Share

22. Glow Up

**

“Pak Gavin, apa saya boleh duduk di belakang saja, bersama Aylin?” tanya Inara dengan takut-takut. Sebab setelah berkata demikian, Gavin segera melemparkan tatapan tajamnya.

“Apa di matamu aku terlihat seperti sopir pribadi?”

“Ah, tidak, tidak. Bukan begitu, Pak. Saya hanya–”

“Duduk di depan, Inara.”

Lalu seperti biasanya, Inara tidak bisa menolak titah pria itu. Ia menutup pintu belakang mobil dan membuka yang depan dengan lesu. Melayangkan tatapan iri kepada Aylin yang sedang bermain-main dalam damai bersama boneka-bonekanya di kursi belakang.

Sekali lagi, Inara duduk di samping Gavin di dalam mobil yang beberapa saat kemudian melaju dalam kecepatan konstan menuju entah.

Inara kembali membisu sepanjang perjalanan. Ia tidak tahu pria tampan di sampingnya ini akan membawanya ke mana. Pun Inara tidak berani bertanya macam-macam.

Sampai akhirnya suara Aylin memecah keheningan canggung itu.

“Om, kita mau ke mana?”

“Hm?” sahut Gavin pelan, ”Aylin maunya kita ke mana?”

“Jalan-jalan ya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status