Share

Bab 22

Melihat Bu Rahmi jatuh pingsan, semua orang yang tadinya fokus menikmati hidangan, kini beralih pada Bu Rahmi yang terkapar lemas di lantai.

Arga mencoba membangunkan ibunya, tapi tidak bisa. Mata Bu Rahmi masih terpejam dengan tubuh yang tidak bergerak.

"Bu, bangun. Ya Allah, Bu, kenapa jadi begini?" Arga menepuk-nepuk pipi ibunya.

Aku yang melihat kejadian ini merasa risau. Jantungku berdetak kencang dengan keringat dingin mulai membasahi tubuhku. Bagaimanapun juga, Bu Rahmi pingsan setelah mendengar aku berbicara. Secara tidak langsung, akulah yang akan jadi tersangka jika Bu Rahmi kenapa-kenapa.

Orang-orang semakin berkerumun, membuatku terhimpit oleh mereka yang penasaran melihat keadaan Bu Rahmi.

"Kemari." Mas Raffi menarikku agar keluar dari kerumunan.

"Mas, aku takut," ucapku seraya menggigit jari.

Sungguh, aku benar-benar takut jika Arga akan menuduhku sebagai dalang dari tumbangnya Bu Rahmi.

"Tenanglah, tidak akan terjadi apa-apa," ucap Mas Raffi menenangkanku.

Mas Raffi me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
dianrahmat
agak2 janggal ya bab ini. masak sih pengantin gak ada yg ngawal. apalg dari kelg tajir. wlw cuma resepsi tapi ini di gedung lhoo. lucu aja saat pengantin perempuan ngucluk jln sendiri. sungguh membagongkan ......‍♀️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status