" Kak Di, kakak kemana? Dinara kangen" rintihnya pelan. " Naraa... Dinaraaa kakak disini. Kemarilah sayang... " Diana terlihat di sebuah taman bunga menggengam setangkai buang mawar berwarna ungu. Diana memakai terusan dress berwarna putih bersih. Terlihat sangat cantik bagai seorang pengantin. wajahnya tersenyum lembut sangat cantik. " Kak Diana" Dinara berlari mendekat ke arah Diana di tengah taman bunga. Langsung menubruk dan memeluk kakak kembar kesayangannya. " Kakak kemana saja selama ini. Tega sekali ninggalin Dinara sendirian. Tanpa kakak Dinara jadi tak lengkap. terasa ada yang kosong" Ungkapnya sedih. Diana yang masih memeluk tubuh adiknya, mengelus lembut rambutnya helai demi helai. keduanya melepas kerinduan diantara cantiknya taman bunga" Nara cantik, kesayangan kak Diana dan mama papa. kamu sekarang harus jagain mama dan papa menggantikan kakak, dan kakak menitipkan sesuatu yang paling berharga bagi kakak. tolong dijaga. " Kak Di... Kakak.... please jangan pergi..
Lia sedang menulis di buku harian nya. Setelah menidurkan Raja, ia ijin ke Sita untuk ke kamar sebentar. Sebenarnya ia sangat senang bekerja kepada keluarga Bagas. Selain orangnya baik dan memberikan gaji yang cukup banyak Yang membuat Lia sangat kerasan karena ia sangat menyukai Bagas sejak pertama bekerja. walaupun beliau sudah menikah tapi rasa sayang nya tidak berubah. Ia menunjukkan dengan cara bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, baik juga dengan nyonya rumah yaitu almarhumah Diana. Tetapi satu bulan ini hatinya sedikit terganggu setelah kedatangan nyonya baru yang tidak lain adalah adik kembar nyonya Diana, dan mereka baru saja menikah. Sebenarnya Dinara tidak berbuat yang ekstrim kepadanya tetapi hatinya berkata lain. seperti ada sesuatu yang menyuruh hatinya berjuang lebih keras jika ingin mendapat perhatian tuan Bagas. Perasaan Lia mengatakan kalau perjuangan menyukai Bagas kali ini sangat sia sia. Pasalnya Walaupun di lihat mereka bukan seperti pasangan pengantin ba
Sepasang suami istri itu sedang menikmati waktu berdua membicarakan hal hal random yang membuat mereka lebih dekat, keduanya sepakat menjadi teman dan memulai hubungan dari nol." Jadi teman dan patner untuk membesarkan si kembar. deal? " Ucap Dinara semangatBagas hanya mengikuti keinginan Dinara ia pun menyetujuinya walaupun hatinya sekarang mulai merasakan benih benih cinta kepada Dinara yang mulai tumbuh kembali setelah dulu cintanya sudah diisi oleh Diana. " Baiklah teman tapi rasa istri" Ucapan Bagas sambil menaikkan alisnya. Tangannya menjulur untuk berjabat tangan. " Tunggu mas, maksudnya? " Dinara merasa berbeda arti kalau yang Dinara inginkan murni berteman dulu tapi ternyata maksud Bagas kebalikannya. " Iya kan kamu istriku yang harus berperan sebagai istri dong, tapi kita juga berteman baik. apa yang salah?"." Mas maksudnya, saya cuma istrinya mas sampai nanti mas bisa menemukan cinta pertama yang tadi mas ceritakan. Dinara gak marah kok. Jujur Dinara mau menikah untuk
Bagas sedang menerima tamu di depan. Tetapi pikirannya tidak focus bersama mereka. Beberapa kali ia menoleh ke belakang. Mbok sum baru saja menyediakan minuman dan camilan untuk para tamu. Kini sudah tersedia beberapa toples kue kering nastar, kastangel dan putri salju juga 2 gelas kopi hitam dan 1 gelas teh tawar untuk nona Maya. " Gas, bagaimana kalau aku bekerja di perusahaanmu, aku bisa menjadi patner kerja yang kau butuhkan" Maya yang dari tadi diam mulai mengutarakan keinginannya." Tapi di perusahaan tidak ada lowongan yang sesuai dengan profil kerjamu May, Bayu sudah cukup sebagai patner kerja plus asistenku" Bagas langsung menolak" Tapi pangalaman kerjaku selama si Jerman akan sangat membantu pengembangan perusahaan Gas, ayolah aku tidak butuh gaji besar kok" Maya masih tetap dengan pendiriannya berusaha membujuk Bagas. Bayu masih diam memperhatikan keduanya ia enggan menyela. Ia sudah fasih dengan perdebatan Bagas dan Maya sejak di bangku kuliah. " Sayang banget pengala
Di pantri tadi Dinara mengambil segelas air putih, Ditemani mbok Sum yang sedang mencuci piring di dapur kotor. Ia duduk sendirian, ingin rasanya keluar menemui teman teman mas Bagas, tetapi tadi tidak diperbolehkan. katanya menunggu waktu yang tepat. Hatinya sedikit kecewa. tapi tidak mau membantah keinginan suami. Takut kualat nanti. Sedikit demi sedikit air di gelasnya mulai habis. Ia memejamkan mata, tarikan napas panjang membuatnya rileks. Tiba tiba terlintas penglihatan seorang pria tampan tersenyum padanya, perawakannya mirip mas Bagas, kulitnya sedikit gelap. sangat manis. Di ingatannya waktu itu ia sempat terjatuh dan kakinya kotor. pria manis itu menolongnya dan meminjamkan saputangan berwarna navy untuk membersihkan sedikit luka di kaki Dinara. " Ingatan apa ini? siapa pria itui? apakah pria dengan inisial "BA"? Dinara bergumam sendiri. tangannya ia ketuk ketukkan di atas meja pantry. sayup sayup terdengar percakapan dari ruang tamu." Gas, bagaimana kalau aku bekerja di
Sekarang seluruh penghuni rumah Bagas berkumpul di Gazebo taman belakang dekat kolam. Gadis yang memakai dress putih menunduk sedikit takut. mbok Sum berada di sebelahnya. merangkul. Bagas, Bayu, Maya, mbak Sita dan mbak Lia semua memandang gadis baru tersebut. Tentu saja Bagas penasaran kenapa yang ia sangka tadi Dinara malah menjadi gadis lain yang belum pernah ia temui sama sekali. Ia kemudian melirik ke jendela kamar atas, lampu kamar mereka menyala. dan ada sedikit bayangan seseorang yang terlihat dari bawah. Ia bernapas lega. Dinara aman berada di dalam kamarnya. " Mbok, ayoo tolong jelaskan siapa gadis ini mbok? apa mbok Sum kenal? " Bagas mulai bertanya kepada mbok Sum, yang dari tadi memang terlihat begitu gelisah. " Tuan maaf, saya lancang. Gadis ini keponakan saya dari kampung. baru saja tiba sore hari. Tadi saya mau menemui Tuan untuk minta ijin tetapi karena non.... ""Siapa namanya mbok, dan untuk apa dia berada di sini? Bagas langsung memotong penjelasan mbok Sum ya
Maya adalah teman kuliah Bagas. sejak pertama kali bertemu di kantin kampus ia sangat menyukai pria itu. Sayangnya Bagas hanya menganggap sebagai teman biasa tidak pernah ada perasaan lebih. Maya sangat terobsesi untuk mendapatkan cinta Bagas walaupun ia mengetahui dengan jelas kalau pria itu memberi sinyal penolakan. Prinsipnya sebelum janur kuning melengkung ia akan terus berusaha dengan gigih. apalagi Bagas sangat menjaga hubungan dengan wanita manapun. sampai akhirnya ketika Bagas menemukan belahan jiwanya dan memutuskan menikah iapun sempat depresi. Keluarga Maya memutuskan untuk mengobati maya di Luar negeri. Terakhir kabarnya ia pergi ke Jerman untuk terapi dan sempat bekerja disana. Namun berita meninggalnya Diana langsung membuat wanita itu kembali ke Indonesia secepatnya. Ia berharap Bagas bisa menerima cintanya kali ini. Sayang sekali ia terlambat lagi. ******Di dalam kamar sendirian, hatinya sedikit gelisahseperti ada sebuah firasat buruk. Dinara membuka HP nya dan men
"Ma... maaam maam... iiii.... aanaaan" bocah gembul itu terus mengoceh dari pagi. Ia sekarang sedang duduk di atas kursi makan bayi. mbak Lia menyuapinya di kamar. " brruuuuurruuur" menyemburkan semua makanan yang disuapkan ke mulutnya. "kaka Raja lebih baik dikunyah yaa noo sembur sembur" Lia dengan telaten membersihkan makanan di wajah Raja. "ma maaam maa maa" lagi raja mengoceh. " iya ini lagi maem sayur sop dan telur biar tambah sehat dan pintar anak ganteng" Raja, sejak bangun tidur mulai mengoceh dan ramai. tetapi yang membuat Lia heran kata yang diucapkan tetap sama. yaitu " mam mama maa" apakah ia mencari mama nya? memang mulai kemaren mereka tidak bermain dengan Dinara yang mengalami PMS. " Raja nyari mama?" Lia mengajak bocah itu berbicara Raut wajah Raja berubah senyum memenuhi wajahnya, binar mata itu penuh cinta. " Ahhh jadi kangen mama yaa, sssttt mama ada di kamarnya, mau ke sana? ayuuuk mbak Lia antar".******Maya sangat bahagia semalam bisa makan malam bersam