dlm rahim embun
goodnovel comment avatar
Kusilawati Erwin
embun pasti kecewa ...
goodnovel comment avatar
Ana Farell Agustin RQ
seru bgt ga sadar ngabisin 300 RB di sini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status