Beranda / Romansa / Mengejar Cinta Kayana / Ajakan makan malam

Share

Ajakan makan malam

Penulis: Rachel Bee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-13 01:01:15

"Samsul!" teriak Rafandra dari dalam ruangan. Kayana yang baru masuk dari luar hampir saja terlonjak kaget mendengar suara keras suaminya. Dari belakang, Samsul masuk sambil membawa sebuah map yang entah isinya apa. "Untuk hari ini sudah selesai atau belum?"

"Sudah, Bos. Semua sudah selesai," jawab Samsul. Rafandra menandatangani isi map itu lalu menyerahkannya kembali ke Samsul.

"Saya mau pulang. Ngantuk." Rafandra menutup komputernya lalu menyambar jas yang ia taruh di punggung kursi. "Kalau ada yang cari, suruh datang besok atau email dan telepon saya."

"Siap, Bos."

Kayana yang tahu maksud Rafandra, ikut mematikan komputer lalu menyusulnya ke luar ruangan. Sempat ia menyapa Samsul sejenak lalu berkata, "Sabar ya. Rafa memang seperti itu."

"Sudah biasa bu bos. Pak Rafa itu memang sering seenaknya sendiri. Tapi dia baik, jadi saya segan," ujar Samsul yang memuji kelakuan Rafandra di depan Kayana.

"Dia pernah marah sama kamu?" tanya Kayana penasaran. Samsul mengangguk. "Aneh, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengejar Cinta Kayana    Marah tanpa sebab

    Kayana tersenyum lebar, matanya membola dengan bibir bawah tergigit saat membuka majalah mode yang sedang ia baca. Di salah satu halaman yang memuat rubrik tentang kesehatan, ia tertarik dengan salah satu artikel tentang cara diet agar tidak menganggu metabolisme tubuh. Tak lama kemudian, ia meraba perutnya. Kayana merengut karena ada gumpalan lemak di sana. “Sayang, perut aku sekarang gembul. Aku mau diet boleh?” rengek Kayana manja. Diguncang-guncangnya lengan Rafandra tapi suaminya itu tak merespon. Kayana pun merengek lagi, “Aku mau diet karbo, boleh?” Rafandra yang duduk di sebelahnya hanya diam tak merespon sama sekali. Suaminya itu fokus mengirim email pada rekan bisnisnya yang sepertinya amat sangat penting. Kayana yang tak sabar bertanya lagi pada Rafandra, “Aku boleh diet lagi kan?” Rafandra tetap tak bergeming dan itu semakin membuat Kayana geram. Sekali lagi ia bertanya dan mengguncang tangan Rafandra lalu berteriak, “Kamu dengarkan aku ngomong apa enggak?” Brakk Raf

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Mengejar Cinta Kayana    Cemburu disengaja

    Setelah Abil pulang, Kayana menutup pintu depan. Ia kembali masuk ke dalam rumah dan menyiapkan makan malam untuk suaminya. Rafandra yang melihat bayangan Kayana di balik dapur segera masuk ke dalam dan menghampirinya perlahan dari belakang. Rafandra tiba-tiba memeluk Kayana dari belakang dan mendorongnya ke dinding dapur. Kayana mengerang. Ia tak tahu jika Rafandra tiba-tiba saja datang. “Kamu kenapa sih?” Kayana mendorong punggung Rafandra namun tak berhasil. Suaminya itu makin mendorongnya ke dinding hingga tidak bisa memberontak lagi. “Aku cemburu,” bisiknya. Kayana merinding mendengar suara Rafandra yang seperti pria nakal, bukan seperti suaminya yang lembut. “Kamu bisa kan satu hari saja tidak membuat aku cemburu seperti tadi?” “Kamu kan yang suruh aku pergi sendiri? Jangan salahkan aku kalau pulang sama dia,” balas Kayana tak mau kalah. “Aku minta maaf ya sayang, aku salah.” Rafandra mengusap belakang kepala Kayana dan menciumnya dengan lembut. Kayana hanya diam tak member

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Mengejar Cinta Kayana    Salah paham ibu mertua

    Rafandra masuk ke dalam ruangan rapat dengan wajah kesalnya. Rambutnya masih berantakan dan alas kaki yang berbeda dari biasanya. Samsul yang duduk di deretan kursi paling depan hanya bisa menepuk dahinya, kesal dengan kelakuan aneh bosnya. Ingin rasanya ia menegur bosnya tapi tidak berani. “Kamu dari mana saja? Ini hari kerja loh,” tegur Wirautama sang ayah saat Rafandra dengan santainya duduk di depan setelah memberi salam. “Loh, ini kan hari cuti Rafa. Kenapa papa marah?” balas Rafandra tak mau kalah. Wirautama kalah telak. Ia tak bisa lagi membalas kata-kata Rafandra yang menyudutkannya tadi. Ia pun memilih diam dan berbalik arah. “Baiklah, kita mulai rapatnya,” ujar Wirautama membuka rapat. Rafandra yang memang tak berminat memilih duduk dengan kaki dinaikkan, bertumpu dengan kaki yang lain. Tangannya membuka tutup botol minuman dan bungkus permen yang tersedia di depannya. Sesekali matanya melirik laptop yang dibawa Samsul lalu kembali menatap si pembicara di depan. Hampir s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Mengejar Cinta Kayana    Tidak peka

    "Ayo periksa." Alyssa menarik tangan Kayana masuk ke dalam kamar, entah apa yang akan mereka lakukan. Rafandra yang penasaran pun mengikuti mereka dari belakang. Ia berdiri di depan pintu dan mendengar percakapan antara ibu dan istrinya. "Kamu ke kamar mandi, terus test pakai alat ini. Mama selalu bawa di tas untuk jaga-jaga." Alyssa memberikan alat test itu pada Kayana yang berdiri mematung kebingungan. "Tapi, ma—" Kayana mengerutkan dahinya lalu memberi kode lewat mata pada Rafandra yang berdiri tepat di belakang ibunya. "Mau mama temani?" usul Alyssa yang segera ditolak Kayana. Rafandra membelalakkan matanya, tangannya langsung menyambar alat tes kehamilan di tangan ibunya. Alyssa segera merebutnya kembali dan memberikannya pada Kayana. "Kamu tahu kan cara pakainya?" Kayana mengangguk pelan. Sebenarnya, ia ingin menolak lagi tapi tidak enak rasanya. Apalagi jika melihat wajah ibu mertuanya yang sangat bersemangat. "Sebentar ya, Ma." Kayana masuk ke dalam kamar mandi dan menutu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Mengejar Cinta Kayana    Sesuatu berbeda

    Raut wajah bahagia terpancar jelas di lewat senyuman lebar di bibir Alyssa. Sejak ia masuk ke dalam rumah, aura kebahagiaan menyertainya. Sang suami yang sedang duduk santai di depan tv pun ikut merasakan perubahan itu. Penasaran, ia pun bertanya pada istrinya. "Bahagia sekali. Ada berita apa hari ini?" Alyssa menoleh cepat. Bibirnya masih menyunggingkan senyum manis. Wirautama jarang sekali melihatnya tersenyum seperti ini. Ada yang membuatnya bahagia? "Kamu mau dengar berita bahagia?" tanya Alyssa yang kini mendekat ke sofa tempat duduk suaminya. Wirautama mengerutkan dahinya, ia semakin merasa penasaran dengan berita yang membuat istrinya bahagia. "Apa itu?" Alyssa mendekat lalu berbisik di telinga suaminya, "Kita akan punya cucu." Alyssa tersenyum setelahnya lalu sibuk berseluncur ke dunia maya, mengabaikan suaminya yang mengerutkan dahinya bingung. Apa sebenarnya yang sedang dibicarakan oleh Alyssa? "Cucu? Maksudnya?" "Kamu ini, pura-pura tidak mengerti?" Alyssa memarahi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Mengejar Cinta Kayana    Papa selingkuh?

    "Selamat ibu Kayana dan pak Rafa. Ibu Kayana positif hamil dengan usia kandungan tiga minggu. Sesuai dengan report yang diberikan tadi, sejak dua minggu lalu seharusnya ibu Kayana sudah memeriksakan kandungan. Beruntung tidak ada kekurangan gizi untuk calon bayinya." Kayana tersenyum mengangguk mendengar penjelasan dokter Saras, dokter yang sudah dipercaya oleh Alyssa untuk memeriksakan kandungan. "Tuh, kamu kenapa tidak periksa kemarin? Untung saja tidak ada masalah." Alyssa meniru ucapan dokter Saras menasehati Kayana yang dibalas dengan anggukan pelan olehnya. "Kayana kemarin tidak terasa kalau hamil. Yang bermasalah malah suami saya, dok. Dia marah-marah terus," tunjuk Kayana pada Rafandra yang mencebikkan bibirnya. Kayana membalasnya dengan seringainya. "Ah, berarti efek morning sickness dan perubahan hormonnya terbaru suami ibu Kayana. Jangan lupa minum vitamin ya. Jangan stress, harus banyak makan makanan bergizi," pesan dokter Sarah pada Kayana. Kayana mengangguk paham. "

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Mengejar Cinta Kayana    Mencari petunjuk dari Samsul

    “Sayang, kamu tahu tidak?” Rafandra menggelengkan kepalanya. Kayana menoleh lalu tertawa. “Aku memang belum kasih tahu sih.”“Menyebalkan,” gerutu Rafandra.“Tadi sehabis makan malam, aku ke kamar mama. Terus—” Kayana menjeda sejenak kalimatnya. Ia menarik napas cukup dalam. Terdengar sedikit berat hingga Rafandra yang tadi sibuk membalas surel di laptop, kini benda itu sudah ditaruhnya di meja samping ranjang. Rafandra membalik posisi tidurnya menghadap ke arah Kayana hingga mata mereka saling bertatapan. Rafandra memandang wajah Kayana yang terlihat sangatlah serius.“Lalu?” tanya Rafandra penasaran.“Kamu mau tahu?” goda Kayana dengan wajah menyebalkan.“Kamu niat mau kasih tahu aku apa tidak?” Rafandra merajuk, ia membalik badannya mencari laptop namun dengan cepat dicegah oleh Kayana. “Aku mau lanjut kerja nih,” ketus Rafandra yang kini berwajah masam.“Jangan marah dong sayang. Tadi, saat aku ke kamar mama, aku dengar sesuatu yang—” Kayana kembali menjeda kalimatnya lalu menari

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-11
  • Mengejar Cinta Kayana    Samsul jadi mata-mata

    Samsul masuk ke dalam ruangan Rafandra tepat pukul delapan pagi. Saat itu Rafandra baru saja tiba dan mendudukkan dirinya di kursi nyaman itu. Samsul memberi salam lalu ikut duduk setelah dipersilakan oleh Rafandra. “Bos, selamat pagi,” sapa Samsul yag dibalas gumaman oleh bosnya. Rafandra mendongakkan kepalanya menatap Samsul yang hanya diam saja setelah menyapanya tadi. Rafandra menaruh pena lalu menatap ke sekelilingnya sebelum akhirnya bertanya pada Samsul. “Kenapa kamu baru ceritakan sekarang kalau ada sesuatu yang aneh dengan papa saya. Apa alasannya?” Samsul menarik napas panjang. Di kepalanya ia merancang berbagai skenario agar bosnya tak marah dan murka padanya.Ia juga sempat berdoa dalam hati semoga saja bosnya tidak mengamuk. “Kenapa diam saja?” bentak Rafandra yang membuat mata Samsul membelalak lebar. Samsul menelan ludahnya ketakutan. Baru kali ini ia dibentak kasar oleh bosnya tanpa basa-basi. “Kalau kamu tidak mau bicara, saya bisa—” “B-baik bos. Saya akan ceritak

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-26

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Kayana    Saat terakhir

    Lima tahun kemudian Tak terasa usia pernikahan Rafandra dan Kayana telah memasuki tahun ke lima. Ada yang bertambah di tahun tersebut, satu anak dari Kayana di tahun ke tiga saat si kembar sudah mulai aktif berjalan. Rafandra sempat kewalahan menghadapi ke tiga anaknya yang mulai tumbuh besar. Si kembar juga mulai cerewet seperti ibunya. "Papa, mau itu." Rafisha menunjuk pohon mangga yang berbuat lebat belakang rumah orangtua Kayana. Cukup tinggi, Rafandra sampai mengernyitkan dahinya. "Ambilin." "Papa enggak bisa. Suruh om Samsul saja ya." Rafandra merinding membayangkan betapa tingginya pohon mangga itu. Ia lebih baik menunggu di bawah sambil mengawasi kedua anak kembarnya. "Papa payah." Rafisha merengut. Tak lama kemudian ia berhasil menarik kakeknya untuk mengambilkan mangga yang dimaksud olehnya tadi. Dengan senang hati sang kakek mengambilkannya. Diambilnya sebuah kayu tinggi dekat pohon dan dalam sekali tarikan, dua mangga berhasil diambilnya. "Hore, buah mangga." Rahisya

  • Mengejar Cinta Kayana    Kelahiran anak kembar Rafandra

    Empat bulan kemudian "Rafa! Rafa!" Suara teriakan terdengar dari dalam kamar mandi. Rafandra yang masih terbuai mimpi sayup-sayup mendengar suara itu. Tak terdengar lagi, ia pun melanjutkan mimpinya. "Rafa!" Mata Rafandra langsung terbelalak. Terkejut dengan suara keras yang memanggil namanya dari dalam sana. "Iya!" Rafandra berlari ke tempat asal suara dan mendapatkan sesuatu yang mengejutkannya. "Astaga! Kayana." Tanpa banyak tanya lagi ia segera menggendong tubuh Kayana yang lemas. Ada aliran darah di sekitar kakinya bercampur dengan cairan bening. Tas kecil di atas meja rias ia sambar beserta kunci mobil dan ponselnya. Berjalan cepat menuruni anak tangga, Rafandra berteriak nyaring membangunkan seisi rumah. "Woy, bangun. Tolongin. Kayana mau melahirkan!" teriaknya. Samsul yang kebetulan sedang menginap di rumah Rafandra pun ikut terbangun mendengar teriakan keras dari bosnya itu. Segera ia berlari menyusul Rafandra yang sudah berada di luar rumah. "Bos. Bu Kayana mau me

  • Mengejar Cinta Kayana    Kebahagiaan tertinggi

    Mau tidak mau, kabar kelahiran anak kedua Wirautama membawa dampak besar bagi perusahaan. Terlebih lagi, istri keduanya adalah seorang selebritis yang sering mendapat perhatian publik atas apa yang dilakukannya. Bukan tidak mungkin, hal seperti ini akan jadi momok yang menakutkan bagi Wirautama dan keluarganya. Belum sampai satu hari berita itu dimuat, sudah muncul lagi satu isu yang membuat Rafandra tercekat. Isu tentang keretakan rumah tangga ibu dan ayahnya yang entah dari mana kabar itu berhembus. Ini yang paling dibenci oleh Rafandra. Ia tak bisa tidur nyenyak setelah berita itu keluar. "Ada-ada saja berita aneh. Ini papa harus klarifikasi." Rafandra membuang ponselnya ke atas sofa di ruang tengah. "Rafa capek, Ma." "Nanti mama bantu klarifikasi. Kamu pikirkan perusahaan saja dan Kayana." Alyssa yang berdiri tangga bawah melirik Kayana dan Rafandra yang sedang duduk berdua di ruang tengah. "Anak papamu akan dibawa kesini. Mereka akan tinggal bersama kita." "Benarkah?" Kayana

  • Mengejar Cinta Kayana    Reaksi publik

    Tentang berita kelahiran anak Rani, pertama kali diketahui oleh Alyssa saat tak sengaja menguping pembicaraan salah satu temannya yang berprofesi sebagai dokter. Ia mengatakan ada pasien masuk ke ruang bersalin dengan status mengkhawatirkan. Informasi itu didapatkan dari seorang suster yang menerima pasien itu di ruang gawat darurat. Teman Alyssa bercerita, dia seperti pernah melihat wanita itu tapi lupa tepatnya di mana. Ia pun bertanya pada Alyssa, walau tak yakin dengan jawabannya. "Tadi, kalau tidak salah namanya adalah Rani iswandari. Nama suaminya Wirautama. Alyssa, nama Wirautama di Jakarta tidak hanya nama suamimu kan?" Alyssa terdiam saat itu. Nama Rani dan Wirautama memang banyak, tapi yang terlibat cinta di belakang layar hanya mereka berdua. Tidak salah lagi, pasti itu Rani istri kedua suaminya. "Dia melahirkan? Siapa yang mengantarnya?" tanya Alyssa yang mulai khawatir. Ia takut terjadi sesuatu dengan wanita itu dan dirinya akan terus merasa bersalah hingga akhir hidup

  • Mengejar Cinta Kayana    Adik tiri lahir

    "Istrimu melahirkan!" Alyssa menaruh ponselnya segera setelah berteriak. Wirautama yang berada di kamar terkejut dengan suara teriakan itu. Ia segera berlari keluar kamar menemui Alyssa. "Ada apa?" balasnya. "Aku dapat info, istrimu melahirkan. Kamu tidak menjenguknya?" tanya Alyssa memastikan. Terdiam sambil berpikir sejenak, Wirautama belum bisa memutuskan akan datang atau tidak. Ia bimbang memutuskan hal tersebut. Lalu Alyssa kembali bertanya, "Kamu jenguk tidak? Kalau tidak, biar aku yang jenguk." "Kalau berdua dengan kamu, aku ikut." "Ok. Aku ganti pakaian dulu." Alyssa segera masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian sementara Wirautama menunggu di luar. Rafandra yang baru saja dari luar rumah, baru selesai mencuci mobilnya melihat keheranan wajah ayahnya yang diam memucat seperti terkena sihir. "Kenapa, Pa?" tegur Rafandra. Wirautama terlonjak kaget lalu menggelengkan kepalanya. "Kok diam saja?" "Kamu enggak kerja?" Wirautama malah balik bertanya pada Rafandra. "Izi

  • Mengejar Cinta Kayana    Kembali terusik

    Karena kondisi tubuh Wirautama telah membaik, ia sudah diizinkan untuk kembali beraktivitas walau hanya sekedar duduk tanpa turun langsung ke lapangan. Rafandra sebagai anak yang sangat sayang pada ayahnya, rela menggantikan tugas sementara ayahnya sebelum rapat pimpinan direksi yang akan dilaksanakan bulan depan. Menunggu ayahnya selesai membaca dokumen yang ia bawa, Rafandra lebih mementingkan pesan yang dikirimkan oleh istrinya. Pesan ringan, hanya seputar keinginan istrinya yang aneh. "Kayana lagi rewel?" tanya Wirautama mengintip dari balik kacamatanya. Rafandra mengangguk. "Biasa, itu. Minta apa dia sekarang?" "Minta belikan croffle, cromboloni. Makanan aneh, Pa. Pasti ujung-ujungnya Rafa yang makan," keluh Rafandra. "Ya enggak apa-apa. Yang penting istri kamu senang, anak kamu juga." Rafandra hanya mengangguk-angguk sambil memainkan ponselnya. "Papa enggak pulang? Udah jam makan siang. Mama bilang jangan terlalu banyak kerja." Rafandra berdiri dari duduknya, mengambil doku

  • Mengejar Cinta Kayana    Mengadu pada ibu mertua

    Pagi sekali sepasang suami istri itu bangun. Baru saja menapakkan kaki mereka di dapur, keduanya sudah disambut suara pekikan Alyssa yang sedang mengkomandoi asisten rumah tangga yang akan memasak sarapan pagi itu. "Jangan kebanyakan gula. Kalau bisa, tomatnya ditambah." asisten rumah tangga itu hanya diam saja sambil mengangguk pelan. "Kayana tidak suka manis. Nanti bikin tehnya dibuat lebih kental sedikit." "Iya Bu." Saatnya Alyssa kembali ke ruang makan. Sudah ada Kayana dan Rafandra yang duduk manis berbincang satu sama lain. Kayana terlihat segar dengan rambut basahnya. Begitu pula Rafandra yang sejak tadi mengusak-usak rambut sang istri. Keduanya tampak akur tak seperti biasanya. "Tumben keramas pagi-pagi," sindir Alyssa. Sedikit berdehem, ia bertanya lagi pada keduanya. "Tadi malam habis berbuat yang enak-enak ya?" Alyssa terkekeh hingga membuat wajah Kayana memerah. Ia menoleh ke sebelahnya, Rafandra juga ikut terkekeh karena membayangkan kejadian tadi malam. Kayana yang

  • Mengejar Cinta Kayana    Sensasi di atas ranjang

    "Aku mau pulang ke rumah ibu. Mau liburan di sana." Kayana merajuk. Sejak pulang dari rumah sakit dan berjalan-jalan sebentar di sekitar area mall, rupanya tak membuat mood kesayangan Rafandra itu membaik. Apalagi, saat di resto tadi dirinya bertemu dengan Sonia secara tak sengaja dengan sikap sok centilnya. Seketika hancurlah semua niat dirinya yang ingin bermanja-manja dengan sang suami. "Besok ya. Aku antar ke rumah ibu." Rafandra mencoba bersikap sabar menghadapi ibu hamil yang sering meraung-raung tak jelas seperti Kayana. Persediaan sabarnya harus lebih dari hari biasa. "Terus, kamu nginep di sana enggak?" Rafandra menggelengkan kepalanya. "Kenapa? Kamu tega ninggalin aku sendirian kalau malam?" Rafandra menepuk dahinya. Memang serba salah menjawab pertanyaan dari Kayana saat ini. "Aku kan kerja—" "Kalau kamu kerja, memangnya ada larangan tinggal di rumah aku? Kamu jahat, Rafa. Kamu enggak sayang lagi sama aku." Kayana mulai merengek. Air matanya menetes melalui pipinya ya

  • Mengejar Cinta Kayana    Pesan aneh ayah mertua

    Rafandra menyempatkan diri datang ke rumah sakit bertemu dengan ayahnya yang masih dirawat di sana. Dirinya datang tidak hanya sendiri, bersama dengan Kayana tentunya. Baru saja ia masuk, mata ayahnya telah memindainya dari jarak jauh seolah dirinya adalah seorang penjahat. Memang seperti itulah Wirautama jika sedang mengintai seseorang. "Pa, biasa aja lihatin Rafa." risih, Rafandra menegur ayahnya. Kayana yang mengekor di belakang mengucapkan salam lalu mencium tangan ayah mertuanya. "Papa udah sembuh belum sih?" "Dasar anak durhaka. Tuh istri kamu saja cium tangan, kamu malah melengos." Wirautama memukul lengan Rafandra pelan, namun anaknya itu berlagak kesakitan. "Bagaimana dengan Sonia? Berhasil dipindahkannya?" Rafandra menggedikkan bahunya. "Papa kenapa bikin peraturan seperti itu sih? Kenapa Sonia dimasukkan ke dalam tim pengembangan juga?" "Dia bagus, idenya selalu menarik dan public speakingnya selalu didengar oleh investor. Apa salahnya kalau kita masukkan dia ke dalam t

DMCA.com Protection Status