Share

Kecoa

    Lampu kedua kamar tampak padam. Hanya lampu ruang tamu yang menyala. Hari ini begitu lelah padahal aku tidak melakukan apapun. Hanya pergi ke rumah sakit, bertemu Rahayu dan menikmati angin di danau.

Kubuka pintu kamar, Erika sedang tidur miring. Tubuhnya tertutupi selimut putih, bahunya mencuat, ditutupi sedikit oleh rambut panjangnya. Aku tersenyum kemudian kembali menutup pintu lalu beralih ke kamarku yang sekarang ditempati oleh Tuan Putri Dwi. Membuka pelan pintu agar tidak membangunkannya kalau dia sudah bermimpi.

  Pintu kamar terbuka, dugaanku salah. Adik iparku itu masih membaca buku. Diterangi lampu belajar, kamar ini jadi remang.

“Ibu hamil harusnya tidur lebih cepat,” ucapku dari pintu.

    Malas melihatku, Dwi membalik badan, melanjutkan membaca bukunya.

      Rupanya gadis itu masih kesal gara-gara omonganku tadi pagi. Tidak ingin membuat suasana lebih dingin, aku me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status