Share

Bab 197 Rindu Bermanja dan Dimanja

"Ah ... pegal," kataku seraya memijit sebelah pundak.

Namun, aku tidak mau mengubah posisi, takut jika Rayyan bangun dan menangis lagi.

Satu jam aku berjalan mengelilingi isi rumah seraya menggendong Rayyan. Semua aku lakukan agar putraku berhenti menangis dan kembali tidur.

Berhasil, memang. Dan korbannya adalah pundakku yang pegal akibat menahan bobot tubuh gemuk Rayyan.

"Kita duduk, ya, Nak?"

Pelan sekali aku menempelkan bokong pada sofa. Tangan mengambil bantal, dan dengan perlahan meletakkan kepala Rayyan di sana.

Namun, belum juga kepala Rayyan berhasil menyentuh bantal, dia sudah merengek kembali seraya memanggil Mama.

Cepat-cepat aku bangun, mengayunnya lagi hingga Rayyan kembali tidur.

"Mbak, mau gantian sama Bibi?" Asisten rumah tangga itu menghampiri.

"Tidak usah, Bi. Bibi sebaiknya tidur, sudah malam," kataku seraya melirik jam yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

"Tapi, kasihan Mbak Raya. Pasti pegel, ya?"

"Enggak, kok, Bi. Masih bisa saya tahan, kok."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Evelyn Jeffery
sapa yg dtg?? kasian Raya
goodnovel comment avatar
Zidan Ramadhan
banyak teka teki....si Raffi bener bener deh...kasian raya
goodnovel comment avatar
nancy bakri
kira2 sapa yang datang...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status