Share

Part 38. Cemburu

Berkali-kali aku menghirup napas panjang menghembusnya perlahan. Berusaha menata hati agar tak ada rasa sakit melihat apa yang tengah terjadi di depan mataku. Lelaki yang beberapa hari ini sering muncul di benakku, kini tengah bersama sahabat terbaikku.

"Kok malah ngelamun, yuk turun!" ajak Ibu saat melihatku tak kunjung turun dari mobil.

Aku tersentak, kemudian tersenyum memamerkan gigi-gigi tersusun rapi ke arah Ibu untuk menutupi canggungku.

Aku turun perlahan dan berjalan mengekor di belakang Ibu dan Ayah. Farah dan Bang Amar mendekat ke arah kami dengan senyum sumringah di wajah Farah, kemudian bersalaman dengan Ibu dan Ayah. Aku berusaha tersenyum meski hati terasa nyeri.

Farah terlihat begitu anggun dengan gamis warna salem dengan jilbab senada. Di sampingnya Bang Amar dengan kemeja biru muda berpadu celana jeans hitam lengkap dengan sepatu flat berwarna perpaduan hitam dan abu tua membuat tampilan lelaki tampan itu telihat semakin sempurna.

Bang Amar mencuri pandang dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status