Share

Bab 19

Pantai adalah tujuan mereka, dikarenakan Max sudah mengaturnya. Begitu cepat pria itu menyiapkan segalanya untuk mereka berdua. Apa lagi binar kebahagiaan sangat kentara di ekspresi Aidan, membuat Jharna ikut merasa senang atas semua ini.

"Aku mau berdamai," kata Max tiba-tiba.

"Berdamai untuk apa? Apa ini karena kepergian Ibu?" Pria selaku suaminya menggeleng pelan dan menoleh seutuhnya ke arah Jharna.

Max kemudian memandang lurus kembali ke depan. Di mana Aidan ditemani pelayan, sedangkan mereka beristirahat sebentar. Senyuman tipis tertarik dari kedua sudut bibir Max sekarang.

"Atas sikap dan tingkahku, entah menyakiti dirimu tanpa tahu disengaja atau bukan sekalipun. Jelasnya, aku meminta maaf untuk semuanya. Sedari awal kita mengenal, kesan buruk selalu kau terima. Aku harap kau mau menerima kata maaf sederhana ini. Sebab, aku bukanlah pria romantis."

Perasaan aneh itu muncul kembali. Desiran dan degup jantung kian jelas, namun Jharna tak mau menyalahkan arti mengapa semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status