Share

Kebakaran di Kedai

Jantungku seperti tersambar petir mendengar kabar buruk  yang disampaikan oleh Dwi.  Aku gemetar dan berkeringat. Terlebih, kejadiannya di saat kritis begini. Aku dipaksa memilih oleh keadaan, menunggui mama di depan ruang operasi atau pergi ke kedai untuk melihat kekacauan di sana? Sial, seandainya saja aku bisa membagi tubuhku. Mataku menatap pintu ruang operasi, di dalam sana ada orang-orang andal yang menangani mama. Seharusnya aku tidak perlu khawatir.

      Menanggalkan semua kekhawatiran terhadap mama di rumah sakit, aku sampai di tempat kejadian perkara. Kerumunan manusia menyaksikan kobaran api yang menjilat atap kedai. Lampu sirine dari mobil pemadam kebakaran menjatuhkan bayangan pada pohon perindang di tepi jalan. Pemadam kebakaran dikawal oleh beberapa polisi  sedang sibuk menenangkan si jago merah dengan air yang mengucur dari selang berukuran besar. 

 “Dua orang masih ada di dalam sana!” ucap se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status