Share

Bab 17

Tubuh ringkihnya tersentak, karena lampu kamar mendadak menyala sendirinya. Kondisinya sekarang amat memalukan. Sehelai handuk membalut sederhana tubuh polos tanpa satu pakaian terpasang.

Jharna membalikkan tubuhnya sambil mengeratkan handuk di depan dada, saat mengetahui siapa pelakunya. Membuat semuanya terpusat di sana, lalu lupa akan punggungnya juga terekspos bebas. Menampilkan betapa mulus kulitnya yang cerah.

"Bagaimana jika orang lain masuk kamar? Dasar ceroboh," rutuk Max sembari menatap dalam sosok Jharna.

"Maaf, tapi—bisakah kau keluar sebentar? Aku mau mengambil pakaian," cicit Jharna kepalang malu. Dia membeku, seolah seluruh anggota tubuhnya benar-benar lumpuh seketika.

Max mengangkat satu alisnya. "Buat apa? Kita 'kan suami istri."

Jharna memaki kebodohannya. Di posisi berjongkok seraya menenggelamkan muka, Jharna enggan menoleh.

"Pakai bajumu, malam kian larut dan angin semakin dingin," tegur Max melangkah mendekat.

"Se—sebentar saja, aku mohon keluar," pinta Jha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status