Share

Papa Mau Cucu

"Miss? Apa anda mendengarkan saya?"

Belle tersentak, pikirannya yang sedari tadi kosong sontak berusaha untuk kembali fokus saat suara Tiana menyadarkannya dari lamunan.

"Ya, Ti?" Belle menoleh keki pada Sekretarisnya.

Tiana nampak menghela napasnya panjang sebelum kemudian kembali mengulang penjelasannya. "Pak Ronald menunggu ada di ruangannya sekarang."

Belle sontak berdiri, ia meraih ponselnya dan bergegas menuju ruangan papanya. Seharian ini Belle sangat mencemaskan Zane yang ia tinggalkan berdua dengan pelayan. Meskipun Belle selalu mengontrol jam makan dan minum obat, tetapi rasa khawatir masih saja menderanya. Zane belum bisa makan menggunakan tangan kanan, pun suaminya itu tidak kidal. Pasti sangat sulit bagi Zane untuk melahap makanannya sendiri, Belle menghela napas panjang setiap kali mengingat hal itu.

"Masuklah, Belle!" seru Ronald begitu melihat putrinya mengintip dari celah pintu.

Sambil mengawasi ponselnya yang tak sekalipun berbunyi, Belle lantas menghempaskan pant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status