Share

Sisa bulan madu

Kayana terbangun di malam hari. Tenggorokannya tiba-tiba kering, ia membutuhkan segelas air minum untuk mengurangi rasa dahaganya. Perlahan ia turun menapaki anak tangga hingga menuju dapur. Lampu di sudut ruangan terlihat samar, Kayana pun berjalan sesuai arah cahaya.

Kayana memang belum terlalu hapal dengan denah rumah Rafandra, untungnya dirinya bisa sampai ke dapur dengan selamat.

Suasana hening. Kayana menuangkan air minum ke dalam gelas lalu meneguknya hingga habis tak tersisa. Namun, tiba-tiba Kayana merasakan keheningan itu hilang saat sebuah helaan napas terasa di lehernya. Seketika bulu di leher Kayana meremang. Ternyata seseorang tengah berdiri di belakangnya sambil berbisik lembut di telinganya, “Sendirian? Kok enggak ajak aku sih?”

Kayana menoleh ke belakang. Ia pun bernapas lega melihat siapa oknum yang telah membuatnya ketakutan. “Kamu, mau kagetin aku?”

“Kamu makin cantik kalau rambutnya berantakan,” rayu Rafandra. Kayana mengernyitkan dahinya. “Jadi makin seksi.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status