Share

Bertemu Dia

Sunyi, gelap. Tak biasanya apartemen terasa sepi seperti ini. Biasanya saat Belle pulang dari kantor, Zane akan menyambutnya dengan senyuman dari ruang tivi. Tapi, petang ini tak ada siapapun. Bahkan Bik Asih juga tak terlihat sibuk di dapur menyiapkan makan malam.

"Bik," panggil Belle sedikit meninggikan suaranya.

Ia berjalan menuju dapur di mana kamar Bik Asih terletak di sana. Saat hampir sampai, pintu kamar itu bergerak ke dalam dan muncullah pelayan paruh baya itu.

"Ya, Non?"

"Tumben Bibik nggak masak? Di mana Zane? Nggak biasanya rumah sesepi ini," cerca Belle dengan pertanyaan, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling.

"Anu, Non. Tadi tuan keluar, terus bilang sama saya kalo beliau mau makan di luar. Saya pikir makan bareng Non Belle juga, makanya Bibik nggak masak."

"Keluar ke mana?" Belle merogoh ponselnya di dalam tas, jangan-jangan Zane mengirimkan pesan tapi tak sempat terbaca olehnya.

Namun, ketika tak ada satupun pesan yang masuk, Belle lantas menoleh pada pintu kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status