Share

56

Penulis: Noorie
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-01 11:17:49

"Mas Ardhan, lepas." Lova berusaha menarik tangannya dari cengkeraman Ardhan. Pria itu malah memojokkan Lova ke kitchen set. Kedua tangannya di letakkan di masing-masing sisi tubuh Lova, menguncinya.

"Maira ingin tinggal bersama kita," ucap Ardhan dengan sorot mata lurus menatap Lova.

Lova menghela napas. "Tidak."

"Pikirkanlah lagi. Demi Maira." Ardhan memohon.

"Aku melakukan ini juga demi Almaira. Sebagai seorang ibu, aku tidak rela melihat Almaira disakiti orang lain. Aku tidak mau Almaira dikelilingi orang-orang yang berpotensi menyakitinya. Aku hanya ingin melindungi Almaira."

"Apa kamu pikir Maira tidak terluka karena orang tuanya tidak bersama?"

Lova tahu anak akan selalu menjadi korban perpisahan kedua orang tuanya. "Aku yakin lama kelamaan Almaira akan beradaptasi dengan kondisi ini. Almaira pernah hidup hanya dengan satu orang tua saja. Lagi pula, Mas bisa menengoknya kapan pun Mas mau. Aku tidak akan melarang."


Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   57

    "Kapan Rafael bilang seperti itu?""Waktu pulang ke rumah Oma."Kurang ajar! Ardhan tidak akan jadi berterima kasih kepadanya. Bisa-bisanya Rafael mengatakan hal seperti itu kepada Almaira."Janda itu apa?" Almaira kembali bertanya. Dia memandang Lova dan Ardhan bergantian."Seorang perempuan yang sudah menikah, tapi berpisah dengan suaminya. Bisa karena suaminya meninggal, atau ...." Lova mencari kata yang pas dan mudah dipahami. "Tidak tinggal bersama.""Seperti Mama? Jadi Mama sudah janda?"Lova akan menjawab belum. Namun, Ardhan mendahuluinya. "Bukan. Mama bukan janda," ucap Ardhan. "Papa kan suami Mama. Mama baru akan menjadi janda kalau Papa lebih dulu meninggal."Lova menghela napas."Tapi Papa dan Mama tidak tinggal bersama.""Kamu mau Papa dan Mama tinggal bersama?" Ardhan menjadikan kesempatan ini untuk memancing Almaira.Anak itu mengangguk.Ardhan lalu menatap Lova yang justru membuang muka.Almaira melanjutkan ceritanya. Soal macam-macam kubotan yang dibelikan Rafael. Ard

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-01
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   58

    Lova justru tidak bisa terlelap. Sudah lama sejak terakhir kali dia dan Ardhan berbaring bersisian. Waktu itu Ardhan gelisah di dalam tidurnya karena memikirkan Khatami. Saat itulah Lova tahu jika Ardhan sebenarnya mencintai istri pertamanya.Lova memutuskan pergi karena dia sangat lelah selalu menjadi yang disalahkan. Lova tidak ada niatan kembali. Dia sudah melepaskan semua cinta dan harapan yang dia punya. Namun, sekarang, di sinilah Lova.Jika Ardhan tidak mengancamnya, niscaya Lova akan tetap pada pendiriannya. Lova hanya ingin berdua dengan Almaira. Selama tujuh tahun Lova berusaha tetap hidup meski tanpa tujuan yang jelas selain mengumpulkan amal untuk akhirat. Saat Albi menghubungi soal Almaira, Lova seperti menemukan lagi kepingan kebahagiaan yang sudah lama menghilang.Lova tidak ingin berpisah dengan Almaira untuk yang kedua kali. Oleh sebab itu dia ada di sini."Love." Ardhan tiba-tiba memanggil. Bukan hanya itu saja. Ardhan juga melin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-02
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   59

    Kedatangan Sekar ke rumah Ardhan tidak lain dan tidak bukan untuk melabrak Lova. Sekar pergi bersama Freya yang memang ingin menyaksikan Lova dicerca oleh Sekar.Lova tengah mengawasi Almaira yang sedang mengerjakan PR ketika Sekar dan Freya tiba. Sejak memutuskan kembali, Lova tahu hari ini akan datang."Silakan duduk, Bu, Mbak," kata Lova, mengabaikan ekspresi tamunya yang tidak bersahabat."Tidak usah berbasa-basi kamu!" balas Sekar judes."Almaira ke kamar dulu ya." Lova membereskan buku Almaira dan mendorong punggungnya pelan.Almaira tampak tidak ingin pergi. Namun, Lova menggeleng. Tidak mengizinkan Almaira tetap di sana.Setelah memastikan tubuh Almaira menghilang di lantai dua. Lova beralih lagi pada Sekar. "Ada apa ya, Bu?" tanyanya santai."Kamu masih bertanya ada apa? Kenapa kamu kembali? Apa tujuan kamu sebenarnya?"Lova menghela napas."Saya kembali untuk Almaira.""Omong kosong!

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   60

    "Love, apa ... kamu mengizinkan saya menikahi Freya?" tanya Ardhan begitu dia melihat istrinya duduk di ruang santai lantai dua.Lova mengalihkan tatapan dari layar laptop yang menampilkan grafik penjualan Lovara. Perempuan itu memandang Ardhan dengan kening mengerut. Pertanyaan Ardhan terlalu tiba-tiba dan tanpa basa-basi sehingga Lova perlu meyakinkan pendengarannya sendiri."Love?""Kenapa Mas izin ke aku?" Lova balik bertanya setelah yakin Ardhan memang sedang membicarakan pernikahan dengan Freya. "Bukankah laki-laki bisa menikah lagi tanpa izin istrinya?""Memang. Tapi saya tidak ingin seperti itu. Saya membutuhkan izin dari kamu."Ardhan menunggu dengan cemas jawaban Lova."Ter--""Jangan terserah, Love," ucap Ardhan memotong perkataan Lova. "Kamu yang harus memutuskan. Jika kamu melarang, saya tidak akan menikahi Freya."Lova menghela napas. "Kenapa harus aku yang memutuskan?""Karena kamu pentin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   61

    "Nuraga Memorial Park?" Almaira membaca tulisan yang tertera di gerbang. "Kita mau ke makamnya Opa dan Mama Tami?"Lova yang menuntun kedua putrinya mengangguk. Lova sangat ingin berziarah ke makam Khatami. "Kalian sering ke sini?""Tidak sering," jawab Almaira.Chyara merapatkan tubuhnya ke Lova. Dia suka menonton film horor bersama Xavier, jadi takut sendiri. Xavier bilang kuburan itu sarangnya setan."Kamu kenapa, Chy?" tanya Lova."Gendong." Chyara mengangkat kedua tangannya.Lova tersenyum, lalu menggendong anak itu. Lova meringis karena Chyara ternyata lumayan berat."Setan tidak akan muncul di siang hari," kata Almaira yang paham gestur adiknya. "Terus kata Papa, manusia itu lebih sempurna dari setan. Jadi kita tidak boleh takut ke setan.""Tapi di film setannya galak-galak.""Kan kita bisa meminta perlindungan ke Allah," ucap Lova.Almaira mengangguk menyetujui ucapan mamanya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   62

    "Chy, kamu main tablet sudah mau satu jam, loh. Sudah dulu, ya, sayang. Nanti dilanjut lagi. Kamu harus bobo siang."Lova berucap lembut, yang sama sekali tidak dipedulikan Chyara. Anak itu tetap fokus memilihkan gaun cantik untuk barbie di tabletnya."Chy." Lova sampai memelas."Tidak mau!" Chyara membalas jutek."Ayolah, Chy. Nanti mata kamu rusak.""Mata aku tidak rusak!""Sekarang memang tidak, tapi kalau nanti rusak bagaimana?""Aku tidak mau! Aku tidak mau! Aku tidak mau!" Chyara memukul-mukul bantal."Nanti bisa dilanjut lagi. Barbie kamu tidak akan ke mana-mana.""AKU TIDAK MAU!"Lova tertegun. Kenapa Chyara jadi seperti ini lagi setelah dari rumah Sekar? Apa terjadi sesuatu di sana? Atau, Chyara memang berubah sendiri? Lova menghela napas. "Ya sudah. Mama kasih kamu 15 menit. Sepakat?"Chyara membuang muka.Lima belas menit kemudian, Lova kembali lagi. Chyara tidak se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   63

    Rumah Ardhan tidak pernah sepi. Setiap hari pasti ada jeritan dan tangisan Chyara yang terdengar. Ardhan mengambil keputusan dengan menyita tabletnya, juga tidak ada kunjungan ke rumah Sekar dalam minggu ini.Namun, masalah tidak datang hanya dari Chyara. Lova mendadak mendapat telepon dari pihak sekolah. Katanya, Almaira bertengkar dan melukai anak lain. Tidak tanggung-tanggung, dua anak sekaligus.Bagaimana bisa?Saat istirahat, Almaira menjalani aktivitas seperti biasanya. Dia akan pergi ke taman terbuka hijau yang menjadi pemisah antara gedung sekolahnya dan TK Chyara. Almaira pergi sendiri karena Ariana tidak sekolah lantaran sakit.Anak itu baru selesai menghabiskan bekalnya saat dua anak laki-laki kelas 4 berjalan mendekat. Almaira mendongak bersamaan dengan salah satu di antara mereka menarik kerudung Almaira hingga terlepas."Hei!" pekik Almaira. "Kembalikan!"Almaira berusaha merebut kerudungnya, tetapi anak kelas 4 itu mengangkatnya tinggi-tinggi. Almaira tidak sampai."Kemb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   64

    "Aku tadi memfitnah Almaira." Xavier memberi tahu Freya.Freya langsung tertarik. "Memfitnah bagaimana?"Xavier menceritakan kronologi kejadian dan kesaksian palsu yang dia katakan.Freya tersenyum senang. Dia langsung memeluk putranya. "Nah, begitu dong. Ini baru anak Mama. Kita harus memberi tahu Tante Sekar soal ini."Xavier sebenarnya merasa bersalah, apalagi saat Almaira menangis. Namun, Freya sangat membenci Lova. Kebencian Freya kepada Lova membuat Xavier terkena imbasnya. Sekarang lihatlah, Freya membanggakan Xavier.Freya menceritakan ulang kejadian itu kepada Sekar. Versi fitnah Xavier tentu saja. Wajah Sekar langsung memerah karena marah. "Anak itu!" Sekar benar-benar geram.Sekar langsung menghubungi Ardhan."Ardhan, tengok kelakuan anak kesayangan kamu! Dia sudah mempermalukan nama keluarga kita!" ucap Sekar berapi-api."Mempermalukan apa sih, Ma?" tanya Ardhan di seberang sana."Maira biki

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-24

    "Mengapa Anda menusuk suami Anda sendiri sebanyak tiga kali?" tanya hakim ketua."Mungkin ada cara lain untuk menghentikan Kak Shaka yang ingin membunuh Kak Xavier. Namun, yang ada di pikiran saya hanya itu karena ada gunting berada di dekat kaki saya," jawab Almaira."Kenapa Anda harus menusuk sebanyak tiga kali?"Almaira menghela napas. "Saya emosi karena sebelumnya Kak Shaka memaksa saya meminum obat penggugur kandungan. Saya marah karena Kak Shaka mengancam akan membunuh keluarga saya satu per satu. Saya sangat kecewa karena ...."Almaira menjeda ucapannya. Dia malu mengatakan hal itu. Namun, Almaira tetap harus mengungkap semua yang terjadi hari itu. "Saya kecewa dan malu karena Kak Shaka melakukan hal menjijikan dan serendah itu. Dia ... menggauli saya di depan Kak Xavier.""Apa Anda tahu motif Saudara Arshaka Lesmana melakukan hal itu.""Kak Shaka cemburu. Dia berpikir saya dan Kak Xavier masih saling mencintai. Kak Shaka

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-23

    "Di mana Maira?" tanya Xavier."Untuk apa kamu mencari istri orang?"Keduanya sama-sama melemparkan tatapan permusuhan."Mama dan Papa memintaku memastikan keadaannya.""Aku ini suaminya. Mereka sudah tidak punya hak, apalagi sampai mengutus orang lain.""Terserah apa katamu. Tapi aku tidak akan pergi sebelum memastikan Almaira baik-baik saja.""Aku bisa memanggil warga untuk mengusirmu."Xavier berdecak. "Sial. Aku sudah tidak bisa bersabar." Pria itu meringsek masuk. "Maira! Mai!" panggilnya berteriak.Shaka tentu tidak diam saja. Dia membalik badan Xavier, lalu melayangkan tinju ke pipinya.Xavier terhuyung. Dia segera menegakkan tubuh dan membalas pukulan Shaka."Keluar dari rumahku!" bentak Shaka."Di mana Maira?"Suara benda jatuh terdengar dari atas. Xavier segera menaiki tangga. Namun, Shaka tidak membiarkannya begitu saja. Shaka menarik Xavier, lalu mengempaskannya ke

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-22

    "Gugurkan kandungan itu!" ucap Shaka tegas.Almaira membelalak. Dia refleks melindungi perutnya menggunakan kedua tangan. "Tidak.""Aku tidak menginginkannya!""Tapi aku menginginkannya. Dia anakku. Anak kita."Shaka mengetatkan rahang. Padahal dia sudah vasektomi. Vasektomi memang tidak 100% mencegah kehamilan. Tahu begini Shaka akan tetap memakai pengaman."Kamu harus menggugurkannya, Sayang." Shaka mendekati sang istri.Almaira langsung mundur beberapa langkah sambil terus melindungi perutnya. "Tidak! Aku bukan pembunuh. Aku tidak mau membunuh anakku sendiri.""Al, mengertilah."Almaira menggeleng. Air mata berkejaran jatuh ke pipinya. "Kak Shaka yang seharusnya mengerti.""Aku tidak ingin ada orang ketiga di antara kita.""Dia darah daging Kak Shaka!" Almaira menjerit."Aku tidak peduli, Sayang. Aku hanya mencintai kamu."Pria itu kembali melangkah mengikis jarak. Almaira

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-21

    "Aku tidak membawa keycard saat menyusul Kak Shaka. Aku tidak bisa masuk, lalu Kak Tamara memaksaku menunggu di sana." Almaira berusaha menjelaskan kepada suaminya yang tampak sangat marah. Matanya bahkan memerah."Sejak kapan kamu tahu Xavier tinggal di sini?" tanya Shaka sinis."Tadi. Mereka juga pindah baru dua hari yang lalu.""Kita pergi dari sini," ujar Shaka sambil melangkahkan kakinya ke kamar, lalu ke walk in closet. Pria itu segera mengemasi pakaian dirinya dan Almaira.Almaira menghela napas. Dia sudah menebak akan seperti ini jadinya. "Aku bantu," ucap perempuan itu.Almaira tidak protes Shaka akan membawanya pindah. Dia sudah membuat keputusan akan mengikuti suaminya ke manapun. Shaka adalah rumahnya. Shaka adalah tempat Almaira pulang."Tidak bilang Mama dan Papa dulu, Kak?"Shaka membalas Almaira dengan tatapan tajam, membuat perempuan itu menutup mulutnya.Mereka kembali pindah ke rumah Shaka. Se

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-20

    "Kak, geli!" Almaira berusaha menarik kakinya yang sedang dikelitiki oleh Shaka.Selama empat bulan tinggal di apartemen, Almaira dan Shaka tidak pernah sekali pun bertengkar. Mereka justru semakin romantis dari hari ke hari. Keduanya menjadi pasangan yang tidak bisa terpisahkan meski hanya sesaat.Siapa itu Xavier? Almaira bahkan melupakan eksistensinya. Hati dan pikiran perempuan itu selalu dipenuhi oleh Shaka. Almaira telah jatuh cinta kepada Shaka.Tempat terbaik bagi Almaira adalah di samping suaminya itu. Sekarang dia benar-benar malas keluar unit. Almaira sudah seperti tidak memiliki kehidupan di luar sana. Lovara saja dia bebankan kepada sang adik."Ini akibatnya karena kamu pura-pura tidur." Shaka tidak memedulikan jeritan Almaira. Dia terus menarikan jari-jarinya di telapak kaki sang istri.Setelah memperkerjakan otaknya untuk naskah, Shaka akan meminta jatah kepada Almaira. Almaira justru pura-pura terlelap. Bukan ingin menolak

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-19

    "Pesawatnya masuk ke goa ... aaaaa." Almaira mengarahkan sendok ke mulut Shaka setelah memutarnya di udara.Shaka justru melengos. "Kamu tidak perlu seperti ini.""Kenapa? Selama ini Kak Shaka selalu merawatku padahal aku baik-baik saja. Sekarang giliran." Almaira kembali mengarahkan sendok.Namun, Shaka menggeleng pelan dengan mulut terkunci rapat."Kak Shaka." Almaira merengek. "Aku marah, nih. Adik-adikku bilang kalau aku lebih galak dari Mama."Shaka mengernyit. Ekspresinya seperti sedang meledek Almaira."Oke. Aku marah." Almaira menyimpan piring di nakas. Dia lalu bersedekap.Shaka mencubit pipi istrinya. "Aku merasa gagal menjadi suami kamu kalau kamu sampai menyuapiku seperti ini.""Loh, kenapa?""Karena aku ingin meratukan kamu.""Kalau aku ratu, Kak Shaka rajanya, kan?"Shaka tersenyum samar. "Apa aku pantas disebut raja? Status kita jelas berbeda."Almaira menghela

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-18

    "Chy akan menikah dua hari lagi. Aku ingin menghadirinya," ucap Almaira kepada Shaka.Mereka sudah satu bulan berada di kota itu. Pada akhirnya Shaka membawa Almaira kembali ke rumahnya dengan alasan tidak ingin merepotkan sang bibi. Toh, masih satu kota. Setidaknya Shaka bisa langsung pergi menemui nenek seandainya terjadi sesuatu kepada beliau."Iya," jawab Shaka tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Tangannya sibuk mengetik.Beberapa hari terakhir Shaka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menulis. Dia bisa sampai begadang. Almaira sangat khawatir dengan kondisi Shaka. Lingkaran hitam di bawah matanya terlihat jelas."Iya apa?" Almaira meminta penjelasan lebih."Kita akan menghadirinya."Perempuan itu langsung berbinar. "Serius?"Shaka menutup laptop. "Aku tidak setega itu, Sayang.""Terima kasih, Kak," ucap Almaira dengan senyum lebar.Pria itu menghampiri istrinya di tempat tidur. "Ha

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-17

    "Sayang," panggil Shaka riang sambil membawa nampan berisi sarapan yang sudah telat.Almaira bangkit ke posisi duduk, lalu mengikat rambutnya yang acak-acakan.Shaka menaruh nampan di nakas."Terima kasih, Kak Shaka," ucap Almaira. Dia tersenyum, sebagai penghargaan untuk Shaka yang sudah membuatkannya makanan sementara dia hanya bermalas-malasan."Aku memiliki informasi yang penting," tutur Shaka sambil mengarahkan sendok berisi nasi dan lauknya kepada Almaira."Apa itu?" tanya Almaira sebelum menerima suapan dari suaminya."Aku sudah menemukan alamat keluarga Ibu.""Benarkah?" Almaira senang mendengarnya."Iya. Besok kita ke sana, ya."Besok seharusnya mereka kembali ke Jakarta.Almaira mengangguk. Dia tidak mungkin memaksa Shaka kembali ke Jakarta saat pria itu ingin pergi ke tempat keluarganya yang tidak pernah dia temui. Shaka sudah terlalu lama hidup sendiri. Dari ekspresinya saja sudah

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-16

    "Kak Shaka mengancam?" Almaira mengangkat sebelah alisnya."Itu bukan ancaman, Sayang. Hanya peringatan kecil. Selama ini aku sudah bersabar menahan diri karena kamu belum bersamaku. Tapi, kali ini tidak. Kamu hanya milik Arshaka Lesmana."Shaka mengusap pipi lembut Almaira, yang langsung perempuan itu tepis. "Aku bukan barang yang bisa dimiliki siapapun, termasuk Kak Shaka. Kak Shaka hanya suamiku, imamku, bukan pemilik hidupku. Kita sangat bisa berpisah."Shaka mengetatkan rahang. Dia tidak suka mendengar kata 'berpisah' keluar dari mulut istrinya. "Aku tidak akan membiarkan hal itu," ucap Shaka tegas."Kalau Kak Shaka terlalu mengekang aku, aku akan pergi." Almaira balik mengancam.Shaka semakin emosi. Dia lantas mencekal kedua lengan Almaira. "Kamu tidak akan pergi ke mana pun. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi dariku, Al." Tatapan pria itu menajam."Kalau aku betulan pergi, Kakak mau apa?" Almaira justru menantang dengan

DMCA.com Protection Status