Share

89. Menebus Sesal

Mei dan Juna pulang lebih dulu ke Jakarta malam itu juga dengan dua mobil yang berbeda, tanpa menunggu berakhirnya dulu acara reuni di esok hari.

“Jon. Gimana kondisi Mei sekarang?” tanya Juna dalam perjalanan pulang.

“Iyem bilang, Mei sudah lebih tenang, Bos. Sudah nggak nangis lagi.”

“Apa dia terluka?”

“Secara mental, iya. Masih syok.” Jonathan mengangguk-angguk seraya membuang tatapannya ke luar jendela yang diselimuti gelap karena sekarang jam 2 dini hari. ‘Pake nanya apa Mbak Mei terluka apa nggak, ya iyalah, Bambang ...,’ batin Jonathan sewot. Bosnya ini kalau tanya memang suka ngadi-ngadi. Kalau Anjani, mungkin sudah nggak kaget lagi, sudah tahan banting menghadapi monster peliharaan Juna sejak kecil, beda dengan Mei yang baru mengetahuinya.

“Jon. Mulai besok, kasih pengumuman ke bagian dapur, sering-sering penuhi meja makan dengan menu ikan. Mei ternyata suka ikan.”

“S-siap, Bos.” Jonathan mengangguk dan langsung menyampaikan pesan Juna itu lewat chat ke bagian dapur seka
Indy Shinta

Happy reading .... Terima kasih sudah memberi dukungan dan vote untuk cerita ini :)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
thor bikin hati nya juna terbuka tuk Mey dn bikin juga bucin k mey dn dia sadar bhw Mey juga cinta sama juga dn biar Juna sadar klo mei suka ikan bakar yg g ada duri nya dia trauma klo makan ikan yg masi utuh takut kena duri nya ..
goodnovel comment avatar
Putu
pokokx happy ending mei n juna
goodnovel comment avatar
Lesti Dwi Aryani
rajin2 up ya kak ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status