Share

73. Sebuah Pertanyaan

Penulis: Niniluv
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 06:00:16

Liona diam seketika. Dia bisa melihat, ada air mata kekhawatiran yang menggenang di kelopak mata Sehan. Ucapan laki-laki itu barusan, berhasil membuat hati Liona merasakan desiran aneh.

Memang benar, selama ini tidak ada hal lain yang membuat Sehan takut selain kehilangan Liona. Liona sadar, Sehan selalu khawatir padanya.

Pikiran Liona kembali teringat tentang kejadian-kejadian yang telah menimpanya setelah menjadi istri Sehan. Dia pernah hampir terserempet mobil karena syok dengan pernyataan Gretta dan kakeknya, Sehan menghampirinya dengan wajah khawatir.

Saat pertama menemui Galen, Sehan juga menghampirinya dengan raut khawatir.

Liona kini sadar, Sehan benar-benar takut kehilangan dirinya. Tapi Liona tak tau alasannya karena apa. Benarkah karena cinta?

Tapi Liona masih bingung, secepat itukah Sehan jatuh cinta padanya? Bahkan Liona sendiri sampai sekarang bingung bagaimana perasaannya terhadap Sehan, sedangkan laki-laki itu justru l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   74. Undangan Makan Malam

    Satu Minggu kemudian ... Liona yang sejak tadi sibuk bermain ponsel di sofa ruang tengah, mendadak mendengar suara pintu terbuka. Dia mengalihkan pandangannya, dan mendapati sang suami ternyata sudah kembali ke rumah. Laki-laki itu baru saja selesai menghadiri acara peresmian presdir Wiratama group. Liona berdiri, dan menyambutnya. "Sudah pulang?" Sehan mengangguk mengiyakan. Lalu menghampiri sang istri, dan mengecup singkat kening perempuan itu. Liona sudah mulai terbiasa dengan perlakuan yang diberikan Sehan setiap berangkat dan pulang bekerja. Dia ingin menanyakan bagaimana kakak iparnya setelah diresmikan menjadi Presdir Wiratama, tapi Liona segera mengurungkan niatnya tersebut. Mengingat Minggu lalu dia sempat berdebat dengan Sehan karena terlalu dekat dengan Galen, Liona jadi harus berhati-hati setiap ingin menanyakan tentang kakak iparnya tersebut pada sang suami. "Liona,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   75. Perlahan Terlaksana

    Gretta menatap Darwin tak habis pikir. "Sayang apa maksudmu?""Tujuanku mengundang Sehan untuk makan malam di sini, aku ingin memberikan kabar baik untuk kita semua. Aku akan memberikan sebagian saham yang ku punya di perusahaan Atharya, untuk Liona."Mata Gretta melotot tak terima. Bagaimana bisa Darwin memutuskan sepihak begitu saja tanpa mendiskusikannya lebih dulu dengannya? Bahkan saham yang sangat Gretta harapkan jatuh pada Aoura justru dengan mudahnya Darwin berikan pada Liona."Kau akan membantu keuangan perusahaan Atharya jika Liona mendapatkan sebagian saham di sana kan?" tanya Darwin memastikan. Tanpa pikir panjang, Sehan mengangguk meyakinkan sang ayah mertua. "Tentu saja. Aku senang mendengarnya, walau masih sebagian kecil Liona mendapatkan saham di sana. Akan lebih baik jika Liona memegang saham tertinggi bukan?""Apa kau sedang menghasut ayah?" kini Aoura ikut bersuara. Dia tak tahan mendengar Sehan terus memanfaatkan kead

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   76. Bingung

    Setelah sampai rumah, Liona langsung memasuki kamarnya. Dia meletakkan tas yang sejak tadi dia bawa ke atas meja, lalu duduk di sisi kasur sambil merenung."Kapan ayah akan mengatakan jujur padaku jika aku adalah anak kandungnya?"Liona menghela nafas pelan. Setiap di dekat Darwin dia selalu ingin bertanya, kenapa ayahnya harus berbohong padanya? Kenapa dia harus diakui anak adopsi? Apa sebenarnya yang membuat Darwin tega melakukan semua itu?"Liona, kau sudah tidur?"Liona menoleh, saat dia mendengar suara sang suami dari balik pintu kamarnya. Dia kemudian menyahut, "masuklah aku belum tidur."Pintu kamar itu akhirnya terbuka, Sehan mulai menghampiri dan duduk di sisinya. Sesaat, dia memperhatikan wajah perempuan itu yang tampak lesu setelah pulang dari rumah ayahnya. Membuat Sehan khawatir."Apa yang kamu bicarakan pada ayahmu tadi?""Aku tau, kakek tidak mengidap demensia. Dia hanya diancam ibu agar tidak mau bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   77. Selalu Jatuh Cinta

    Pukul tiga dini hari, Sehan terjaga dari tidurnya. Dia menoleh dan mendapati sang istri masih terlelap di sampingnya. Dengan berhati-hati tanpa berniat mengusik tidur Liona, Sehan mulai beringsut duduk. Dia merenggangkan kedua tangannya yang terasa kaku. Lalu, Sehan kembali menoleh dan memperhatikan wajah sang istri dengan seksama. "Cantik sekali," ucap Sehan pelan. Ini bukan pertama kalinya Sehan terpukau dengan paras cantik Liona, hampir setiap detik dia selalu kagum dengan kecantikan sang istri. "Bagaimana bisa aku selalu merasa jatuh cinta setiap melihatnya?"Sehan tak habis pikir, dia begitu sangat mencintai perempuan itu. Perlahan tangannya terulur, merapikan anak rambut Liona yang berantakan menutupi sebagian wajah cantik perempuan itu. Mendadak Sehan jadi penasaran. "Siapa perempuan yang telah melahirkanmu Liona? Seharusnya aku bisa berterimakasih padanya karena telah melahirkanmu. Tapi sayang sekali, aku belum sempat bertemu dengannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   78. Ada Yang Hilang

    Mata Sehan menatap Liona dengan sorot serius setelah mendengar kenyataan tersebut. Dia bisa melihat ada banyak pertanyaan yang telah disembunyikan perempuan itu dari sorot matanya. "Aku selalu berusaha mengingatnya, tapi sepertinya amnesia yang ku alami karena kecelakaan itu cukup parah. Bahkan aku tidak ingat tentang kecelakaan itu." Liona menghela nafas berat. "Andai ingatan itu kembali, mungkin aku mengetahui semuanya. Kenapa ayah menyebutku anak adopsi? Kenapa aku bisa berada di panti asuhan? Apa sebenarnya yang terjadi hingga membuat orang tua ku membenciku?"Sehan diam, berpikir sejenak. "Apa ... kamu ingat siapa yang mengantarmu ke panti asuhan?"Liona menggeleng lemah. "Aku tidak ingat, sepertinya aku diberi obat tidur setelah keluar dari rumah sakit. Dan saat aku bangun tidur, tiba-tiba aku sudah berada di panti asuhan. Tapi kata ibu panti, seorang laki-laki tua berumur sekitar lima puluhan mengantarku ke sana. Tidak mungkin jika itu ayah, pasti

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   79. Tidak Bisa Percaya

    Langkah Liona semakin cepat, menyusuri setiap koridor di rumah sakit. Pikirannya tak bisa tenang saat mengetahui kabar bahwa ayahnya tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit, entah apa penyebabnya.Hingga tiba di depan sebuah ruang rawat, Liona menghentikan langkahnya. Dia ingin langsung masuk ke ruangan itu, dia tau itu adalah ruang rawat ayahnya. Namun beberapa bodyguard berbadan kekar menghalanginya."Saya Liona, biarkan saya bertemu dengan ayah saya.""Ibu anda melarang semua orang masuk, termasuk anda."Mata Liona membulat. Dia semakin khawatir, apa yang telah Gretta lakukan pada Darwin?"Ayah anda juga sudah membaik, jadi anda tidak perlu melihatnya."Liona menggeleng tak percaya. Dia tetap bersikeras, memaksa untuk masuk ke dalam. Walau para bodyguard itu terus mendorongnya untuk menjauh dari sana, namun Liona terus memberontak."Ayah! Ini aku Liona! Aku ingin bertemu dengan ayah!"Pintu terbuka, menghentikan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   80. Bahaya

    Gretta yang baru sampai langsung menghentikan langkahnya di depan ruang rawat sang suami, untungnya dia belum sempat menunjukan diri. Setelah mendapat telepon dari Bodyguardnya bahwa Liona menemui Darwin di rumah sakit, Gretta dengan segera menghampiri. Belum sempat masuk ke ruangan itu, dia justru mendengar ucapan Liona barusan. Kakinya seketika gemetar lemas. 'Dari mana anak itu tau bahwa dia anak kandung Darwin?'Gretta berusaha mengintip suasana di dalam ruangan tersebut lewat celah pintu yang sedikit terbuka. Dia bisa melihat raut wajah Darwin saat ini, suaminya itu tengah menatap Liona dengan sorot terkejut.'Darwin jangan katakan apapun pada anak itu!' Gretta menatap suaminya dengan sorot penuh harapan. Dia tak boleh langsung masuk dan ikut ke sana, itu bisa membuat semuanya semakin kacau. Tapi dia juga takut, bagaimana jika Darwin akan mengatakan alasan dia membenci Liona? 'Ini belum saatnya Liona mengetahui yang sebenarnya. Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   81. Terlanjur Berbicara

    Setelah berhasil membuat Liona sedikit lebih tenang, Sehan langsung membawa perempuan itu pulang. Sesampainya di rumah, Sehan langsung membantu Liona duduk di sofa ruang tengah. Dia menatap wajah Liona yang masih memancarkan raut sedih. Sehan tau saat ini Liona tengah terluka, tapi karena apa? Sehan masih penasaran, apa yang terjadi saat Liona di sana tadi? Bahkan Liona sama sekali belum menceritakan padanya. Namun Sehan juga tak mau memaksa, dan membiarkan Liona menenangkan diri lebih dulu.Laki-laki itu kemudian duduk di samping Liona. Andai Sehan bisa datang lebih cepat, atau Liona mau menunggunya dan datang ke sana bersama. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini. "Apa ... ibu ada di sana?" tanya Sehan dengan hati-hati. Dia memperhatikan wajah Liona dengan seksama, sambil berusaha menebak apa yang telah dialami perempuan itu.Liona menggeleng lemah. "Baiklah, tenangkan dirimu lebih dulu. Apa kamu ingin minum teh

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   219. Bahagia - End

    Enam tahun kemudian ...Rumah keluarga Wiratama kini tampak ramai. Para tamu undangan mulai berdatangannya, dan banyak anak kecil membawa hadiah.Tepat hari ini, Arsen Wiratama berusia genap lima tahun. Semua orang merayakan ulang tahunya dengan kegembiraan. "Okey, selanjutnya adalah acara potong kue!"Semua anak dan para tamu undangan bertepuk tangan dengan meriah, saat sang MC membacakan urutan acara selanjutnya. "Potong kuenya!""Potong kuenya!"Sorak anak-anak yang ada di sana. Dibantu dengan sang papa dan mamanya, Arsen mulai memotong kue ulang tahun di hadapannya. "Baik, kuenya sudah dipotong. Sekarang, Arsen ingin memberikan suapan pertama kuenya ke siapa ya?" tanya MC membuat semua orang di sana jadi penasaran tak sabar. Arsen menoleh ke kenan dan kirinya sesaat, mulai bingung."Arsen pasti ingin memberikan suapan pertama pada mama kan?" bisik Liona berusaha merayu putra kecilnya te

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   218. Hukuman

    Ke esok harinya, Sehan dan Galen duduk di jok belakang mobil. Sedangkan Dua pria berbadan kekar kekar duduk di jok depan mereka, dan satu pria itu mengemudikan mobil.Di depan mobil mereka, juga ada satu mobil lain yang menunjukan arah sekaligus mendampingi Sehan dan Galen.Setelah cukup lama, mereka telah sampai di sebuah bangunan beton yang tampak kusam. Menuju ke sana memerlukan waktu hampir tiga jam, letakkan memang sangat jauh dari pusat kota.Dua bodyguard yang ada dalam mobil tersebut keluar lebih dulu, lalu berdiri di sisi mobil, dan mengawasi sekitarnya.Sehan tak langsung keluar, dia menoleh ke samping, menatap sang kakak. "Kak Galen tidak mau menemuinya bersamaan langsung denganku?"Galen menggeleng. "Aku akan berbicara dengannya setelah kau selesai. Aku hanya ingin memarahinya karena sudah berani membuat kakiku tidak berfungsi, sedangkan kamu pasti banyak hal yang ingin dibicarakan bukan?"Sehan mengangguk m

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   217. Pernikahan Aoura

    Di sebuah gedung besar, sebuah pesta pernikahan dilaksanakan dengan tema yang begitu sangat sederhana. Tamu undangan hanya terbatas, yaitu para rekan kerja dan sahabat-sahabatnya dari mempelai pria. Reno dan Aoura berdiri berdampingan, bersalaman dan menyambut para tamu dengan ramah.Hingga kedatangan Darwin bersama anak dan mantunya, berhasil mengalihkan perhatian semua orang di sana. Beberapa orang yang dilalui oleh mereka tersenyum menyapa. Tentu karena kebanyakan tamu undangan di sana adalah karyawan Wiratama group, jadi mereka begitu menghormati Darwin dan Liona, terutama Sehan.Melihat tiga orang penting itu berjalan ke arahnya, tangan Aoura mendadak berkeringat dingin. Dia lalu menyenggol lengan Reno di sampingnya, dan berbisik protes. "Kau juga mengundang ayah?""Tentu saja, bagaimana pun dia juga pernah menjadi ayah untukmu. Kita harus menghargainya dengan mengundangnya ke pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura pah

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   216. Membujuk

    Satu Minggu kemudian. Liona dan Sehan sudah berpakaian rapi, bersiap untuk berangkat ke acara pernikahan Aoura dan Reno. "Sudah siap?" tanya Sehan memastikan saat sang istri baru saja keluar dari kamar. Liona tersenyum, lalu mengangguk mengiyakan. "Kalau begitu, kita berangkat sekarang."Sehan dan Liona berjalan keluar rumah. Saat ini mereka sudah berada di rumah mereka sendiri. Sehan memutuskan untuk kembali ke rumah mereka dua hari lalu, setelah Sehan berhasil meyakinkan Joana bahwa keadaannya sudah membaik.Mobil yang mereka tumpangi kini mulai melaju, meninggalkan halaman rumah. Tak langsung menuju gedung acara pernikahan, Sehan dan Liona meminta sang suami untuk mengantarkannya lebih dulu ke rumah Darwin. "Bukankah ayah pasti juga diundang oleh Aoura?" tanya Liona penasaran.Sehan menoleh sesaat, lalu kembali fokus pada jalanan di hadapannya. "Entahlah, aku juga tidak tau. Bahkan setelah meninggalkan rumah ayahmu, seperti

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   215. Ingatan Itu sudah lama kembali

    Setelah sampai di depan kamar yang mereka sewa. Sehan menurunkan Liona dari gendongannya. Laki-laki itu kemudian membuka pintu di hadapannya menggunakan key card yang baru saja dia kantongi.Setelan pintu terbuka, Liona masuk lebih dulu ke dalam sana, diikuti Sehan di belakangnya. Perempuan itu mengedarkan pandangannya ke sekitar, memperhatikan ruangan tersebut dengan seksama. "Sepertinya tidak ada yang berubah, ini masih sama seperti saat aku datang ke sini pertama kalinya."Sehan menghentikan langkahnya di samping sang istri, dia menatap wajah Liona yang tampak bahagia itu sesaat, sebelum akhirnya ikut memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Sehan memang tidak pernah merubah tampilan ruangan itu. Sejak dulu masih sama, tetap begitu-begitu saja. Namun Sehan tak pernah bosan dengan tampilan yang seperti itu. "Lagi pula, aku jarang ke sini lagi setelah menikah denganmu. Dulu, aku menyewa kamar ini untuk tempat istirahatku, ji

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   214. Reka Adegan

    Setelah pergi dari rumah Reno, Sehan dan Liona kembali melanjutkan perjalanannya. Kini mobil yang Sehan kemudikan telah sampai di depan gedung hotel Wiratama, seperti apa yang Liona minta. Entah, Sehan belum mengerti kenapa istrinya mengajaknya ke sana. "Apa yang sebenarnya kamu rencanakan Liona?" tanya Sehan yang semakin penasaran. Namun Liona masih tak mau menjawabnya, perempuan itu hanya tersenyum saja. Liona kemudian keluar lebih dulu dari mobil, Sehan hanya mengikutinya. Hingga mereka memasuki gedung tersebut, dan Sehan terus mengikuti Liona dari belakang. Perempuan itu berjalan menuju restoran yang ada di lantai dua hotel tersebut. Hingga sampai di salah satu kursi pengunjung yang terletak di dekat jendela kaca gedung tersebut, Liona menarik Sehan dan memaksa laki-laki itu untuk duduk di sana. Sehan yang sejak tadi masih kebingungan, hanya menurut mengikuti apa yang sang istri lakukan padanya. Setelah Sehan duduk di s

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   213. Kado Untuk Ibu Hamil

    Aoura mengarahkan pandangannya pada Sehan sesaat. Tampak terkejut setelah mendengar pertanyaan Sehan barusan. Aoura lalu menatap Reno, meminta penjelasan. Reno paham apa maksud Aoura. Dia menghela nafas pelan sesaat, lalu menjelaskan, "aku sudah mengatakan semuanya pada pak Sehan.""Kenapa kau memberitahu banyak orang?""Pak Sehan adalah orang penting di tempatku bekerja, tidak mungkin aku tidak akan mengundangnya di pernikahan kita," jelas Reno berusaha membuat Aoura paham."Jadi, apa kau tidak berniat untuk mengundangku?" tanya Sehan pada Aoura. Perempuan itu hanya diam. Sehan lalu mengimbuhkan, "jika Reno menikah tanpa memberitahu atasan di perusahaannya, maka dia tidak akan mendapatkan hadiah istimewa dari perusahaan."Aoura menatap Sehan dengan sorot berbinar. Tentu saja saat mendengar kata 'hadiah' suasana hatinya seketika berubah senang. "Benarkah? A-aku pasti akan mengundangmu Sehan."Reno menghela nafas pelan.

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   212. Menemui Kembali

    Seperti apa yang Liona katakan tadi malam. Perempuan itu akan mengajak suaminya ke suatu tempat, pagi ini.Namun sebelum menuju tempat yang Liona maksud, perempuan itu meminta Sehan untuk singgah lebih dulu ke rumah Reno. Sehan tau apa maksud tujuan Liona menemui Reno dan Aoura.Hingga sesampainya di sana. Sehan mengetuk pintu sebuah kontrakan sederhana yang dia singgahi bersama sang istri. Tak lama kemudian, seorang laki-laki keluar dari kontrakan tersebut.Laki-laki itu menatap Sehan dan Liona dengan sorot terkejut. "Pak Sehan? Liona?""Pagi Reno. Apa kedatangan kami menganggu waktumu saat ini?"Reno tak langsung menjawab. Dia justru berpikir sejenak, sambil berusaha menebak apa tujuan sepasang suami istri tersebut datang ke tempat tinggalnya. Terakhir Sehan dan Liona datang ke sana, untuk bertemu dengan Aoura. "Pak Sehan datang sepagi ini ke rumah saya, tentu membuat saya cukup terkejut. Tapi kedatangan pak Sehan sa

  • Menikahi CEO Tampan Untuk Balas Dendam   211. Kehidupan Yang Tenang

    Pintu kamar terbuka, Liona yang saat itu sedang menyisir rambut di depan kaca menoleh sesaat.Sehan tersenyum, lalu menutup pintu kamarnya kembali. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam bersama keluarga yang lain, namun setelah selesai Liona langsung ke kamar, sedangkan Sehan masih berbincang dengan Joana dan Galen. "Sudah selesai berbicara dengan nenek dan kak Galen?" tanya Liona memastikan. Sehan mengangguk mengiyakan. Perempuan itu menatap cermin dan melanjutkan menyisir rambutnya. Sehan melangkah menghampiri, lalu memeluk pinggang Liona dari belakang. Sesekali memberikan usapan kecil pada perut buncit sang istri. Membuat Liona seketika menghentikan kegiatannya untuk menyisir rambut. Dia menatap wajah Sehan melalu cermin di hadapannya, senyum bahagia masih terukir di bibir laki-laki itu. Membuat Liona yang menatapnya juga ikut senang."Sepertinya setelah kamu sadar dari koma, kehidupan ini sangat menyenangkan untuk kita berdua.

DMCA.com Protection Status