Share

Part 30. Calon Imam

Kumandang adzan subuh menyadarkanku dari tidur lelap semalam. Cukup lama rasanya aku tidak menikmati tidur nyaman seperti malam tadi. Farah masih meringkuk dalam balutan selimutnya. Sejak semalam Farah sudah berpesan untuk tak membangunkannya, karena tengah berhalangan untuk shalat.

Perlahan bangkit, berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar Farah untuk berwudhu, melaksanakan kewajiban dua rakaat subuh.

Perasaan damai menjalar di hatiku, tatkala air wudhu menyentuh setiap anggota tubuh yang kubasuh. Sangat menenangkan.

Setelah shalat, aku kembali duduk di atas ranjang di dekat Farah. Membuka ponsel milikku, untuk memastikan siapa tahu Kak Naima menghubungiku. 24 panggilan tak terjawab. Setelah kuklik ternyata 22 di antaranya berasal dari nomor Bang Haikal, selebihnya dari nomor Kak Lila.

Aku memutuskan nanti siang baru menelpon Kak Lila, siapa tahu ada yang perlu ia sampaikan padaku. Entah bagaimana kabar Harry, aku bahkan tak sempat lagi memikirkan anak malang itu, setelah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status