Cindy ingin menjauhkan diri darinya. Cindy bahkan bisa merasakan sedikit getaran di dada saat Yogi berbicara, tapi pelana dia adalah pelana tunggal dan punggung kuda hanya selebar itu, jadi dia tidak bisa bersembunyi biarpun dia ingin."Aku menghargai kebaikan Pak Yogi, tolong turunkan aku!" Beberapa kata terakhir nyaris terucap dengan gigi terkatup.Yogi mengabaikannya sama sekali dan menendang perut kuda, "Hiat!"Cindy, "!"Kuda yang kesulitan untuk mengambil dua langkah di bawah kendali Cindy pun tampak hidup di bawah kendali Yogi, merentangkan kaki dan berlari dengan liar.Siapa pun yang pernah menunggang kuda pasti tahu betapa sulitnya menjaga keseimbangan di atas kuda, apalagi Cindy masih pemula. Cindy berpegangan pada pegangan besi pelana untuk menstabilkan tubuhnya yang berayun.Cindy sangat sedih dan emosinya hampir meledak. Bajingan itu sengaja!Yogi sama sekali tidak ingin mengajari Cindy cara menunggang kuda, dia hanya ingin memberi pelajaran pada Cindy!Peternakan kudanya
Yogi mengerutkan kening, "Aku memang nggak percaya, jadi aku ingin menanyakan detailnya untuk mengetahui bagaimana kamu lanjut mengarang cerita.""Pak Yogi, kalau mau dengar cerita, pergilah ke teater." Cindy menoleh dengan sedih, dia melepaskan dagunya dari cengkeraman Yogi. Cindy tak mau berkata apa-apa.Yogi memandang Cindy selama dua detik, matanya meredup, dia tidak bertanya lagi, malah meraih tangan Cindy dan menggandeng tangan Cindy untuk memegang tali kekang. Terdengar suara Yogi yang jernih dan tidak mengandung kehangatan."Pegang tali kekang dengan kedua tangan, kiri dan kanan menentukan arah, kekencangan menentukan kecepatan. Jangan sering-sering menendang perut kuda, karena akan menyebabkan kuda nggak peka terhadap gerakan kakimu karena kebiasaan.""...."Apa maksudnya? Apakah dia mengajari Cindy cara menunggang kuda?Yogi menendang betis Cindy, "Jangan terus-menerus menginjak sanggurdi kecuali diperlukan. Itu nggak bisa melindungimu. Kalau kamu nggak sengaja jatuh dari kud
Hati Steve tergoyah, lagi pula kakaknya sudah menganalisis pro dan kontra, biarpun dia bukan bekerja di Grup Suhendra, tapi dia anggota Keluarga Suhendra dan anggota Keluarga Suhendra sangat kompak.Steve mengajak Cindy mengelus kepala kuda agar tidak takut karena sudah familier."Aku dari awal ingin kamu bergabung dengan Grup Suhendra, tapi kesehatanmu kurang baik dua bulan yang lalu. Saat kamu bergabung dengan Grup Suhendra, kamu harus beradaptasi dengan pekerjaan barumu dan sibuk dengan urusan orang tuamu hingga kamu nggak bisa mengurus dirimu, jadi aku membiarkanmu bekerja denganku."Berada di sisinya tidak hanya memberi Cindy pekerjaan untuk menghasilkan uang, tapi juga mencegah Cindy terlalu sibuk dan memberinya waktu untuk bernapas.Manfaat ganda yang sempurna.Dia selalu memperhatikan Cindy. Tentu saja Cindy harus membalas budi dan membantunya menyelesaikan proyek ini.Apa lagi, Cindy juga bisa bekerja di Grup Suhendra.Kalau dia bekerja di Grup Suhendra, dia akan mempunyai pek
Keesokan harinya, tim Steve menandatangani kontrak dengan Grup Mega dan menerima pemberitahuan bahwa Grup Mega akan melakukan perjalanan bisnis ke Kota Air pada akhir pekan dan mereka harus berpartisipasi.Hal ini sangat beralasan. Mereka juga membutuhkan data survei lapangan sebelum melanjutkan ke tahap penelitian dan pengembangan berikutnya. Steve akan pergi, jadi Cindy tentu saja akan pergi.Usai penandatanganan kontrak, kedua pihak mengakhiri pertemuan. Cindy keluar dari ruang konferensi dan melihat ada panggilan tak terjawab di ponselnya, itu dari kakaknya.Cindy segera menelepon balik."Kak.""Cindy, apa kamu sibuk?""Sudah nggak sibuk sekarang. Ada apa?"Kakaknya berkata, "Aku ingin bicara tentang Ibu.""Dua hari terakhir ini dia mengeluh dadanya sesak dan nggak bisa bernapas. Dia juga nggak bisa makan dengan baik dan pucat. Aku khawatir penyakit jantungnya semakin serius lagi."Cindy tidak ragu-ragu, "Aku akan kembali sekarang untuk bawa Ibu ke rumah sakit untuk diperiksa."Kak
"Ayahmu dan aku mengelola sebuah supermarket kecil. Kamu, Auriel dan Cintia masih kecil, kalian berlari ke bagian makanan ringan setelah kembali dari sekolah. Ayahmu sangat marah sehingga dia memarahi kalian sebagai anak boros. Toko yang dia buka nggak cukup untuk dimakan kalian. Dia ingin memukul kalian dengan tongkat, kalian bersembunyi di belakangku, aku melindungi kalian, lalu kalian berlari keluar untuk bermain dengan gembira.""Ayahmu sebenarnya nggak ingin memukul kalian. Aku menghentikannya dua kali lalu dia menyerah dan meminta kalian jangan makan terlalu banyak. Dia akan masak udang rebus untuk kalian malam ini .... Hari-hari itu sangat bahagia ...."Ya, hari-hari itu sungguh bahagia.Sebelum jebakan itu datang, kehidupan mereka sederhana dan memuaskan. Jebakan itulah yang menghancurkan keluarga mereka.Cindy masih tidak mengerti bagaimana keadaan bisa sampai seperti itu.Setelah Cindy memiliki koneksi, dia mencoba menyelidikinya, tapi orang-orang itu menghilang begitu saja,
Jarang sekali ada hari cerah yang menyenangkan di musim hujan, jadi Yogi dan Yavon membuat janji untuk bermain golf.Yavon sangat beruntung dan terampil hari ini, dia mencetak hole-in-one dan disoraki untuk membagikan uang dan mentraktir.Yavon juga murah hati, dia menandatangani tagihan satu per satu dan memberikan lebih dari 2 miliar dalam satu ronde.Yogi mengenakan pakaian olahraga putih dan kacamata hitam, dia memandang ke lubang golf di lereng bukit dan melambaikan tongkat di tangan, "Kamu nggak perlu memberiku amplop. Aku sudah lama mengincar Brendi kamu. Berikan itu padaku."Yavon tertawa dan memarahi, "Aku menyimpannya untuk pesta pernikahan, berani sekali kamu incar."Locky tidak tertarik dengan olahraga semacam ini, dia hanya ikut bersenang-senang, "Kakak Handy sudah menikah. Kak Yavon, kapan kamu akan menikah? Bukankah kamu dan kakak ipar sudah pacaran selama bertahun-tahun?""Sally nggak punya waktu tahun ini. Katanya kami akan membahas pernikahan tahun depan." Yavon menol
Kebetulan kakaknya datang menemui ibunya, maka Cindy menyerahkan ibunya kepadanya dan meninggalkan rumah sakit.Sisca bilang dia sudah tahu orang yang menyebarkan rumor tersebut, "Kamu ingat Sanita Siregar?"Nama yang sangat familier.Cindy berpikir sejenak, "Apa itu gadis yang satu asrama dengan kita di kampus?""Iya! Itu dia! Dialah yang membuang kaus kaki bau di mana-mana, bersembunyi di luar asrama saat giliran piket dan meninggalkan pembalut bekas di toilet!"Cindy terkejut, "Apa dia yang mengunggah komentar itu?""Aku yakin itu dia! Instagram terbaru dia mengatakan bahwa dia membuat janji dengan teman-temannya untuk menikmati sore hari bersama. Mereka berada di sebuah kafe. Dia mungkin belum pergi, kita pergi ke sana sekarang."Cindy naik taksi dan menelepon Selina di dalam mobil. Cindy menjelaskan keseluruhan ceritanya secara singkat dan bertanya kepada dia apakah dia ada waktu luang sekarang, bisakah pergi bersama mereka?Hal semacam ini berhubungan dengan hukum. Cindy takut ti
Selina mengerutkan kening.Yona memandang Sisca, "Nona Sisca menyakitiku. Biarpun lukaku sudah sembuh, aku masih memiliki bekas luka, foto lukanya dan bukti lukanya. Aku menyimpan semuanya. Kalau aku lampirkan secara online dan menceritakan kisahnya. Itu bukan sekadar rumor dan fitnah 'kan?"Cindy tidak pernah memberi tahu Selina tentang masalah ini, Selina terkejut dan menatap Cindy.Sisca tertekan dan terdiam untuk sementara.Cindy berkata tanpa mengubah ekspresi, "Boleh, kamu bisa lampirkan semuanya.""Aku sangat populer di Internet sekarang. Semua netizen tahu bahwa aku adalah putri dari insiden medis itu. Kalau kamu mengunggah masalah itu, netizen akan mengikuti petunjuknya dan mengetahui bahwa kamu adalah anggota keluarga yang menerima donor jantung tersebut. Bahkan mungkin akan ketahuan kita dulu bekerja di Grup Mega."Yona mengerucutkan bibirnya, "Jadi apa?""Aku juga nggak tahu apa yang akan terjadi, karena netizen paling nggak bisa dikendalikan. Kalau kupu-kupu mengepakkan sa