Share

Bab 46

Seharian ini, Ibu Sinta sangat gelisah memikirkan keadaan anak tunggalnya. Esok Jake akan menikah, sedangkan ia masih di rumah. Tidak ada persiapan apapun untuk membantu acara pernikahan Jake. Tidak seperti sebelumnya, Ibu Sinta banyak sekali membuat kue-kue. Wanita tua itu menghampiri suaminya yang tengah duduk melamun di kursi depan teras rumah. Waktu telah menunjukkan pukul delapan malam. Tetapi, Pak Ibrahim tidak mengajak istrinya pergi ke Jakarta menghadiri pernikahan anaknya esok hari.

"Kopinya, Pak," ucap Ibu Sinta, meletakkan secangkir kopi di atas meja. Pak Ibrahim menoleh, mengucapkan terima kasih. Kemudian, menyeruput kopi tersebut.

Ibu Sinta merasa kesepian sejak Jake memutuskan tinggal di ibu kota.

"Pak, besok anak kita menikah. Bapak yakin tidak ingin datang menghadirinya?" Setelah mengumpulkan keberanian, Ibu Sinta bertanya. Ia berharap, suaminya menjawab sesuai keingian hatinya. Biar bagaimana pun, seorang Ibu pasti ingin menghadiri acara sakral anak kandungnya. Pak I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status