Share

Salah paham yang menantang

"Aku jahat?"

Rafandra menoleh. Dua kata yang meluncur dari bibir Kayana membuat matanya berkedip dua kali. Ingin memastikan apakah indera pendengarannya tak salah menangkap kata.

"Aku jahat tidak?" sekali lagi Kayana bertanya dan itu membuat Rafandra menggelengkan kepalanya. "Aku hanya—"

"Tidak, kamu tidak jahat. Itu kan balasan yang setimpal buat mereka. Jangan merasa kamu bersalah karena membuat mereka menerima ganjaran apa yang telah dikerjakannya," ujar Rafandra penuh kata bijak.

"Tapi aku seperti penjahat yang kejam."

"Kata siapa?"

"Kata a—"

Tring!! Tring!!

"Eh, sebentar. Ada telpon masuk." Rafandra memberi kode pada Kayana untuk diam.

"Ada apa, Sam?" Rafandra sengaja meninggikan suaranya.

Samsul : bos, ini si mbak Sonia nangis-nangis pas mau saya jemput buat bikin kesaksian. Katanya mau jalan damai saja.

Suara Samsul sayup-sayup terdengar di ujung telpon. Kayana melirik sekilas, Rafandra pun sama. Mereka saling memberi kode dalam lirikan mata itu.

"Terus?"

Samsul :
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status