Share

Seringlah Tersenyum!

Puluhan bahkan mungkin seratus lebih makam berjajar di dalam komplek pemakaman sederhana, di desa itu. Karena masih jam 10 pagi dan bertepatan dengan hari kamis, hanya ada beberapa orang yang mengunjungi makam kerabat masing-masing.

Zane membawa Belle ke sisi barat, di sana terdapat sebuah makam dengan nisan terbuat dari batu marmer berwarna abu-abu. Nama dan tanggal wafat di nisan itu, membuat Belle yakin bila mereka berdua telah sampai di makam nenek Lila.

Dengan perlahan, Zane melepas genggaman tangannya dan berjongkok di sisi makam. Belle pun melakukan hal serupa dan berjongkok di sisi lainnya. Mereka sama-sama berdoa sembari memejamkan mata. Belle bahkan bisa mendengar dengan sangat jelas, betapa merdunya suara Zane saat sedang melantunkan ayat-ayat doa. Diam-diam Belle mengintip dari salah satu matanya dan kembali memejamkan mata ketika Zane begitu khusyuk membacakan doa-doa.

"Belle.“

"Hm." Belle sontak membuka mata dan mendapati Zane tengah memandangnya dengan mata memerah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status