Share

Bab 20

Pada keesokan harinya, ranjang berukuran besar berisikan dua insan manusia berbeda gender tengah terlelap. Salah satunya perlahan membuka mata dan barulah dia merasakan hangatnya sinar matahari menyelinap nakal ke dalam kamar. Saat kesadarannya terkumpul, tubuhnya terasa begitu hangat, kemudian kepalanya menunduk karena ada suatu beban ringan menimpa dada bidangnya.

Jharna tertidur pulas dalam keadaan memeluk Max. Wanita itu belum merasa terganggu oleh sinar matahari, bahkan Max masih mendengar denguran halus dari Jharna sendiri. Sosoknya terlihat cantik dan tenang saat tertidur. Max rela diam menjadi patung berjam-jam agar Jharna tidak terbangun.

Alih-alih merenggangkan semua anggota tubuh, Max justru memejamkan mata kembali sambil membalas perlahan pelukan Jharna, supaya wanita itu tak terganggu atau terbangun. Namun, sayangnya Jharna menggeliat. Lambat laun matanya terbuka, mengumpulkan kesadaran sedikit demi sedikit.

"Max? Sejak kapan aku memeluknya?" gumam Jharna pelan, bermono
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status