Share

Memilih Kubunya

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-18 10:31:14

"Apa Pak Tua masih rajin meminum obatnya, Bastian?" tanya Sierra dalam perjalanannya.

Bastian yang masih menyetir pun melirik Sierra.

"Haha, dia minum obatnya dengan rutin, Sierra."

"Syukurlah kalau begitu!"

"Haha, apa yang kau pikirkan lagi, Sayang? Kau sudah bertanya begitu banyak kemarin." Bastian membelai ringan kepala Sierra.

"Hmm, entahlah, semakin dekat sepertinya aku semakin tegang," aku Sierra jujur. "Tanganku sampai dingin!" Sierra membuka tangannya ke arah Bastian dan Bastian pun langsung menyambut tangan itu.

"Haha, aku akan menghangatkannya, Sayang." Bastian menggenggam erat tangan itu lalu mulai menciuminya lagi.

Bastian melirik Sierra beberapa kali sampai Sierra pun tersenyum tersipu.

Di sisi lain, Stephanie yang sudah ditinggalkan oleh Gery masih terus berusaha membuka mata Laura tentang pria seperti apa Laura itu.

Laura dan Stephanie ditinggalkan di sebuah rumah kecil sementara Gery pergi bersama temannya untuk melakukan rencananya.

Gery sendiri meminta orang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Diawasi

    Valdo begitu gelisah dengan kabar hilangnya Laura. Valdo pun terus mencari berita dari Reno, seorang temannya di kepolisian. "Maaf, Valdo! Belum ada perkembangan apa-apa, tapi kami curiga dengan seseorang bernama Gery." "Gery? Kurasa aku pernah mendengar namanya. Nanti akan kucoba tanya ke Pak Jacob, siapa tahu dia mengenal Gery," sahut Valdo. "Ya, kalau ada yang mengenal pria itu maka lebih baik lagi karena bahkan Stephanie pun ikut dengannya.""Stephanie? Bagaimana Stephanie bisa bersamanya?""Entahlah, kami mendapat kabar bahwa setelah bebas minggu lalu, Stephanie tinggal di rumah adik Laura yang bernama Betty, lalu baru saja kami mendapat informasi kalau tiga hari yang lalu, Gery sudah menjemput Stephanie. Dan saat kami bertanya apa hubungan Gery dan Laura, Betty menjawab hanya teman baik. Wanita tambun itu sama sekali tidak membantu.""Ck, aku akan mencoba bertanya pada Tante Betty nanti. Semoga dia mau jujur padaku. Tapi Reno, kali ini beritamu sangat terlambat, kau tahu itu?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menggoda Ibu Tiriku   Dihadang

    "Grandpa!" sapa Lalita begitu gadis kecil itu dan Bik Mala masuk ke mobil. "Lalita, bagaimana sekolahnya?""Baik, Grandpa! Lalita sudah pintar bernyanyi.""Ah, baguslah! Nanti bernyanyilah untuk Grandpa setelah kita tiba di rumah ya." "Hehe, oke, Grandpa!" "Baiklah, kita pulang sekarang ya. Di rumah ada banyak makanan dan hari ini kau juga libur les, nanti Bik Mala akan membantu menelepon Miss.""Eh, mengapa Lalita libur les, Grandpa?""Karena Grandpa ingin bermain bersamamu. Haha!" dusta Jacob yang tidak mau membuat Lalita cemas. "Yeay, Lalita mau, Grandpa! Hari ini kan Uncle Bastian juga akan pulang ...."Jacob terdiam sejenak mendengarnya. Benar juga. Karena Jacob terlalu panik memikirkan masalah Laura, sampai ia melupakan Bastian yang seharusnya sedang ada dalam perjalanan pulang sekarang. "Kau benar, Lalita. Kau benar. Nanti kita sekalian bermain bersama Uncle Bastian ya.""Yeay!" Lalita bertepuk tangan dengan senang. Sementara Jacob sendiri langsung gelisah dan meraih pons

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menggoda Ibu Tiriku   Diculik

    Gery sudah membawa satu mobil berisi preman hari itu untuk membantunya menangkap Jacob dan Lalita. Mereka pun berniat memaksa Jacob menyerahkan warisannya seperti rencana semula. Gery dan timnya yang sudah mengikuti mobil Jacob sejak pagi pun akhirnya bertindak cepat pada kesempatan yang tepat.Mobil Jacob sendiri yang awalnya masih melaju berbelok ke jalan yang lebih sepi menuju ke rumah Jacob mendadak disalip oleh mobil Gery dan mobil Gery pun langsung berhenti di depan menghadang mobil Jacob.Sedangkan di bagian belakang, mobil preman itu juga berhenti mengapit mobil Jacob. Cittt!!!Sontak sopir Jacob menghentikan mobilnya mendadak sampai bannya berdecit. "Astaga, mobilnya berhenti mendadak!" seru sang sopir. Jacob sendiri yang masih menelepon Bastian pun nampak kaget. "Apa itu, Pak? Mengapa kau berhenti mendadak?""Ada mobil di depan, Pak. Di belakang juga ada, tidak tahu apa maunya. Biar kulihat, Pak!"Dengan cepat, sang sopir keluar dari mobil dan langsung melihat apa mobil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Menggoda Ibu Tiriku   Memanggil Bantuan

    Jantung Bastian sudah berdebar begitu kencang mendengar suara-suara di telepon. Jacob tidak mematikan teleponnya namun entah di mana ia meletakkan telepon itu, seperti di posisi yang jauh sampai Bastian bisa mendengarkan suara-suara di sana yang juga terdengar jauh dan memilukan."Lalita ... Lalita ... Pak Jacob ...."Lalu suara-suara berikutnya adalah suara rintihan yang membuat Bastian rasanya hampir gila. "Jacob! Jacob! Bik Mala! Lalita! Apa yang terjadi? Apa yang terjadi, Brengsek!" teriak Bastian yang rasanya sudah hampir menangis. "Sial! Siapa pun jawab aku! Jawab aku!" teriak Bastian frustasi. Sierra sendiri yang menatap Bastian sudah begitu ketakutan. Jantungnya sendiri juga berdebar begitu kencang dan tubuhnya mendadak gemetar. "Bastian! Bastian, tenang dulu! Apa yang terjadi di sana?" "Aku tidak tahu, Sierra! Aku tidak tahu!" jawab Bastian frustasi dan dengan nada yang sama sekali tidak lembut. Sierra pun memegangi tangan Bastian dan menenangkannya. "Tenang dulu, Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Pesan Minta Tolong

    "Sial! Mereka bertindak lebih cepat dari bayanganku!" geram Reno saat Valdo memberitahunya di telepon tentang penculikan Jacob dan Lalita. Reno pun menutup teleponnya dengan geram dan langsung memerintahkan anak buahnya untuk bergerak. "Perhatian semuanya! Pria bernama Gery sekarang bukan lagi dicurigai, tapi dia sudah menjadi tersangka! Tersangka penculikan Pak Jacob dan cucunya! Kerahkan anak buah dan kita bergerak sekarang!" perintah Reno yang langsung meraih senjatanya dan memeriksa pelurunya. Sementara itu, Stephanie yang masih dikurung di rumah terus berusaha mencari sinyal, namun tidak berhasil. Sejak dikurung selama tiga hari di sini, Stephanie memang tidak pernah mendapatkan sinyal. Untungnya ia masih membawa chargernya di dalam tas jinjingnya. Untung juga Gery sialan itu tidak mengambil tas maupun ponselnya. "Ah, sialan! Pasti dia tahu di sini tidak ada sinyal karena itu dia masih membiarkan aku memegang ponselku sendiri! Sialan!"Stephanie pun terus berdecak sambil b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Titik Terang

    Bastian masih melajukan mobilnya begitu kencang dan ia hampir sampai. Selama di jalan pun Sierra terus berkirim pesan dan saling menelepon dengan Tory maupun Valdo untuk memberitahukan kabar terkini, namun belum ada kemajuan yang berarti. "Ternyata pria yang bernama Gery itu memang pria brengsek, Valdo! Tante Laura benar-benar sudah dibodohi selama ini!""Kurasa Tante Laura juga dimanfaatkan! Tapi itu tidak penting sekarang! Yang lebih penting adalah menemukan di mana dia berada!""Kau benar, Valdo! Tapi bagaimana kondisi Bik Mala, dia baik-baik saja kan, Valdo?""Kami membawanya ke rumah sakit. Dia aman di sana, hanya saja, kondisinya masih sangat syok sampai dia terus menangis dan belum bisa memberikan keterangan lainnya. Untung saja tadi aku sudah sempat bicara dengannya, sebelum dia mendadak mengalami trauma seperti ini."Hati Sierra mencelos mendengarnya. Selama ini Bik Mala begitu baik dan selalu tersenyum padanya. Wanita itu pun begitu sabar. Dan membayangkan Bik Mala dalam p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Keyakinan Seorang Ayah

    Di sisi lain, mobil Gery dan para preman akhirnya sampai ke sebuah gudang tua yang sudah usang yang terletak di kawasan pergudangan yang paling ujung, kawasan yang tergolong terbengkalai. Entah bagaimana Gery bisa menemukan tempat ini, namun saat ini gudang jelek itu akan menjadi markas mereka. Gery pun terus melirik Lalita yang masih duduk sambil menangis di jok belakang. "Jangan menangis, Sayang! Kalau kau patuh, kau tidak akan kenapa-kenapa! Aku tidak sejahat itu sampai bertindak jahat pada anak kecil! Apalagi cucuku sendiri! Haha!""Kau pasti terkejut kan? Jadi ibumu, Stephanie itu adalah anak kandungku. Bukan anak kandung Jacob. Dan kau juga sebenarnya bukan cucu Jacob. Kau itu cucuku! Jadi aku tidak mungkin menjahatimu! Toh kau juga tidak bisa apa-apa selain menangis kan?""Ck, aku lupa kalau kau adalah anak pembawa sial dalam hidup Stephanie kan? Kau itu seperti anak gila yang hanya bisa menangis, diam, dan ketakutan! Pantas saja ibu kandungmu sendiri menolakmu! Well, aku ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Menggoda Ibu Tiriku   Gudang Terbengkalai

    Stephanie masih tetap diam sepanjang perjalanan namun ia mengernyit melihat sekelilingnya.Di mana ini? Sejak tadi Stephanie belum melihat perumahan, hanya ada rumah kecil seperti di pedesaan. Tempatnya pun masih banyak sawah-sawah. Stephanie pun mencoba melongokkan kepalanya dan ia melihat seperti sebuah kawasan pergudangan yang sepi dengan rumput-rumput liat yang sudah tinggi, menandakan bahwa kawasan ini pasti adalah kawasan yang sudah lama terbengkalai. Jantung Stephanie pun berdebar kencang sekarang. Mengapa Gery membawa mereka ke tempat yang begitu jauh dari pemukiman penduduk? Apa tujuannya? Sambil melirik Laura di sampingnya dan Surya yang masih menyetir, Stephanie pun mengeluarkan ponselnya lagi dengan samar dan mengirimkan lokasinya pada Bastian. "Gudang terbengkalai, jauh dari kota."Hanya itu yang bisa Stephanie ketik dengan satu tangannya, sebelum akhirnya Stephanie harus menyimpan ponselnya karena ia takut ketahuan. Sementara itu, pesan yang dikirim oleh Stephanie a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status