Share

Abang Ngidam

PoV Abang

“Bang, buka mulutnya. Mau disuapin gak?” Gak tahu kenapa, aku merasa mual mencium aroma nasi.

“Nasinya bau, Yu.”

“Bau? Masa sih?” Nasi yang berada di atas sendok di dekatkan ke hidung istriku.

“Enggak, Bang. Biasa aja. Ini beras yang kemarin lho. Udah deh, jangan main-main, buka mulutnya.” Ayu memaksakan mulutku agar terbuka, namun rasa mual makin menjadi-jadi, berlari ke toilet, muntah.

Kenapa jadi gini? Perasaan kemarin makan nasi biasa-biasa aja.

“Abang beneran mual?” Wanita yang sedang mengandung buah hatiku sudah berdiri di samping, memijat-mijat tengkukku.

“Beneran, Yu. Nasinya bau banget. Maaf ya?” Wajah Ayu tampak lesu.

“Jadi, Abang gak mau makan sotonya?”

Merangkul pinggang Ayu, berjalan keluar t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status