Share

Part 128. Ketika Kau Halal Untukku

Wajah rupawan itu semakin sempurna dengan balutan setelan jas pengantin berwarna silver. Senada dengan kebaya pengantin yang tengah kukenakan.

Rasa syukur membuncah di jiwa, mendapati kenyataan lelaki yang lebih dari lima tahun lalu kukagumi, kini akan segera resmi menjadi suamiku.

Bang Amar duduk tegak menghadap penghulu yang diapit dua saksi dari KUA. Sedangkan aku, aku duduk di antara Ibu dan Mama. Persis di belakang Bang Amar. Tangan Mama menggenggam erat jemariku. Mengalirkan bahagia di relung sana.

Ijab kabul akan segera dilaksanakan setelah baru saja khutbah nikah selesai dibacakan.

Kepalaku menunduk dalam, saat Bang Amar yang tengah menjabat tangan penghulu menyambut ijab dari Penghulu. Lelaki gagah itu sukses melafadzkan kalimat qobul dalam satu tarikan napas.

Haru menyelimuti hatiku. Cinta yang terpendam lama kini bermekaran. Menyatu dalam satu kesatuan yang Allah ridhoi atas nama pernikahan.

"Sah?"

"Saaahh."

Jawaban serempak terdengar menyambut tanya dari Pak Penghu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status