Share

Part 5

Author: erie sawn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“ Mama!” teriak Abiandra tatkala melihat Karenia datang. Bola matanya berbinar senang.

Namun, Karenia hanya tersenyum tipis. Ia mendekati Abiandra dan menjewer telinganya.

“Aduh! Sakit Ma! Lepasin!”pinta Abiandra.

“Bisa nggak sih normal dikit? Hari-hari hanya bikin onar terus. Mama tuh capek Abi!”

“Maaf, Ma. Abi nggak sengaja kok jatuhnya.”

Karenia tidak melepaskan telinga Abiandra hingga Indri berusaha membujuk Karenia untuk melepaskannya.

“ Abi jatuh tidak sengaja Bu. Abi hanya ingin mengembalikan sarang burung yang jatuh dari pohonnya,” ucap Indri.

Karenia justru semakin menarik kencang telinga Abiandra.

“Sejak kapan kamu peduli dengan hewan? Kamu anggap itu bagus? Buat apa mengembalikan sarang burung jika akhirnya kamu justru jatuh dan patah tulang?”

“Aduh! Sakit Ma! Pak Bagas tolongin Abi dong?” pinta Abi memelas.

“Maaf Bu Karenia, tolong lepaskan telinga Abiandra!” Bagus berusaha meminta dengan lembut.

Namun Karenia seakan tidak mau melepaskan. Lalu Bagus hendak memegang tangan Karenia agar melepaskannya.

Akhirnya Karenia mengalah karena tak mau nanti tangannya bersentuhan dengan tangan Bagus. 

“Maaf sebelumnya Bu Karenia. Abiandara akan segera dibawa ke rumah sakit,” ucap dokter Himawan.

“Aku mau rumah sakit internasional, Dok! Abiandra harus mendapatkan penanganan yang terbaik.”

“Kami sudah mendaftarkan ke rumah sakit pusat. Kebetulan rumah sakit internasional bangsalnya penuh hingga pekan depan.”

“Apa? Penuh? Yang benar aja Dok!”

“Bu Karenia bisa mengecek sendiri ketersediaan bangsal di rumah sakit intenasional sekarang kalau memang Ibu tidak percaya dengan saya,” kata dokter Himawan.

“Ok. Silakan kalo mau dibawa sekarang!” ucap Karenia dengan nada dongkol.

“Mama ikut nemenin Abi ‘kan?” Abiandra merengek.

“Cuma sehari tak lebih,” jawab Karenia.

“Masak cuma sehari doang Ma?”

“Sehari atau tidak sama sekali!”

Abiandra pun terdiam dengan wajah kecewa. Tak lama kemudian dokter Himawan dibantu dua orang perawat membawa Abiandra ke mobil ambulan sekolah.

Karenia tidak mau satu mobil dengan Bagus dan Indri. Dia masuk mobil yang dibawanya dari Jakarta.

Padahal Bagus ingin berbincang-bincang dengan Karenia tentang perkembangan sikap Abiandra yang telah berubah seratus delapan puluh derajat jika dibandingkan dengan awal masuk sekolah dua tahun lalu. Namun, Bagus ingat pesan Pak Salim agar tidak terlalu menekan Karenia. 

*****

Setelah mendapatkan bangsal, Abiandra segera diobsevasi oleh dokter bedah tulang. Dokter memutuskan untuk mengoperasi kaki kirinya yang patah baru kemudian tangan kanannya yang retak.

Operasi direncanakan akan dilakukan besok siang hari. Abiandra harus puasa sejak jam sembilan malam.

Mendengar penjelasan dokter Karenia menjadi dongkol. Dia pikir begitu masuk rumah sakit akan langsung dioperasi. Ternyata harus sesuai dengan jadwal operasi dokternya.

Andai ia bisa memilih VVIP tentu akan dilakukannya. Namun, rupanya pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan opanya Abiandra. 

Karenia merasa heran, biasanya opanya akan menomorsatukan Abiandra di atas segalanya. Bahkan jika seandainya opanya mau, Abiandra bisa dibawa pulang ke Jakarta dengan carter jet pribadi.

Namun, mengapa itu tidak dilakukannya? Apakah opanya punya maksud agar dirinya bisa lebih lama tinggal di Jogja menemani Abiandra?

Sial! Umpat Karenia dalam hati. Bisa-bisanya ia harus menghabiskan beberapa hari di Jogja bersama anak yang dibencinya itu. Bukan tanpa sebab Karenia begitu membenci Abiandra.

Semua itu karena ulah Sammy, papanya Abiandra sekaligus suaminya Karenia. 

Sammy adalah anak tunggal Salim Admaja.

Sifat dan kelakuannya seperti Don Juan. Suka main perempuan dan tidak mengenal artinya sebuah ikatan pernikahan.

Waktu itu Karenia berharap dengan menikah dengan Sammy bisa menghilangkan traumanya dengan Reno, kekasih yang telah merenggut kegadisannya. Beruntung Karenia tidak hamil mengandung anak Reno. 

Setelah merenggut kegadisan Karenia, Reno kabur tak ada kabar beritanya seperti ditelan bumi. Di saat itulah Karenia frustasi dan berkenalan dengan dunia malam, di klub-klub terkenal ibukota hingga suatu hari bertemu dengan Sammy.

Sammy mengajak Karenia masuk perusahannya dan langsung menjadikannya sekretaris pribadi. Bukan tanpa tujuan. Semua itu dilakukan Sammy agar dia bebas leluasa menjalin hubungan lebih intens dengan Karenia. 

Akhirnya Karenia hamil dan Sammy harus menikahinya. Pernikahan itu tidak diinginkan Sammy karena dia tidak mau terikat dengan ikatan sebuah pernikahan.

Beruntung Pak Salim bersikeras untuk mewujudkan pernikahan itu. 

Pada akhirnya, perjalanan biduk rumah tangga Karenia dengan Sammy tidak bahagia dan membuat lahir batin Karenia tertekan, terkoyak dan terhina.

Rupanya setelah menikah dengan Karenia, perilaku Sammy tidak berubah. Dia masih terus saja mencari mangsa perempuan lain untuk memuaskan libidonya. Satu hal yang membuatnya sakit hati adalah perkataan Sammy yang tidak mengakui Abiandra adalah anak kandungnya.

Padahal Karenia telah melakukan tes DNA dan hasilnya Abiandra adalah anaknya Sammy, bukan Reno atau orang lain. Petualangan Sammy terhenti dalam  sebuah pesta di luar negeri. Dia meninggal over dosis bersama kekasih gelapnya.

Related chapters

  • Menikahi CEO Judes   Part 6

    “Ibu melamun?” Perkataan Indri membuyarkan lamunan Karenia.“Ah tidak, hanya sedikit memikirkan pekerjaan saja,” ucap spontan Karenia.“Tidak usah dipikirkan dulu Bu! Yang penting sekarang memikirkan kesembuhan Abiandra dulu. Masalah pekerjaan ‘kan ada Pak Salim yang tentu telah meng-handle semuanya.”“Aku akan diangkat CEO dua minggu lagi. Aku tidak ingin berlama-lama di sini. Begitu Abiandra selesai dioperasi aku akan balik Jakarta.” “Tapi, Bu-““Urusan perawatan Abiandra biar ditangani sekolah. Toh itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah ‘kan?”“Iya, Bu,” ucap Indri pelan. Dia seakan belum bisa memahami jalan pikiran Karenia. Seperti tidak ada rasa sayang sama sekali terhadap Abiandra.“Aku mau balik ke sekolah.”Indri tidak bisa melarang kepergian Karenia dari rumah sakit.Begitu pula Bagus. Ia tidak berniat untuk mencegah kepergian Karenia.Karenia telah masuk mobil dan hendak pergi saat tiba-tiba nada panggilan hape-nya bunyi. Karenia malas mengangkat panggilan itu setelah dil

  • Menikahi CEO Judes   Part 1

    “Jenguk Abiandra, sekarang! Atau Opa akan batalkan penunjukanmu sebagai CEO bulan depan!” titah opa dengan nada suara meninggi.“Fuck that shit!” Ingin rasanya Karenia meneriakkan kata itu persis di dekat telinga lelaki paruh baya itu.Dilemparnya hape ke atas springbed. Terduduk ia di pinggir ranjang dengan menangkupkan kedua telapak tangan ke wajahnya yang berminyak. Perlahan diusap wajah itu beberapa kali, juga dahi dan matanya yang sedikit kering dan perih.Ini kali ketiga dirinya harus membatalkan ngedate-nya dengan Brian, anak direktur perusahaan rekanan bisnis utamanya. Jika acara itu batal, hangus juga investasi puluhan juta di depan mata. Itulah konsekuensi yang harus diterimanya. Setelah sekian lama dan sekian usaha telah diupayakan dengan tim marketing, akhirnya gagal juga proyek kerjasama itu. Memang rejeki sudah ada yang ngatur, ia percaya itu. Namun, kalau berulang begini apa ia harus selalu kalah dengan keadaan terus?Hanya dalam hitungan menit setelah mendapatkan

  • Menikahi CEO Judes   Part 2

    Karenia membuka pintu. Sesaat dilihatnya dua orang laki-laki berbaju safari menganggukkan kepada kepadanya.“Maaf, Non Nia. Kami diperintahkan untuk mengantar ke Jogja hari ini. Apakah bisa berangkat sekarang?” kata salah satu laki-laki itu dengan sopan.“ Ok, Aku dah siap. Tolong bawakan tas dan koper warna hitam itu!” ucap Karenia sambil berjalan menuju mobil SUV warna metalik yang telah terparkir di tepi jalan depan rumah.Saat hendak masuk mobil, Karenia menoleh ke driver yang bertanya kepadanya.“Non? Adakah tas yang perlu dibawakan lagi?”“Hanya itu saja, Pak. Aku hanya sebentar di Jogja karena agendaku bulan ini sangat padat.”“Baiklah Non.” Driver duduk di depan kemudi.Karenia masuk ke mobil dan duduk di kursi tengah. Driver menunggu aba-aba jalan dari Karenia. Sesaat mereka saling menunggu. Lalu Karenia sadar dengan situasinya.“Jalan, Pak!”Berangkat dari Jakarta ke Jogja menggunakan mobil? Ini adalah pengalaman pertama Karenia. Biasanya ia akan naik pesawat untuk menghema

  • Menikahi CEO Judes   Part 3

    Hanya sepuluh menit Karenia sudah sampai di tempat transit. Bagus menunjukkan kamar untuk Karenia yang terpisah dari kamar driver.Teman Bagus mengantar driver menuju kamar yang telah disiapkan. Ada pemisahan antara tamu laki-laki dan perempuan. Tempat transit itu terdiri dari empat bangunan. Dua bangunan untuk tamu laki-laki dan dua untuk tamu perempuan. Satu bangunan memiliki sepuluh kamar.Karenia merasa takjub dengan desain interior dalam kamar. Di dinding banyak ditemukan ornamen ukir kayu jati dan lampu-lampu klasik. Fasilitas kamar yang ditempatinya tak kalah dengan hotel bintang tiga.Benar apa yang dikatakan asisten pribadi opanya. Ruang transit yang ada di kawasan sekolah sangat nyaman. Padahal tadi sekilas ia merasa terkecoh dengan tampilan luarnya.Setelah membersihkan diri dan ganti pakaian, Karenia segera menghubungi Bagus melalui telepon yang tersedia di dalam kamar. Tak berapa lama pintu kamar diketuk dari luar.Karenia membuka pintu dan dilihatnya Bagus telah berdiri

  • Menikahi CEO Judes   Part 4

    Setengah jam berlalu. Principal masuk ruang kerjanya dan mendapati Karenia tertidur pulas di atas sofa. Ia meminta Indri mengambilkan selimut dan guling untuk Karenia. Tak berapa lama, Indri datang membawa selimut dan guling untuk Karenia.“Selimuti dia, kasihan masih capek kelihatannya!” perintah principal.Indri pun menyelimuti tubuh Karenia dan meletakkan guling di sampingnya.Begitu selimut hinggap di tubuh Karenia secara tidak sadar, ia meraih guling yang berada dekat di tangannya.Principal tersenyum melihatnya.“Apakah Mas mau menunggunya hingga bangun sendiri atau saya bangunkan setelah satu jam?”“Biarkan saja dia bangun sendiri. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan. Oh iya? Bagaimana dengan Abiandra? Apakah sudah didaftarkan untuk perawatan medis di rumah sakit?”“Sudah Mas. Tinggal berangkat saja kata dokter Himawan. Beliau juga telah merawat Abiandra untuk sementara waktu agar Abiandra tidak banyak bergerak.”“Makasih ya? Kalo begitu Kamu ikut menunggui Bu Kar

Latest chapter

  • Menikahi CEO Judes   Part 6

    “Ibu melamun?” Perkataan Indri membuyarkan lamunan Karenia.“Ah tidak, hanya sedikit memikirkan pekerjaan saja,” ucap spontan Karenia.“Tidak usah dipikirkan dulu Bu! Yang penting sekarang memikirkan kesembuhan Abiandra dulu. Masalah pekerjaan ‘kan ada Pak Salim yang tentu telah meng-handle semuanya.”“Aku akan diangkat CEO dua minggu lagi. Aku tidak ingin berlama-lama di sini. Begitu Abiandra selesai dioperasi aku akan balik Jakarta.” “Tapi, Bu-““Urusan perawatan Abiandra biar ditangani sekolah. Toh itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah ‘kan?”“Iya, Bu,” ucap Indri pelan. Dia seakan belum bisa memahami jalan pikiran Karenia. Seperti tidak ada rasa sayang sama sekali terhadap Abiandra.“Aku mau balik ke sekolah.”Indri tidak bisa melarang kepergian Karenia dari rumah sakit.Begitu pula Bagus. Ia tidak berniat untuk mencegah kepergian Karenia.Karenia telah masuk mobil dan hendak pergi saat tiba-tiba nada panggilan hape-nya bunyi. Karenia malas mengangkat panggilan itu setelah dil

  • Menikahi CEO Judes   Part 5

    “ Mama!” teriak Abiandra tatkala melihat Karenia datang. Bola matanya berbinar senang.Namun, Karenia hanya tersenyum tipis. Ia mendekati Abiandra dan menjewer telinganya.“Aduh! Sakit Ma! Lepasin!”pinta Abiandra.“Bisa nggak sih normal dikit? Hari-hari hanya bikin onar terus. Mama tuh capek Abi!”“Maaf, Ma. Abi nggak sengaja kok jatuhnya.”Karenia tidak melepaskan telinga Abiandra hingga Indri berusaha membujuk Karenia untuk melepaskannya.“ Abi jatuh tidak sengaja Bu. Abi hanya ingin mengembalikan sarang burung yang jatuh dari pohonnya,” ucap Indri.Karenia justru semakin menarik kencang telinga Abiandra.“Sejak kapan kamu peduli dengan hewan? Kamu anggap itu bagus? Buat apa mengembalikan sarang burung jika akhirnya kamu justru jatuh dan patah tulang?”“Aduh! Sakit Ma! Pak Bagas tolongin Abi dong?” pinta Abi memelas.“Maaf Bu Karenia, tolong lepaskan telinga Abiandra!” Bagus berusaha meminta dengan lembut.Namun Karenia seakan tidak mau melepaskan. Lalu Bagus hendak memegang tangan

  • Menikahi CEO Judes   Part 4

    Setengah jam berlalu. Principal masuk ruang kerjanya dan mendapati Karenia tertidur pulas di atas sofa. Ia meminta Indri mengambilkan selimut dan guling untuk Karenia. Tak berapa lama, Indri datang membawa selimut dan guling untuk Karenia.“Selimuti dia, kasihan masih capek kelihatannya!” perintah principal.Indri pun menyelimuti tubuh Karenia dan meletakkan guling di sampingnya.Begitu selimut hinggap di tubuh Karenia secara tidak sadar, ia meraih guling yang berada dekat di tangannya.Principal tersenyum melihatnya.“Apakah Mas mau menunggunya hingga bangun sendiri atau saya bangunkan setelah satu jam?”“Biarkan saja dia bangun sendiri. Masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan. Oh iya? Bagaimana dengan Abiandra? Apakah sudah didaftarkan untuk perawatan medis di rumah sakit?”“Sudah Mas. Tinggal berangkat saja kata dokter Himawan. Beliau juga telah merawat Abiandra untuk sementara waktu agar Abiandra tidak banyak bergerak.”“Makasih ya? Kalo begitu Kamu ikut menunggui Bu Kar

  • Menikahi CEO Judes   Part 3

    Hanya sepuluh menit Karenia sudah sampai di tempat transit. Bagus menunjukkan kamar untuk Karenia yang terpisah dari kamar driver.Teman Bagus mengantar driver menuju kamar yang telah disiapkan. Ada pemisahan antara tamu laki-laki dan perempuan. Tempat transit itu terdiri dari empat bangunan. Dua bangunan untuk tamu laki-laki dan dua untuk tamu perempuan. Satu bangunan memiliki sepuluh kamar.Karenia merasa takjub dengan desain interior dalam kamar. Di dinding banyak ditemukan ornamen ukir kayu jati dan lampu-lampu klasik. Fasilitas kamar yang ditempatinya tak kalah dengan hotel bintang tiga.Benar apa yang dikatakan asisten pribadi opanya. Ruang transit yang ada di kawasan sekolah sangat nyaman. Padahal tadi sekilas ia merasa terkecoh dengan tampilan luarnya.Setelah membersihkan diri dan ganti pakaian, Karenia segera menghubungi Bagus melalui telepon yang tersedia di dalam kamar. Tak berapa lama pintu kamar diketuk dari luar.Karenia membuka pintu dan dilihatnya Bagus telah berdiri

  • Menikahi CEO Judes   Part 2

    Karenia membuka pintu. Sesaat dilihatnya dua orang laki-laki berbaju safari menganggukkan kepada kepadanya.“Maaf, Non Nia. Kami diperintahkan untuk mengantar ke Jogja hari ini. Apakah bisa berangkat sekarang?” kata salah satu laki-laki itu dengan sopan.“ Ok, Aku dah siap. Tolong bawakan tas dan koper warna hitam itu!” ucap Karenia sambil berjalan menuju mobil SUV warna metalik yang telah terparkir di tepi jalan depan rumah.Saat hendak masuk mobil, Karenia menoleh ke driver yang bertanya kepadanya.“Non? Adakah tas yang perlu dibawakan lagi?”“Hanya itu saja, Pak. Aku hanya sebentar di Jogja karena agendaku bulan ini sangat padat.”“Baiklah Non.” Driver duduk di depan kemudi.Karenia masuk ke mobil dan duduk di kursi tengah. Driver menunggu aba-aba jalan dari Karenia. Sesaat mereka saling menunggu. Lalu Karenia sadar dengan situasinya.“Jalan, Pak!”Berangkat dari Jakarta ke Jogja menggunakan mobil? Ini adalah pengalaman pertama Karenia. Biasanya ia akan naik pesawat untuk menghema

  • Menikahi CEO Judes   Part 1

    “Jenguk Abiandra, sekarang! Atau Opa akan batalkan penunjukanmu sebagai CEO bulan depan!” titah opa dengan nada suara meninggi.“Fuck that shit!” Ingin rasanya Karenia meneriakkan kata itu persis di dekat telinga lelaki paruh baya itu.Dilemparnya hape ke atas springbed. Terduduk ia di pinggir ranjang dengan menangkupkan kedua telapak tangan ke wajahnya yang berminyak. Perlahan diusap wajah itu beberapa kali, juga dahi dan matanya yang sedikit kering dan perih.Ini kali ketiga dirinya harus membatalkan ngedate-nya dengan Brian, anak direktur perusahaan rekanan bisnis utamanya. Jika acara itu batal, hangus juga investasi puluhan juta di depan mata. Itulah konsekuensi yang harus diterimanya. Setelah sekian lama dan sekian usaha telah diupayakan dengan tim marketing, akhirnya gagal juga proyek kerjasama itu. Memang rejeki sudah ada yang ngatur, ia percaya itu. Namun, kalau berulang begini apa ia harus selalu kalah dengan keadaan terus?Hanya dalam hitungan menit setelah mendapatkan

DMCA.com Protection Status