Share

Bab 132

Cindy mengerutkan kening dalam hati, tak tahu apakah itu niat Santi atau niat Cahyadi?

Topik ini terlalu berbahaya, jadi Cindy mengalihkan pandangannya dan berkata, "Bibi, aku nggak mengerti maksudmu, tapi aku merasa orang nggak bisa monoton. Aku juga ingin keluar dan mencoba yang terbaik. Bibi dan Paman menganggapku sebagai putri, saat seekor burung dewasa, dia harus meninggalkan induknya dan pergi ke luar untuk membangun sarang sendiri. Benar 'kan?"

Santi berbicara dengan sentuhan emosional, Cindy juga berbicara dengan sentuhan emosional, sehingga berhasil melewati topik tersebut.

Cindy berbicara tanpa cela sehingga Santi hanya bisa berkata, "Ayo minum teh." Dia tidak menyebut lagi.

Cindy merasa tidak pantas untuk tinggal lama-lama, jadi dia menghabiskan teh di tangan dan meletakkan cangkir, "Sudah sore. Bibi perlu tidur siang, jadi aku pergi dulu."

Santi berkata, "Cahyadi ada di ruang kerja di lantai dua. Naiklah dan ucapkan selamat tinggal padanya. Nggak tahu kapan kamu akan datang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status