Beranda / Romansa / Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan / 37. Tidakkah Kau Merasa Bersalah?

Share

37. Tidakkah Kau Merasa Bersalah?

Penulis: Vhiaraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kenapa lama sekali? Memangnya apa saja yang anak buahmu tanyakan pada dua wanita itu?" tanya Ikosagon kesal.

Raut wajah pria itu terlihat sangat kusut dan banyak kerutan di dahinya. Pria itu terlihat menua dalam sekejap mata.

Ikosagon benar-benar sudah tidak sabar ingin mengetahui kabar tentang istrinya dari anak buah yang telah Lion kirim. Namun seberapa lama pun ia menunggu, anak buahnya tak kunjung memberi kabar.

"Saya juga tidak tahu, Bos. Saya akan mencoba untuk menghubungi mereka lagi," balas Lion bergegas mengeluarkan ponselnya dan menghubungi anak buahnya.

"Sebenarnya apa yang kalian lakukan? Kenapa sudah lewat dari tiga puluh menit dan kalian tidak memberi kabar?" tanya Lion dengan nada mengeluh.

Ia pikir, kenapa anak buahnya tidak bisa melihat situasi? Seharusnya mereka bergerak cepat di saat bosnya sedang menunggu progres tugas yang diberikan pada mereka. Tapi, apa ini? Mereka justru sangat lama.

"Ini sudah selesai, Kapten," sahut Poksay.

"Jadi, bagaimana?"

"Nyalakan speak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   38. Theo Ada di Kota Teratai

    "Ngomong-ngomong, Theo membuat kesalahan apa? Kenapa Nak Osa sampai datang ke sini?" tanya Ayah Theona."Theo kabur dan tidak ditemukan di manapun," balas Ikosagon datar. Ia ingin tahu bagaimana ekspresi ayah mertuanya setelah mengetahui putrinya kabur."A-apa? The-theo kabur?" terkejut Ayah Theona terbelalak."Ya. Jadi, kedatanganku ke sini untuk menanyakan alamat kerabat Theo dari pihakmu dan pihak mendiang ibunya," ujar Ikosagon tidak ingin berbasa-basi.Ia ingin segera tahu ke mana ia akan pergi untuk mencari istrinya. Karena semakin cepat ia tahu alamat kerabat istrinya, semakin cepat pula ia menemui istrinya. Apalagi ia tidak suka berlama-lama dengan orang seperti ayah mertuanya."Dari pihak ibu, Theo hanya memiliki kakek dan nenek, tapi mereka sudah lama meninggal. Kalau dari pihak keluarga saya, Theo tidak pernah dekat dengan mereka. Jadi kalau Theo kabur, dia hanya akan pergi ke rumah mendiang kakek dan neneknya yang ada di kota Teratai," jelas Ayah Theona sambil menyentuh da

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   39. Dua Tersangka

    "Bos, bangun, Bos. Kita sudah sampai di alamat selanjutnya," kata Lion membangunkan Ikosagon dengan nada suara yang cukup pelan.Meski terdengar seperti suara bisikan, tetapi Ikosagon bisa mendengarnya dengan sangat jelas. Pria itu menggerakkan tubuhnya dengan kedua tangan yang direntangkan."Pukul berapa sekarang?" tanya Ikosagon dengan suara khas orang bangun tidur."Sekarang pukul tiga lewat empat puluh lima menit, Bos," jawab Lion sambil menatap jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya."Kenapa lama sekali? Bukankah jaraknya tidak terlalu jauh?" tanya Ikosagon cukup terkejut.Ia pikir, perjalanan hanya akan menghabiskan waktu sekitar satu jam, tetapi ternyata memakan waktu hampir dua jam."Ternyata cukup jauh dan kondisi jalanan juga becek dan sempit. Jadi, kami tidak bisa menaikkan kecepatan dan hanya menggunakan kecepatan rendah agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," jelas Lion.Perjalanan dari rumah mendiang kakek dan nenek Theona ke kampung halaman Bi Sudan mem

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   40. Sembunyikan Dari Pria Iblis Itu

    "Ada apa kau datang ke sini?" tanya Cassiopeia penasaran.Entah apa yang membuat suami sahabatnya datang menemuinya di perusahaan. Padahal, tidak ada angin dan tidak ada hujan yang membasahi bumi siang ini. Apalagi, mereka tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu."Kau tidak perlu berpura-pura tidak tahu, Cassie," sergah Ikosagon sinis."Apa maksudmu berkata seperti itu?" tanya Cassiopeia mengerutkan keningnya."Aku tahu kau menyembunyikan Theo, tapi kau bersikap seolah kau tidak tahu apa-apa," balas Ikosagon menatap Cassiopeia dengan tatapan mengejek.Semua tempat yang memungkinkan untuk Theona bersembunyi tidak ada. Jadi, kalau bukan Cassiopeia siapa lagi?"Apa kau bilang? Apa Theo kabur?" tanya Cassiopeia terkejut.Sebenarnya ada masalah apa antara Theona dengan Ikosagon? Kenapa sahabatnya sampai kabur dan pria itu berpikir bahwa ia yang menyembunyikannya?"Tidak usah berpura-pura terkejut. Lebih baik kau katakan di mana Theo berada," tepis Ikosagon tidak percaya."Sumpah dem

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   41. Kau Bisa Membunuh Putra Kita

    "Kalau iya, memangnya kenapa?" Ikosagon beranjak berdiri dan melangkah satu langkah hingga berdiri tepat di depan Wolf.Wolf semakin dibuat kesal. Akhirnya ia mengangkat tangannya dan diarahkan ke wajah Ikosagon. Namun belum sempat mengenai wajah, sang empu sudah menahannya dan mendorongnya ke depan. Setelah itu, ia melayangkan tinjunya ketika Wolf sedang tidak fokus."Wolf!" teriak Cassiopeia melihat wajah adiknya terdorong ke samping dengan darah segar yang mengalir di sudut bibirnya."Baru segitu saja sudah kesakitan. Dasar lemah!" ejek Ikosagon.Merasa diremehkan membuat Wolf murka. Pria itu mengepalkan tangannya dan memukul Ikosagon. Ikosagon pun tidak tinggal diam seperti sebelumnya yang membiarkan Wolf memukuli wajahnya. Kini, dua pria itu benar-benar adu jotos dan bergulingan di lantai. Terkadang Ikosagon yang berada di atas tubuh Wolf dan terkadang sebaliknya.Sementara Cassiopeia terlihat kebingungan. Ia ingin memisahkan mereka berdua, tetapi ia takut akan terluka. "Kalian b

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   42. Kembalilah!

    "Dasar anak tidak tahu diri, anak tidak tahu diuntung! Susah payah aku mengeluarkan banyak uang demi menikahkan Theo denganmu, tapi kau malah menyia-nyiakannya begitu saja. Tidak cukup dengan memperkosanya dan kau ingin membunuhnya juga? Kenapa kau tidak mati saja, huh?! Kenapa aku harus berusaha payah mencari donor jantung untukmu kalau kau menjadi seperti ini?"Habis sudah kesabaran seorang Lakeswara. Dua tahun lebih ia menahan kekesalannya atas sikap putranya dan sekarang ia tidak bisa menahannya lagi. Berulang kali ia mengingatkan agar bersikap baik pada Theona, tapi apa sekarang. Bukannya hidup bahagia dengan putranya, ia justru membuat hidup Theona semakin menderita."Apa? Jadi, Papi tahu semuanya?" tanya Ikosagon terkejut.Selain Ikosagon yang terkejut karena sang ayah tahu segalanya, Hexagon pun tidak kalah terkejut. Tubuh wanita itu menegang seketika mengetahui kenyataan betapa bejat putranya."A-apa kau bilang? Apa yang aku dengar barusan tidak benar bukan? Osa dan Theo suam

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   43. Mengidam

    "Pa-papi?" terkejut Ikosagon mendengar suara yang sangat-sangat ia kenali. Ia menoleh ke samping dan mendapati sang ayah sedang menatap tajam ke arahnya."Kenapa? Apa kau terkejut?" tanya Lakeswara mengejek.Ikosagon melihat Tiger di sisi kanan ayahnya. Akhirnya, ia tahu alasan mengapa sang ayah mengetahui segalanya. Ternyata, Tiger adalah mata-mata ayahnya."Apa kau benar-benar tidak menginginkan Theo?" Lakeswara menyandarkan tubuhnya ke belakang. Kemudian, ia melanjutkan kata-katanya, "Kalau begitu, kau bukan lagi anakku dan kau tidak berhak atas harta warisan keluarga ini.""Tidak, Pi. Osa ... Osa menyesal karena tidak bersikap baik pada Theo selama ini. Osa sangat mencintai Theo dan Osa sangat menginginkan Theo. Untuk masalah harta warisan, Osa sama sekali tidak peduli sekarang. Mau Papi sumbangkan semuanya jatah Osa, Osa tidak peduli. Yang Osa inginkan hanya satu, yaitu Theo," sanggah Ikosagon menggebu.Apa gunanya kekayaan melimpah, tetapi tidak bahagia. Apa gunanya harta menggu

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   44. Kehamilan Simpatik

    Lakeswara mengangguk cepat. "Mungkinkah seperti itu?" tanya pria itu.Hexagon menggeleng ragu. Apa yang Ikosagon alami memang mirip dengannya ketika awal-awal mengandung. Namun, ia tidak tahu kalau ada istri hamil, tetapi suami yang mengidam."Pi, Mi?" panggil Nonagon.Sejak tadi, wanita itu hanya sibuk memperhatikan dan mencermati. Ia menunggu sampai waktunya tepat baru mulai membuka suara."Ya, Sayang. Ada apa?" sahut Hexagon bertanya.Nonagon meletakkan sendok dan garpunya di atas piring. "Nona pernah menonton drama dan pernah membaca novel di mana suami yang mengidam, tapi Nona belum pernah menjumpai hal itu di kehidupan nyata." Hexagon langsung menatap suaminya di mana sang suami juga menatapnya. Mereka berdua saling mengerutkan keningnya seolah mempertanyakan ucapan putrinya."Sebentar!" Nonagon meraih tas branded miliknya dan meraih ponsel di dalamnya, "Nona coba cari di internet, yah. Mudah-mudahan saja ada penjelasan mengenai hal itu," imbuhnya.Wanita itu mulai berselancar

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   45. Berlumuran Darah

    Tiga bulan berlalu dan Ikosagon masih belum menemukan Theona. Mual dan muntah yang ia alami pun semakin parah. Meski dokter pribadi datang ke rumah, tidak ada diagnosa apa pun. Jadi, pria itu melewati hari-harinya seperti orang yang mengidam pada trimester pertama."Satu botol lagi," kata Ikosagon sambil menunjukkan jari telunjuknya.Saat ini, ia berada di klub malam. Bahkan tidak hari ini saja dan setiap malam pria itu akan menjadi penghuni tetap di sana.Awalnya, ia meminta anak buahnya dan sekretarisnya untuk memesan banyak botol minuman untuk persediaan di rumahnya agar tidak perlu pergi ke klub. Namun, mereka dilarang oleh Lakeswara. Meskipun demikian, hal itu tidak membuat Ikosagon menyerah. Pria itu memesan banyak botol minuman dan diantar ke rumah. Akan tetapi, ia kembali gagal karena sang ayah langsung menahannya dan memusnahkannya. Oleh karena itu, Ikosagon akan berada di klub di setiap malamnya."Kenapa lama sekali? Kenapa minumanku tidak datang juga?" tanya Ikosagon mengel

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   69. Akhir Kisah

    Satu bulan kemudian, Theona merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Berat badannya tiba-tiba naik dan nafsu makannya kian bertambah. Terkadang, ia sampai lupa berapa kali sehari ia makan karena terlalu sering."Sepertinya aku harus diet," celetuk Theona."Untuk apa? Aku suka kau yang lebih berisi seperti ini." Ikosagon semakin mengeratkan pelukannya."Tapi aku tidak suka. Aku terlihat seperti ibu-ibu yang sedang menyusui. Astaga! Apa aku hamil?" Theona terkejut teringat bagaimana kondisi tubuhnya ketika sedang mengandung putra pertamanya."Apa benar kau hamil?" tanya Ikosagon berbinar.Tidak bisa dibayangkan betapa bahagianya Ikosagon saat ini. Kabar baik itu memang belum pasti, tetapi kebahagiaannya langsung membuncah begitu saja."Aku tidak tahu, tapi dulu ketika hamil Alpha nafsu makanku meningkat dan berat badanku pun semakin bertambah," jelas Theona."Ini, sih, sudah jelas kalau kau hamil. Bukankah kita sudah bekerja keras selama ini? Jadi, kita hanya perlu memetik hasilnya," kata Ik

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   68. Serahkan Suamimu Padaku!

    "Tidak-tidak. Kalau Alpha tiba-tiba ke sini mencari kita bagaimana?" tolak Theona khawatir."Itu mudah. Aku akan menelepon Mbak Santi untuk tidak datang ke sini. Bagaimana?" balas Ikosagon membujuk.Theona terlihat sedang berpikir. Raut wajahnya terlihat sangat ragu dan tidak setuju dengan ide suaminya. Bagaimana kalau ayah, ibu tiri, atau Sherly yang masuk ke dalam. Bisa saja pintu dikunci, tapi akan sangat tidak enak rasanya kalau ada yang mengetuk pintu dan memanggilnya."Apa kita perlu menginap satu malam agar kita bisa main-main di kamar ini?" tawar Ikosagon tidak menyerah."Ya sudah sekarang saja, tapi kalau ada yang datang ke sini bagaimana?" kata Theona memutuskan, tetapi masih khawatir."Abaikan saja. Jadi, bisakah kita memulainya sekarang?" tanya Ikosagon yang kemudian diangguki oleh Theona.Sebelum benar-benar melakukannya, Ikosagon melompat turun dan mengunci pintu. Kemudian, ia kembali dan mulai melancarkan aksi membuat kenangan di kamar itu. Melucuti pakaian istrinya hin

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   67. Dasar Mesum!

    Saat ini, Ikosagon sudah berada di rumah ayah mertuanya bersama Theona dan Alphagon. Mereka baru saja sampai dan duduk di sofa. Berhubung Ikosagon ingin membuat kejutan, jadi ia meminta pengasuh yang baru ia sewa untuk mengajak putranya bermain."Apa kau ingin aku membalaskan perbuatan mereka pada Petraeus?" tanya Ikosagon dengan sudut bibir yang dinaikkan sebelah. Tangan kanannya senantiasa bergerak memainkan rambut istrinya yang tergerai cantik."Kenapa kau diam saja? Kau ingin aku melakukan apa pada mereka?" tanya Ikosagon lagi karena tak mendengar jawaban apa pun.Ikosagon sengaja bertanya pada sang istri dengan suara yang cukup keras. Tatapan matanya fokus menatap ayah mertuanya dan Merry bergantian. Mendengar pertanyaan yang Ikosagon lontarkan membuat sepasang suami istri itu menegang. Tidak lama kemudian, tubuh mereka berdua bergetar ketakutan."Kau tidak perlu khawatir karena aku memiliki bukti konkrit. Jadi hanya dengan menyerahkan bukti itu ke polisi, mereka akan langsung m

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   66. Jantung Ini Milik Mendiang Kekasihmu

    Setelah melakukan ritual malam pertama setelah enam tahun berlalu, kini Theona dan Ikosagon bermalas-malasan di atas tempat tidur tanpa berencana untuk membersihkan diri."Sebenarnya, ini luka bekas apa?" tanya Theona sambil mengusap bekas luka di bagian dada kiri Ikosagon.Sejak dulu, Theona begitu penasaran dan sempat bertanya. Namun sayangnya, Ikosagon tidak mau menjawab. Dan pada kesempatan kali ini, di saat hubungannya sudah benar-benar membaik, ia berharap Ikosagon mau mengatakannya."Sebenarnya, ini luka bekas operasi tranplantasi jantung," sahut Ikosagon. Tiba-tiba raut wajahnya berubah tidak enak."Memangnya ada apa dengan jantungmu?" tanya Theona penasaran."Sejak lahir, aku mengalami kelainan jantung dan tiga bulan sebelum kita menikah, aku melakukan tranplantasi," jelas Ikosagon sambil menatap kosong langit-langit kamar."Tapi, sekarang kau sudah baik-baik saja, 'kan?" tanya Theona khawatir."Tentu saja aku baik-baik saja. Apalagi ada kau di sisiku. Hanya saja ..." Ikosag

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   65. Ayo Kita Buat Adik Kembar!

    "Sayang, bangun. Ayo kita pindah ke kamar!" Ikosagon merengek sambil mengecupi telinga istrinya. Berkali-kali ia berusaha membangunkan, tetapi sang istri tak kunjung bangun dan justru terlihat sangat pulas."Yang? Sayang?" rengek Ikosagon.Sambil menguap dan merentangkan kedua tangannya, perlahan Theona membuka mata. "Alpha sudah tidur?" tanyanya pada sang suami."Sudah. Ayo kita ke kamar!" balas Ikosagon bersemangat."Alpha bagaimana?" tanya Theona tidak tega meninggalkan putranya sendirian."Nanti kalau sudah selesai, kita balik lagi ke sini," sahut Ikosagon bersemangat.Theona mengangguk berencana untuk bangun dan turun. Akan tetapi, Ikosagon tidak membiarkannya begitu saja. Pria itu langsung bergerak cepat dengan mengangkat tubuh rampingnya ala pengantin. Kemudian, ia lekas membawa Theona keluar dan menuju kamarnya."Apa kau sudah benar-benar sembuh?" tanya Theona khawatir. Pasalnya, ia merasakan suhu tubuh suaminya yang masih lumayan panas."Iya. Aku hanya butuh waktu berdua deng

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   64. Bermain-main di Bawah Selimut

    Theona menatap Ikosagon sendu. Mengingat kisah yang ibu mertuanya ceritakan membuatnya sedikit tidak percaya. Bagaimana bisa pria seperti Ikosagon bisa menjadi hancur hanya karena kehilangannya?"Kenapa? Apa kau tidak mau memberiku kesempatan?" Ikosagon mengangkat kepalanya menatap Theona serius."Tidak. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi untuk memperbaiki segalanya. Jadi, seandainya sikapmu masih seperti yang dulu. Maaf, aku tidak bisa terus-menerus berada di sampingmu dan terpaksa harus pergi seperti sebelumnya," balas Theona menggebu."Apa kau serius?" tanya Ikosagon tidak percaya."Ya, sangat-sangat serius," sahut Theona mantap.Mendengar jawaban yang Theona lontarkan membuat Ikosagon berlari dan mendekap tubuh istrinya erat. Ia merasa, kebahagiaannya kali ini terasa lebih lengkap."Terimakasih banyak, Sayang, terimakasih. Aku janji tidak akan pernah menyakitimu lagi. Aku janji akan selalu membahagiakanmu," ujar Ikosagon tersenyum bahagia sekaligus lega."Hentikan, Osa! Aku b

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   63. Kenapa Daddy Baru Muncul?

    "Alpha mana?" tanya Hexagon."Alpha di rumah, Mi, sama Osa. Theo sengaja datang sendirian karena ingin menanyakan sesuatu," balas Theona sambil memeluk ibu mertuanya.Setelah sarapan, ia langsung menitipkan putranya pada Ikosagon dan berkata ingin keluar sebentar. Seperti rencananya semalam, ia ingin menanyakan perihal kehidupan Ikosagon selama enam tahun ia pergi."Duduk dulu, yuk!" Hexagon membimbing menantunya agar duduk di sofa, "Memangnya kau ingin tanya apa?" tanya wanita itu penasaran."Theo mau tanya tentang kehidupan Osa selama Theo pergi," sahut Theona."Apa kau serius? Bukankah selama ini kau melarang mami untuk menceritakan hal itu?" tanya Hexagon heran.Sejak pertemuan pertama mereka setelah Theona menghilang, beberapa kali Hexagon berusaha menceritakan. Namun sayangnya, Theona selalu mencegah hingga pada akhirnya ia urung untuk menceritakannya."Iya, Mi. Theo merasa sudah waktunya Theo tahu segalanya dan berhenti menghindar," sahut Theona mengangguk mantap."Baiklah. Apa

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   62. Kau Kembali, Theo!

    Mendengar jawaban putranya membuat Theona terdiam. Ia tidak tahu apakah harus menuruti ucapan pria mungilnya atau tidak."Sini biar aku makan sendiri saja," celetuk Ikosagon dengan nada lemah.Theona menoleh ke arah pria itu. Dengan sinis, ia membalas, "Tidak perlu." Kemudian, ia mulai memegang sendok dan mengisinya dengan nasi. Lalu, menyuapkannya pada Ikosagon.Meski Theona terlihat sangat kesal, tetapi Ikosagon merasa sangat senang. Apalagi bisa disuapi dan bisa berkumpul lagi. Rasa-rasanya, sakitnya kali ini justru membuahkan kebahagiaan. Dan, hal itu terjadi karena keberadaan putranya di sana."Terimakasih dan maaf, Sayang. Terimakasih karenamu Theo mau keluar dan maaf karena dulu daddy tidak menginginkan kehadiranmu," batin Ikosagon menatap putranya sendu.Penyesalan memang selalu datang belakangan. Akan tetapi, Ikosagon merasa sangat bersyukur karena ia bisa menemukan istri dan anaknya. Dengan begitu, ia bisa memperbaiki kesalahannya di masa lalu."Alpha mau paman suapi?" tawar

  • Mengejar Cinta Istri yang Kusia-siakan   61. Aku Butuh Waktu

    Ikosagon menghentikan kalimatnya sejenak dan menatap Theona sendu. Ia ingin tahu bagaimana reaksi istrinya. Akankah sang istri mulai mengingat kejadian itu atau ..."Sayangnya setelah aku bangun, wanita itu sudah tidak ada. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk menemukan wanita itu dan bertanggungjawab. Aku juga sudah memutuskan untuk mencintainya apa pun yang terjadi. Jadi, itulah alasan kenapa aku berusaha membohongi perasaanku dengan berkata tidak mencintaimu.""Selama kita menikah, aku sibuk mencari wanita itu. Sampai di mana kau pergi, aku menemukan fakta bahwa wanita yang aku nodai di hotel waktu itu adalah kau, Theo."Ikosagon kembali mengangkat kepalanya. Ia melihat wajah Theona yang sudah bersimbah air mata, "Kau tahu betapa hancurnya aku? Aku pikir, kenapa aku tidak menemukan fakta itu sejak dulu sehingga aku tidak terlalu banyak melukai hati dan fisikmu? Aku ... Hidupku benar-benar menderita setelah kau pergi, Theo. Banyak sekali penyesalan atas sikap kejamku padamu. Aku s

DMCA.com Protection Status