Share

21. Pagi Bersama

**

“Pak, s-saya nggak sengaja, tolong lepaskan saya, jangan begini–”

Inara berusaha menggeser tubuhnya yang jatuh tepat di atas tubuh Gavin, berusaha menyingkirkan kedua tangan yang bertengger dengan santai di pinggangnya itu. Namun, sepertinya satu yang lain sama sekali tidak kooperatif. Tidak bermaksud mengendurkan cengkeramannya, pun. Sampai Inara nyaris menangis dibuatnya.

“Pak! Lepaskan!”

“Terserah aku mau lepas apa nggak,” tolak Gavin dengan santai. Sesungguhnya pria itu sudah hampir meledak tertawa melihat wajah ketakutan Inara yang hampir menangis, tapi ia masih berpura-pura memasang tampang sangar. Rasanya menyenangkan melihat gadis itu kepayahan menjauh. Menyenangkan sekaligus … membuatnya panas.

Baiklah, Gavin mengutuki dirinya sendiri untuk yang terakhir.

“Pak,lepas–”

“Mama?”

Nah, Aylin menyelamatkan keadaan. Gavin akhirnya melepaskan tangannya dari pinggang Inara sehingga perempuan itu bisa menjauhkan diri saat mendapati Aylin sudah berdiri di ambang pintu kamar. Wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status