Share

Pertemuan Tiba-Tiba

“Pasti berat untukmu. Tentang hal itu, aku ikut berduka. Informasinya cukup untuk saat ini. Sidang sudah diputuskan minggu depan. Kamu datanglah sebagai saksi!” perintahnya.

“Hanya segini saja?” tanyaku.

“Iya, segini saja. Hubungi saya kalau kamu perlu bantuan atau menemukan bukti lain.”

    Tanganku hendak merogoh kantung di balik jaket warna hitam. Akan tetapi, aku mengurungkan niatku lantaran berubah pikiran dengan cepat. Bisa saja ini akan jadi kartu as untuk menjebloskan kedua pengkhianat itu ke dalam penjara lebih lama lagi.

“Kalau begitu, saya permisi!” Aku berdiri dari tempat dudukku.

“Pras!” Panggilan Rafael menghentikan langkahku. Memalingkang wajah dari pintu lalu menjawabnya.

“Iya?”

“Terima kasih sudah menjaga Erika.” Pria kekar itu tersenyum. Rautnya menunjukkan ketulusan.

     Terasa ujung bibirku melebar, membalas kalimatnya kemudian meninggalkan ruangan sempit itu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status