"Kamu yang gila! bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa aku hamil! Siapa yang akan menikahiku sekarang!" Clara berteriak marah."Apa kamu lupa identitasmu sekarang! Kamu Gisel sekarang." Sean menjawab dengan wajah kesal."Aku Clara aku tidak mau menjhadi Gisel lagi! aku akan mengatakan yang sebenarnya!" Clara masih menjawab dengan nada tinggi."Baiklah, silahkan beritahu mereka." Sean menjawab dengan senyum anehnya."Tapi,Uang 1 M yang kuberikan kepadamu untukmu dan biaya hidup yang keluarga Adiatmojo berikan kepadamu, uang sebanyak itu cukup untuk menuntutmu sebagai penipuan kan?" Tanya Sean dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Clara yang terlihat panik."Apa!" Clara terlihat panik."Ibu tiriku masih mencari kesalahanku, jadi aku butuh istri yang cerdas dan kamu lebih cocok dari pada Gisel, tetaplah disini." Sean merendahkan suaranya."Selama aku tinggal disini, aku telah menerima banyak yang dan ayah Gisel memberiku uang untuk menggantikan putrinya, aku tidak bisa pergi sekarang.
"Kenapa ini bisa terjadi, aku merencanakan berita tentang perselingkuhan dengan matang, kenapa inin tidak berpengaruh sama sekali?" Tanya Aruni dalam hati, dia mengepalkan tanganya dengan kesal.Ruang lelang."Terimakasih para hadirin VVIP lenang kami," Sambutan pembawa acra lelang."Ini pertama kali aku ikut lelang, apa ada barung bagus disini?" Tanya Clara dalam hati."Ini adalah kristal putih berbentuk panda, penawaran tertinggi kita deal." Pembawa acara menawarkan sebuah kristal putih berbentuk panda."Imutnya.. tapi mereka sangat mahal?" Ucap Clara lirih."Kristal itu tidaklah mahal, tapi jarang sekali kristal putih muncul di perlelangan." Jawab Sean yang mendengar Clara berbiacra sendiri."8,4 M!" Sean mengangkat tangan memberikan harga."Apa yang kamulakukan itu sangat banyak!" Clara berteriak kaget."Aku akan memberikanya untukmu." Jawab Sean dengan tersenyum tanpa beban."Deg..Deg..kenapa Sean tampan sekali" Ucap Clara dalam hati wajahnya mulai memerah."Ahhhh, aku hanya meng
Fila Sean Adiatmojo."Hehe, sepertinya pihak lain sudah tidak sabar." Sean mendengar berita dari telefonya."Kak Vino bisakah kamu jadi model melukisku?" Tanya Clara di luar."Awasi itu, aku harus mengurus sesuatu sekarang, sampai jumpa." Seam melihat Clara dari dalam rumah, meminta Vino menjadi model lukisanya hatinya gelisa dan kesal, menutup telefonya."Baiklah Nona." Jawab Vino ragu."Baik, terimakasih bergayalah." Clara terlihat senang Vino menyanggupi permintaanya."Apakah ini oke Nona?" Tanya Vino tidak percaya diri."Hehe, aku tidak pernah berfikir tubuh kak Vino sangat bagus menggunakan celana militer ini, lebih baik dari model - model yang pernah aku gambar." Clara memuji tubuh Vino yang gagah."kenapa kata - katamu terdengar tidak asing?" Tanya Sean yang sudah berada di belakang clara."Sean, kenapa kamu keluar?" Clara membalikan badanya."Gambar yng bagus." Sean terlihat kesal."Tentu saja siapa yang menggambarnya." Clara menjawab dengan bangga."Kak Vino lihatlah bagaima
"Untuk apa?" Tanya Sean."Untuk apa? Kamu yang membuatku marah dan pergi kedalam hutan!" Jawav Clara dengan nada kesal."Kalau begitu, bagaiamana dengan situasi, bahwa aku datang meyelamatkanmu dan bagaimana kamu akan berterimkasih kepadaku?" Tanya Sean dengan mengeryitkan dahi."Terimkasih... bisakah kamu minta maaf padaku sekarang?" Jawab Clara dengan tatapan dingin."Lalu bagimana kamu akan berterim kasih kepadaku?" Sean mendekati Clara sembari mengusap wajahnya Clara dengan lembut."Yah, paling - paling aku akan..." Clara memalingkan wajahnya menghindari tangan Sean."Menawarkanmu, menjadi model lukisan ku, agar kamu tidak cemburu lagi dengan Vino." Clara menjawab dengan senyuman menggoda."Aku cemburu?" Sean tersenyum sinis."Kamu bercanda? Tambah Sean."Hah, sudah aku duga jawabanmu pastri seperti itu, biasanya jika di drama korea yang aku tonton peran utama laki - laki dalam drama romantis akan menjawab seperti itu." Clara tersenyum sembari mengangguk - angukan kepalanya."Sela
"Ingat yang pertama dana harus dirolakasikan di lingkungan." Ucap Sean mengingatkan Clara. "Ibu tirimu dulu pernah mengajaku kan, aku sudah sedikit beradaptasi dan sekarang aku disini mengikuti rencanamu, dan kerja sama kita, aku pasti akan melaksanakan tugasku dengan baik." Jawab Clara dengan tersenyum manis. "Kerja sama?" Tanya Sean tidak mengerti. "Iya kerja sama pernikahan palsu kita, bukankah itu kerja sama kita sekarang?" Jawab Clara menoleh kearah Sean yang di kursi supir. "Apakah hubungan kita hanya sebatas rekan kerja dan pengantin palsu?" Tanya Sean dalam hati. "Ciiiitt... kita sudah sampai." mobil berhenti gedung pertemuan Amal. "Bakilah, waktunya berperang." Clara turun dari mobil sembari merengangkan tubuhnya pemanasan bersiap perang dengan keadaan. "Baiklah nantikan kabar baiknya." Ucap Clara sembari berjalan masuk ke dalam gedung megah. "Malam ini, hubungan kita akan menjadi lebih dari kerja sama, lihat saja." Ucap Sean tersenyum sembari memndangi Clara yang ber
"Ohh, apa artinya kamu memilki perasaan kepdaku?" Tanya sean merai tangan Clara yang membelai pipinya sembari menciumnya dengan lembut."A...aku, jika aku memiliki perasaan kepadamu, apa tanggapanmu?" Jawab Clara Ragu."Jika dia berencana untuk bermain kekasih denganku,tapi hanya cinta bertepuk sebelah tangan, aku tidak akan melakukanya.' Ucap Clara dalam hati."Itu tergantu pada kemampuanmu membuatku jatuh cinta." Jawab Sean mendekatkan badanya diatas tubuh Clara."upakan saja, aku hanya sedikit tertarik dengan ketampananmu, mungkin besuk aku akan menyukai orang lain." Clara memalingkan wajahnya menghindari Sean."Aku tidak ingin membuang waktumu." Tambah Clara dengan wajah malas."Dia sangat jujur, tapi dimatanya penuh dengan rasa khawatir." Ucap Sean dalam hati."Aku tidak meronta karena aku tertarik kepdamu." jawab Clara singkat."Dengan dia berjujur kenapa aku semakin menyayanginya." Ucap Sean dalam hati tubuhnya semakin menekan tubuh Clara sembari mencium bibir Clara dengan lem
Ruang makan Sean"Kenapa kak Vino tidak ikut makan bersama kita?" Clara mrmbuka percakapan."DIa ada janji." Jawab Sean dengan ajah kesal."VIno lagi, Vino lagi, kelihatanya memecatnya adalah pilihan yang tepat!" Ucap Sean dalam hati."Janji? apakah itu pria? atau apoakah dia wanita?seperti apa dia? apakah kamu pernah melihatnya?" Clara bertanya bertubi - tubi dengan polosn ya."Itu bukan urusanmu bukan? ayo kita makan" . Sean menjawab dengan kesal."Itu bukan masalah besar kenapa kamu merahasiakanya?" Clara menjawab dengan ngedumal."Ngomong - ngomong bukankah kamu sangat sibuk kenapa kamu kembali lebih awal?" Tanya Clara sembari menikmati makananya."Setelah kejadian tadi malam, hatiku gelisa saat aku tidak melihatmu di kantor jadi aku membawa pulang pekerjaanku.." Ucap Sean dalam mhati, wajahnya tersipu malu."Ahem..uhuk...uhuk aku menyerahkan pekerjaanku keopda bawahanku." Sean menjaab dengan gugup."Ohh." Jawab Clara singkat."MMMm...siapa yang akan percaya pada seorang penggil
"Jika dia sangat dekat dengan Gisel, lalu kenapa di pertemuan kemarin dia tidak curiga?" Tanya Clara lirih."Nona Muda apa yang anda katakan barusan?" Tanya Vino di kursi kemudi."Bukan apa - apa, berapa lama lagi kita sampai dirumah?" Clara mengalihkan pembicaraan.Rumah keluarga Cokro."Tok...tok..tok." Suara Pintu utama yang di ketuk dari luar."Ya sebentar!" Teriak Mama Gisel membukakan pintu."Kamu, ada apa berkunjung kesini?" Tanya Mama Gisel terkejut."Aku hanya mampir dan sedikit mencari informasi tentang Gisel, agar mempermudah aku menjalankan tugas." Jawab Clara dengan sopan."Oh begitu silahkan masuk." Jawab Mama Gisel mempersilahkan masuk."Tante dimana kamar Gisel?" Tanya Clara."Ada di atas, apa kamu butuh bantuanku?" Tanya mama Gisel."Ya aku membutuhkan beberapa informasi mengenai Gisel, mengetahui leboh banyak tentang dia, akan bermanfaat bagiku, apakah anda mempunyai petunjuk?" Jawab Clara sembari mencari beberapa petunjuk di kamar Gisel."Baiklah , silahkan mencari