Share

Part 82

Senja hampir tenggelam ketika Dev sampai di rumah. Kamalia menyambutnya dengan perasaan lega. Dengan cekatan ia membuatkan segelas teh hangat dan meletakkan di meja rias kamar. Adzan Maghrib berkumandang ketika Dev masih mandi.

Akhirnya mereka salat Maghrib berjamaah usai Dev selesai mandi dan Gaffi bersama neneknya.

"Gaffi rewel tidak seharian ini?" tanya Dev sambil duduk di dekat istrinya yang sedang melipat mukena.

"Enggak, karena AC-nya aku nyalain dari tengah hari tadi. Di sini cuaca panas banget."

Dev berdiri dan minum teh buatan istrinya.

"Kerjaan Mas udah beres tadi?"

"Alhamdulillah, sudah. Di bantu Adi sama Galih."

"Alhamdulillah. Aku ambil Gaffi dulu di kamar Mama."

Saat Dev melepaskan sarung dan baju kokonya, ponsel Kamalia bergetar di atas nakas. Dev meraihnya dan membuka dari layar notifikasi.

"Lia, Alhamdulillah, Willy sudah sadar jam tiga sore tadi. Maaf baru bisa ngabari." Pesan dari Yana.

Dada Dev kembali berdesir. Sadar? Memangnya cowok itu kenapa?

Kalau terjadi se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
kasihan cinta yg tk bsa slg memiliki, willy laki2 yg baik. tpi nthlh takdir mereka tk berpihak krn autor hehehe, smga ntk willy dpt cewek baik spt lia, haaa tau rasa kan kmu dev tau gmna prsaan lia skrg pas kmu sma temen2 kmu mikirrrr kan, ne willi baik bkn kyk imel kegatelan
goodnovel comment avatar
Tiodora Hutapea
kasihan siWilly...
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
sedih ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status