Share

Part 152. Bertemu Harry

"Zana hamil, Bu."

Dengan penuh percaya diri lelaki itu berucap. Raut bahagia terpancar di wajahnya.

Ibu terdiam beberapa saat. Sesaat kemudian matanya berkaca-kaca.

Ibu menghambur memelukku. Suasana berubah haru.

"Alhamdulillah, Na." Ibu mengusap lembut punggungku. Mengecup lembut pucuk kepalaku.

"Nak Amar, Ibu titip Zana. Jaga dia, bahagiakan anak perempuan Ibu satu-satunya." Ibu terlihat berbinar.

*****

Tiga bulan berlalu dari hari di mana Haikal memintanya kembali, Rania kini mulai memaksa kembali dengan kesendirian dan sesal yang masih belum mampu ia tebus.

Kakak sulung suaminya masih tak bisa menerima dirinya di tengah-tengah keluarga mereka, membuat Rania memilih untuk bertahan dalam keadaan sekarang.

Kerap kali Haikal memohon agar ia kembali, tapi ia tetap pada pendiriannya. Kemarahan Farida waktu itu masih sangat jelas diingatannya, membuatnya enggan untuk memasuki kembali kehidupan suaminya ituitu tanpa restu kakak pertama suaminya itu.

Ia sadar jika seorang istri har
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status