Share

Dua puluh delapan

Penulis: daisy54
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

" Kak Di, kakak kemana? Dinara kangen" rintihnya pelan.

" Naraa... Dinaraaa kakak disini. Kemarilah sayang... " Diana terlihat di sebuah taman bunga menggengam setangkai buang mawar berwarna ungu. Diana memakai terusan dress berwarna putih bersih. Terlihat sangat cantik bagai seorang pengantin. wajahnya tersenyum lembut sangat cantik.

" Kak Diana" Dinara berlari mendekat ke arah Diana di tengah taman bunga. Langsung menubruk dan memeluk kakak kembar kesayangannya.

" Kakak kemana saja selama ini. Tega sekali ninggalin Dinara sendirian. Tanpa kakak Dinara jadi tak lengkap. terasa ada yang kosong" Ungkapnya sedih.

Diana yang masih memeluk tubuh adiknya, mengelus lembut rambutnya helai demi helai.

keduanya melepas kerinduan diantara cantiknya taman bunga

" Nara cantik, kesayangan kak Diana dan mama papa. kamu sekarang harus jagain mama dan papa menggantikan kakak, dan kakak menitipkan sesuatu yang paling berharga bagi kakak. tolong dijaga.

" Kak Di... Kakak.... please jangan pergi..
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh sembilan

    Lia sedang menulis di buku harian nya. Setelah menidurkan Raja, ia ijin ke Sita untuk ke kamar sebentar. Sebenarnya ia sangat senang bekerja kepada keluarga Bagas. Selain orangnya baik dan memberikan gaji yang cukup banyak Yang membuat Lia sangat kerasan karena ia sangat menyukai Bagas sejak pertama bekerja. walaupun beliau sudah menikah tapi rasa sayang nya tidak berubah. Ia menunjukkan dengan cara bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, baik juga dengan nyonya rumah yaitu almarhumah Diana. Tetapi satu bulan ini hatinya sedikit terganggu setelah kedatangan nyonya baru yang tidak lain adalah adik kembar nyonya Diana, dan mereka baru saja menikah. Sebenarnya Dinara tidak berbuat yang ekstrim kepadanya tetapi hatinya berkata lain. seperti ada sesuatu yang menyuruh hatinya berjuang lebih keras jika ingin mendapat perhatian tuan Bagas. Perasaan Lia mengatakan kalau perjuangan menyukai Bagas kali ini sangat sia sia. Pasalnya Walaupun di lihat mereka bukan seperti pasangan pengantin ba

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga puluh

    Sepasang suami istri itu sedang menikmati waktu berdua membicarakan hal hal random yang membuat mereka lebih dekat, keduanya sepakat menjadi teman dan memulai hubungan dari nol." Jadi teman dan patner untuk membesarkan si kembar. deal? " Ucap Dinara semangatBagas hanya mengikuti keinginan Dinara ia pun menyetujuinya walaupun hatinya sekarang mulai merasakan benih benih cinta kepada Dinara yang mulai tumbuh kembali setelah dulu cintanya sudah diisi oleh Diana. " Baiklah teman tapi rasa istri" Ucapan Bagas sambil menaikkan alisnya. Tangannya menjulur untuk berjabat tangan. " Tunggu mas, maksudnya? " Dinara merasa berbeda arti kalau yang Dinara inginkan murni berteman dulu tapi ternyata maksud Bagas kebalikannya. " Iya kan kamu istriku yang harus berperan sebagai istri dong, tapi kita juga berteman baik. apa yang salah?"." Mas maksudnya, saya cuma istrinya mas sampai nanti mas bisa menemukan cinta pertama yang tadi mas ceritakan. Dinara gak marah kok. Jujur Dinara mau menikah untuk

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga puluh satu

    Bagas sedang menerima tamu di depan. Tetapi pikirannya tidak focus bersama mereka. Beberapa kali ia menoleh ke belakang. Mbok sum baru saja menyediakan minuman dan camilan untuk para tamu. Kini sudah tersedia beberapa toples kue kering nastar, kastangel dan putri salju juga 2 gelas kopi hitam dan 1 gelas teh tawar untuk nona Maya. " Gas, bagaimana kalau aku bekerja di perusahaanmu, aku bisa menjadi patner kerja yang kau butuhkan" Maya yang dari tadi diam mulai mengutarakan keinginannya." Tapi di perusahaan tidak ada lowongan yang sesuai dengan profil kerjamu May, Bayu sudah cukup sebagai patner kerja plus asistenku" Bagas langsung menolak" Tapi pangalaman kerjaku selama si Jerman akan sangat membantu pengembangan perusahaan Gas, ayolah aku tidak butuh gaji besar kok" Maya masih tetap dengan pendiriannya berusaha membujuk Bagas. Bayu masih diam memperhatikan keduanya ia enggan menyela. Ia sudah fasih dengan perdebatan Bagas dan Maya sejak di bangku kuliah. " Sayang banget pengala

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga Puluh Dua

    Di pantri tadi Dinara mengambil segelas air putih, Ditemani mbok Sum yang sedang mencuci piring di dapur kotor. Ia duduk sendirian, ingin rasanya keluar menemui teman teman mas Bagas, tetapi tadi tidak diperbolehkan. katanya menunggu waktu yang tepat. Hatinya sedikit kecewa. tapi tidak mau membantah keinginan suami. Takut kualat nanti. Sedikit demi sedikit air di gelasnya mulai habis. Ia memejamkan mata, tarikan napas panjang membuatnya rileks. Tiba tiba terlintas penglihatan seorang pria tampan tersenyum padanya, perawakannya mirip mas Bagas, kulitnya sedikit gelap. sangat manis. Di ingatannya waktu itu ia sempat terjatuh dan kakinya kotor. pria manis itu menolongnya dan meminjamkan saputangan berwarna navy untuk membersihkan sedikit luka di kaki Dinara. " Ingatan apa ini? siapa pria itui? apakah pria dengan inisial "BA"? Dinara bergumam sendiri. tangannya ia ketuk ketukkan di atas meja pantry. sayup sayup terdengar percakapan dari ruang tamu." Gas, bagaimana kalau aku bekerja di

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga Puluh Tiga

    Sekarang seluruh penghuni rumah Bagas berkumpul di Gazebo taman belakang dekat kolam. Gadis yang memakai dress putih menunduk sedikit takut. mbok Sum berada di sebelahnya. merangkul. Bagas, Bayu, Maya, mbak Sita dan mbak Lia semua memandang gadis baru tersebut. Tentu saja Bagas penasaran kenapa yang ia sangka tadi Dinara malah menjadi gadis lain yang belum pernah ia temui sama sekali. Ia kemudian melirik ke jendela kamar atas, lampu kamar mereka menyala. dan ada sedikit bayangan seseorang yang terlihat dari bawah. Ia bernapas lega. Dinara aman berada di dalam kamarnya. " Mbok, ayoo tolong jelaskan siapa gadis ini mbok? apa mbok Sum kenal? " Bagas mulai bertanya kepada mbok Sum, yang dari tadi memang terlihat begitu gelisah. " Tuan maaf, saya lancang. Gadis ini keponakan saya dari kampung. baru saja tiba sore hari. Tadi saya mau menemui Tuan untuk minta ijin tetapi karena non.... ""Siapa namanya mbok, dan untuk apa dia berada di sini? Bagas langsung memotong penjelasan mbok Sum ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga Puluh Empat

    Maya adalah teman kuliah Bagas. sejak pertama kali bertemu di kantin kampus ia sangat menyukai pria itu. Sayangnya Bagas hanya menganggap sebagai teman biasa tidak pernah ada perasaan lebih. Maya sangat terobsesi untuk mendapatkan cinta Bagas walaupun ia mengetahui dengan jelas kalau pria itu memberi sinyal penolakan. Prinsipnya sebelum janur kuning melengkung ia akan terus berusaha dengan gigih. apalagi Bagas sangat menjaga hubungan dengan wanita manapun. sampai akhirnya ketika Bagas menemukan belahan jiwanya dan memutuskan menikah iapun sempat depresi. Keluarga Maya memutuskan untuk mengobati maya di Luar negeri. Terakhir kabarnya ia pergi ke Jerman untuk terapi dan sempat bekerja disana. Namun berita meninggalnya Diana langsung membuat wanita itu kembali ke Indonesia secepatnya. Ia berharap Bagas bisa menerima cintanya kali ini. Sayang sekali ia terlambat lagi. ******Di dalam kamar sendirian, hatinya sedikit gelisahseperti ada sebuah firasat buruk. Dinara membuka HP nya dan men

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga Puluh Lima

    "Ma... maaam maam... iiii.... aanaaan" bocah gembul itu terus mengoceh dari pagi. Ia sekarang sedang duduk di atas kursi makan bayi. mbak Lia menyuapinya di kamar. " brruuuuurruuur" menyemburkan semua makanan yang disuapkan ke mulutnya. "kaka Raja lebih baik dikunyah yaa noo sembur sembur" Lia dengan telaten membersihkan makanan di wajah Raja. "ma maaam maa maa" lagi raja mengoceh. " iya ini lagi maem sayur sop dan telur biar tambah sehat dan pintar anak ganteng" Raja, sejak bangun tidur mulai mengoceh dan ramai. tetapi yang membuat Lia heran kata yang diucapkan tetap sama. yaitu " mam mama maa" apakah ia mencari mama nya? memang mulai kemaren mereka tidak bermain dengan Dinara yang mengalami PMS. " Raja nyari mama?" Lia mengajak bocah itu berbicara Raut wajah Raja berubah senyum memenuhi wajahnya, binar mata itu penuh cinta. " Ahhh jadi kangen mama yaa, sssttt mama ada di kamarnya, mau ke sana? ayuuuk mbak Lia antar".******Maya sangat bahagia semalam bisa makan malam bersam

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga Puluh Enam

    Dinara mendapat tamu kecil di kamarnya. Raja sangat menggemaskan pagi ini. Ia menempel terus padanya. Tadi ketika ia selesai mandi dan menyisir rambutnya seseorang mengetuk pintu. Waspada Dinara bertanya" Siapa? " " Ini Raja nyonya, pengen ketemu mama katanya"." Iya sebentar Raja"Membuka pintu perlahan, menyembul wajah bulat pipi bakpao milik Raja, senyumnya langsung terkembang. " Mammm maaa" " Sini sayang, mama gendong. kangen Raja.. maafin mama kemaren kurang enak badan yaa sayang, jadi gak bisa maen sama kalian" Tak henti ia mencium sayang anak sambungnya ini. " Masuk Lia, disini temani kita bermain" ucapnya ramah. " Iya nyonya" Mbak Lia patuh. memang dia harus masuk supaya nona Maya tidak curiga. mereka bertiga masuk ke kamar utama rumah ini. Hal ini pertama bagi Lia memasuki kamar utama yang diperbolehkan masuk hanya pemilik rumah saja. Lia memperhatikan detail seluruh ruangan yang sangat rapi dan bersih. Ada foto pengantin dia atas dipan besar itu. Namun yang membuat L

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   88

    Bagas turun dari kursi roda dipapah pengawal. Ia berusaha sangat keras untuk hanya sekedar berjalan duduk disofa ruang tamunya. Si mbok mengintip dari balik tirai penghubung ruangan. Ada Bunda yang menyambut kedatangan Bagas. si kembar belum pulang dari sekolah begitupun Dinara. Ia masih di kantin kantor membantu menyajikan makan siang untuk para karyawan. Dari pagi hatinya gelisah. Ia sudah tahu mengenai kabar kepulangan Bagas.Tapi ia sengaja tetap masuk kerja untuk menghilangkan rasa gugup, gelisah yang dari pagi ia rasakankembali ke Bagas. Mata Elang itu menyusuri seluruh sudut ruangan. Raut wajah heran dan bertanya tanya sedang tercetak jelas di wajahnya. " Minum, ambilkan minum. Bunda" Seketika tenggorokan nya terasa keringBunda menoleh ke belakang. Mbok Sum langsung dengan cekatan datang menghampiri bunda sebelum beliau mengeluarkan kata dari mulutnya. Konyol sekali. Terlihat jelas sekali mbok Sum dari tadi menguping. Padahal tidak perlu. Mereka semua baik asisten rumah tan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   87

    Ting.. Sebuah notifikasi pesan masuk terdengar dari HPnya. Dinara mengambilnya dari saku rok yang ia kenakan saat ini. Sedang berada di kantin perusahaan, semua tugasnya baru saja ia selesaikan. Ia melihat beberapa koki dan asisten sudah mulai membereskan makanan yang tersisa. Kali ini tidak banyak tersisa. Mereka senang kerja keras dari pagi terbayar dengan baik." Bagas akan pulang" Pesan yang singkat namun bisa membuat hati Dinara bergemuruh hebat.. Dadanya terasa panas. Merambat ke kedua bola mata indah warisan dari Diana yang kini melekat bersatu dengan tubuhnya. Setitik air mata menggumpal jatuh melewati pipinya.Tak bisa berkata kata ia segera berlari menuju toilet untuk menenangkan diri. Dan sembunyi dari rekan kerjanya. " Hah hah hah, Tenang Ra tarik nafas dan hembuskan perlahan" Ia bergumam sendiri di depan kaca wastafel. Menoleh kanan kiri memastikan bahwa ia hanya sendiri tak ada orang lain di dalam toilet yang bisa mendengar ia menangis. " Benar kan, Bagas pasti baik b

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   86

    Tap tap tap... Langkah kecil manusia paling menggemaskan si dalam rumah itu terdengar perlahan. Ia membuka pintu sebuah kamar yang sengaja tidak dikunci pemiliknya. Mengendap endap melanjutkan langkah mungilnya menghampiri seseorang di dalam ruangan tersebut. Lengan kanannya mengayun hendak menepuk pundak kecil di depannya namun suara dingin mengejutkannya. " Sudah kaka bilang kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu dek, jangan seenaknya dong" Raja yang duduk di kurai meja belajarnya berucap dengan dingin tanpa memalingkan wajahnya. " Heeh" Ia melengos kesal. Lalau melanjutkan aksinya menepuk pundak kakaknya. Plaaak... Suara tepukannya lumayan keras terdengar diruangan yang lumayan hening itu. " Apaan sih dek, sakit tau" raja mengusap usap kasar punggungnya yang kena tabok Ratu. " Biarin, kaka gak tau kalau Ratu kesal haa" Si cewek mungil itu tiba tiba memposisikan diri tiduran di atas kasur milik Raja. " awas iih.. Nanti bau dek. Kamu terlalu girly gak suka aku. Jangan tidura

DMCA.com Protection Status