Share

Bab 49

Tidak ada manusia yang tidak penasaran. Terlebih lagi Max melihat Calderon di marahi Tuan Saka. Ah, tapi bukan itu poin pentingnya. Max ingin menanyakan apa yang sebenarnya pria itu lakukan di villa kaki gunung. Ada tanda tanya besar di kepala Max saat Calderon memintanya membeli pakaian perempuan. Perempuan mana yang pria itu bawa dan apa yang mereka lakukan? Max benar-benar ingin tahu.

Mata Calderon menajam begitu mendapati Max berdiri di depan pintu ruangannya yang terbuka. Calderon lupa menutupnya karena kepalang kesal dengan Tuan Saka. Pria itu benar-benar semena-mena terhadap dirinya. Bahkan rasanya Calderon tidak punya hak atas dirinya sendiri. Penolakannya tidak berarti. Mau sekuat apapun Calderon membantah, dia akan selalu kalah. Calderon benci dengan fakta itu.

"Apa?" tanya Calderon tidak ramah.

Max yang terkenal dengan wajah datarnya itu menunjukkan senyum. Melihat hal itu, Calderon tentu curiga.

"Penasaran tentang pakaian itu?" tebak Calderon tepat sasaran.

Max berjalan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status