Share

103. Surat dari Masa Lalu

Utomo menelepon dan mengucapkan belasungkawa kepada Mei begitu Maryam mengabarkan kematian Danu.

“Mei, dampingi dulu saja tantemu. Bagaimanapun, dia tetap keluargamu. Tantemu membutuhkan dukunganmu saat ini.”

“Opa. Tapi. Bagaimana dengan Juna? Ada perkembangan apa hari ini? Jujur, saya berat meninggalkannya.” And I miss him so much. I miss my hubby. Lanjut Mei dalam hati.

“Ada aku, Mei. Aku tak akan membiarkan siapapun menyakiti cucuku. Percayalah padaku.” Utomo meyakinkan Mei.

Mei menghela napas berat. “Baik, Opa.”

Mei menutup sambungan teleponnya dengan Utomo. Dan mengurusi tantenya yang berduka.

Selesai pemakaman, Mei istirahat dalam ruangan yang dulu pernah menjadi kamarnya semasa belum menikah dengan Juna. Di kamar ini, dia kerap merasa kesepian dan ketakutan. Digempur kesedihan yang seperti tak berkesudahan. Sampai akhirnya Juna datang bagai pangeran berkuda putih yang menjemput Mei, membawanya angkat kaki jauh-jauh dari sini.

“Mei,” panggil Tante Dilla di ambang pintu.

M
Indy Shinta

Terima kasih atas dukungan dan VOTE untuk novel ini :) Love sekebon buat seluruh reader tersayang ....

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Sarah Meril Daromes
Anjani pasti salah satu yg berkhianat,,yakin gw...
goodnovel comment avatar
Eno Karni
kok blm ada kelanjutannya thor
goodnovel comment avatar
miychan
jangan di apa2in ya Thor Mei sama juna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status