Share

Tina Harus Tahu

  “Tina, kamu masih di sini?” Aku memandang wajahnya lurus-lurus. Pertanyaanku dijawabnya hanya dengan anggukan kecil.

 “Sampai siang ini?”

 “Iya. Kakak belum bayar teh hangat di kantin tadi pagi. Jadi, tolong kembalikan uangku sebesar tiga ribu rupiah!” Dia menengadahkan tangan.

“Hanya perkara teh hangat kamu sampai nungguin aku hingga siang begini?” Aku merogoh saku celana belakang, membuka dan mencari uang pecahan tiga ribuan. Sial, hanya ada uang lima puluh ribuan yang harus aku relakan demi mengganti uang the hangat tadi pagi.

“Kembalian!”

    Tangan Tina langsung menyambar kertas warna biru bergambar pahlawan itu kemudian berkata, “Tidak punya.”

“A … apa?”

   Tina melipat uang itu kemudian memerosostkannya ke dalam kantong seragam.

“Ikut aku!” pintanya.

“Kemana?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status