Share

Senjata Rahasia

Segera aku menelfon Rafael dan berjanji di sebuah kafe dekat kantor Erika. Sayang sekali, karena Rafael sedang bertugas, aku hanya bertemu dengan istrinya.

Rahayu duduk berseberangan denganku, menyilangkan kaki dan bersiap mendengar hal yang akan kusampaikan.

“Maaf ganggu waktu Mbak Rahayu di waktu sibuk begini.” Aku memulai pembicaraan.

“Gak apa-apa. Demi kasus ini.” Rahayu meletakan tangannya di atas meja, mencondongkan badannya.

“Jadi, apa yang mau kamu katakan?” tanyanya dengan tatapan tajam.

“Aku punya bukti untuk membantumu,” jawabku.

    Rahayeu mengernyitkan alis tebalnya.

“Bukti?”

    Aku mengangguk.

“Rafael menelfonku pagi tadi, katanya kamu  menemukan bukti tambahan dan sudah memrosenya ke jaksa penuntut umum.”

“Lalu?”

    Aku menegakkan punggung, mengeluarkan smar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status