Home / Rumah Tangga / Mendadak Nikah Kontrak / Bab 1 MNK : Abelin yang agresif

Share

Mendadak Nikah Kontrak
Mendadak Nikah Kontrak
Author: Liza Azhari

Bab 1 MNK : Abelin yang agresif

Author: Liza Azhari
last update Last Updated: 2023-05-02 17:28:47

Diam-diam Abelin memasuki kamar Carlos Diego, dia menatap pakaian yang tergeletak di atas kasur besar dengan headboard kayu yang berukir dan berwarna maroon. Dia berjalan perlahan sambil menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang tahu bahwa dia berada di kamar sang paman.

Senyumnya terbit menimbulkan lesung di kedua pipinya.

Matanya berbinar kala mendengar suara gemericik air di dalam ruangan sebelah kanan. Langkah kakinya membawanya menuju ruangan tersebut, dia berdiam diri, mendengarkan suara Diego yang bernyanyi. 

Diego menyanyi sambil menggosok tubuh atletisnya, dia menikmati pancuran shower. Dia matikan kran, lalu menyibak rambutnya dan menarik handuk putih dan melilitkannya pada bagian pinggang. 

"Mampus!" gumam Abelin yang hendak bersembunyi namun tubuhnya menabrak lemari dengan pilar kecil yang bertingkat, tempat menyimpan keperluan mandi.

"Siapa di sana?" teriak Diego. Dia menarik handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Bergegas keluar bilik kaca dan mencari sesuatu yang tak beres. Matanya memicing menatap botol sabun, sampo, dan botol lainnya yang berserak di lantai.

Langkah kakinya cepat memeriksa kamarnya. "Hei keluar! Siapa yang berani memasuki kamarku tanpa permisi?" erangnya kesal.

Abelin bersembunyi di dalam lemari, napasnya memburu, dia takut aksinya itu akan ketahuan.

"Sial4n!" 

Diego memilih meraih parfum dan menyemprotkannya ke seluruh tubuh. Dia pandangi tubuhnya dari pantulan cermin. Tubuh indah, wanita mana yang akan menolak. Namun, sampai umurnya menginjak 32 tahun dia tetap setia dengan status jomblonya.

Dering ponselnya membuyarkan aksi memuja dari dirinya. Dia raih ponsel yang ada di kasur dan segera menempelkan pada telinganya.

"Hallo Nex, ada apa, hm?"

Suara bariton yang cukup seksi terdengar di telinga, membuat Abelin menutup matanya dan tersenyum.

"Oke, baiklah. Tunggu aku setengah jam lagi." Diego memutus sambungan telepon tersebut dan berjalan ke arah lemari.

"Dimana kaos baruku?" gumam Diego nampak berpikir. Dia menutup satu pintu lalu membuka pintu sebelahnya. Lemari tersebut terlihat penuh dengan pakaian yang tersusun rapi. Dia meraih celana pendek selutut berbahan denim dan membuka laci, kemudian mengambil keperluan lainnya.

"Setengah jam lagi, cukup untukku menikmati segelas kopi susu dan roti panggang," ucapnya sambil mengenakan pakaiannya. 

Dia gantung handuk pada ring besi tergantung di tembok. Diego membuka lemari yang terdapat pakaian hem yang tergantung rapi. 

Dia terkejut melihat penampakan sepasang kaki jenjang dan mulus. "Siapa kau?" tanyanya sambil meraba dan menarik tubuh seseorang.

"Abelin!" pekik Diego. "Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyanya dengan tatapan tajam.

"Aku ... ingin minta diajari melukis," jawabnya tertunduk.

Kenapa aku selalu jatuh dan jatuh pada sosok Diego. 

Abelin ratapi kedua kaki Diego.

"Aku belum punya waktu untukmu. Nanti saja dan sekarang keluarlah dari kamarku."

"Tapi … Paman harus memelukku dulu," ujar Abelin berterus-terang.

Kening Diego bertaut, sejurus kemudian dia tertawa terbahak-bahak. "Oke! Sekarang keluarlah, aku benar-benar sibuk," ucapnya tersenyum kecil.

Abelin tersenyum sumringah, dia berjalan menuju pintu. Bukannya keluar, dia malah mengunci pintu kamar Diego.

Diego fokus memilih hem, dia berencana untuk menghadiri acara pertemuan dengan sahabatnya di sebuah cafe yang jaraknya cukup jauh dari kota. Rencananya dia akan menginap dan memilih beberapa baju kaos untuk dibawa.

Tangan mulus dan mungil mulai memeluk Diego dari belakang.

"Kau, kenapa masih di sini?" ucap Diego yang terkejut dan lantas membalikkan tubuhnya. 

"Paman, aku sedang …." Abelin menatap wajah sang Paman. Menikmati pahatan indah di sana. Enggan sekali menyingkirkan diri. Tangannya menyentuh lengan Diego. 

"Ada apa lagi, Abelin?" Diego menangkap kedua tangan Abelin dan mencengkramnya dengan kuat.

"Paman, aku menyukaimu." Abelin menyentak tangannya dan mulai menyentuh rambut Diego. 

Melihat tatapan Abelin yang aneh, Diego mengernyit.

Napas Diego memburu, dadanya naik turun dengan amarah yang tertahan. "Apa kau sedang mabuk?" Dia menarik paksa tangan Abelin dan mendorong tubuh mungil itu menuju pintu.

Senyum Abelin semakin manis. "Katakan Paman, jika aku sangat dewasa di matamu, apakah kau mau makan malam denganku dan menerima cintaku?"

"Jangan gila! Reyna pasti akan memukulmu."

Terdengar tawa kecil dari bibir mungil dan seksi milik Abelin. "Oh, itu rupanya. Paman takut?"

"Abelin!" sentak Diego. Dia mencari kunci, namun tak menemukannya.

"Paman cari ini?" Abelin tersenyum kala mengangkat kunci tersebut.

Diego maju untuk meraih, namun gadis itu menyembunyikannya kembali ke belakang tubuh.

"Paman …." Seruan Abelin membuyarkan fokus Diego.

"Dengar Abelin, hentikan semua ini!" mohon Diego.

Abelin terlihat seperti ingin menggoda.

"Abelin sayang … kurasa kau mabuk lagi. Kenapa kau seperti ini? Ada sesuatu yang hendak kau ceritakan padaku?" bujuk Diego yang melepas tangan Abelin yang mengapit lengannya.

"Hei Abelin, liat aku!" Dia pegang kedua pipi Abelin mencoba menyadarkan keponakannya tersebut.

Abelin melerai tangan Diego dan berjalan ke sisi kasur. Dia menepuk perlahan kasur tersebut dan mengisyaratkan agar Diego duduk di sebelahnya.

"Oke, Paman. Tolong, cintai aku!"

Diego menatap sayu pada Abelin. "Sadarlah. Jangan minum terlalu banyak!" Dia tepuk perlahan kedua pipi Abelin yang memerah.

"Kenapa?" tanyanya lirih dengan menunduk.

"Kau masih kecil Abelin. Cinta apa yang kau bicarakan ini? Sudahlah lebih baik kau kembali ke kamarmu!"

"Tidak. Kenapa Paman mengatakan aku masih kecil? Usiaku 17 tahun dan sebentar lagi 18, apakah itu masih kecil di mata Paman?"

Diego mengangguk. Sedikit bingung menghadapi sifat manja dan agresif Abelin.

"Kalau begini, apakah masih kecil?" 

Kecupan di pipi, membuat Diego melebarkan matanya.

Related chapters

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 2 MNK : Menghindari Abelin

    Karena kesal diperlakukan seperti itu, Diego membanting tubuh Abelin dan mengikat keponakannya dengan gesper "Kau ini!" Diego menatap tajam Abelin. Abelin menangis terisak. Dia berulang kali menggelengkan kepalanya. "Paman … jangan marah! Aku hanya bercanda!" "Bercanda katamu! Kau gadis yang tol0l!" hardik Diego. Dia segera memasukkan beberapa pakaian ke dalam tas, lalu meninggalkan Abelin sendirian di kamarnya. Dengan tergesa dia berlari kecil menuruni tangga dan keluar rumah dari pintu samping, menuju mobil jeep dan mengendarai mobil tersebut keluar dari pekarangan rumah. "Kenapa paman tidak mengerti juga dengan semua perhatianku selama ini?" isak Abelin memandang nanar kepergian Diego dari kaca besar yang ada di kamar itu. Di perjalanan, Diego terus memikirkan tindakan bod0h Abelin. "Ada apa dengan dirinya? Apa dia putus cinta dan melampiaskan padaku? Gadis itu!" Hembusan napas Diego begitu kasar. Dia masih menahan gemuruh di dalam dada. Dia menekan satu tombol dan langsung

    Last Updated : 2023-05-03
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 3 MNK : Hampir Gila

    Mengetuk pintu perlahan, Diego dengan tenang berdiri di depan pintu. Pelayan membukakan pintu dan mempersilakan Diego masuk. "Apa kakekku sudah tidur?" "Dia menunggu kepulangan Tuan Muda," sahut pelayan dengan menundukkan kepalanya. Diego melangkah mendekat. "Kakek, kau belum tidur?" Punggung Tuan Gerardo bergerak, dia segera duduk dan menatap sang cucu. "Ada apa? Kau menyembunyikan sesuatu dariku?" tebak Tuan Gerardo. Diego duduk di samping kakeknya. "Tidak perlu mencemaskanku! Aku akan selalu oke untuk kau, Kakek." Suara tawa terdengar dari Tuan Gerardo, Diego tersenyum kecil. "Tidurlah, ini sudah malam," kata Diego. Dia memastikan sang kakek tertidur, barulah ia kembali menuju kamar pribadinya di lantai 3. Diego memilih menyegarkan diri. Dia pandangi dirinya di kaca yang ada di kamar mandi. Lampu kamar mandi tiba-tiba padam, membuat Diego berhati-hati. Dia melirik ke ventilasi, terdapat cahaya dari luar. Artinya lampu di kamarnya masih menyala, hanya lampu di kamar

    Last Updated : 2023-05-04
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 4 MNK : Napas Terakhirku

    Jose mengangguk, meski dia tidak mengerti tempat yang disebutkan oleh Diego. Tak penting baginya, sekarang bisa berteman dengan orang kaya seperti Diego, itu bagus untuk kedepannya. Joana, istri dari Jose mengajak Diego untuk bergabung menikmati santapan hasil dari kebun. Joana mengolah sayuran yang dia petik di kebunnya sendiri. Diego mengangguk kecil saat mencicipi hidangan, dia memuji dalam hati masakan orang desa yang sangat kental akan rempah-rempah. "Apa pekerjaanmu?" tanya Diego di tengah acara makan mereka. Tatapannya tertuju pada Joana. Joana menoleh pada sang suami, kemudian menatap Diego dan menjawab, "Hanya membantu Jose di kebun." Diego mengangguk kecil. Dia menyudahi makannya dan menatap serius pada dua orang yang ada di hadapannya. "Apa kau mau bekerja untukku? Aku akan membuat restoran di daerah sini, kau bisa jadi koki?" Mata Joana berbinar, dia menatap senang dan memeluk Jose. "Aku bersedia," jawabnya sambil tersenyum menatap pemuda tampan itu. Tamu yan

    Last Updated : 2023-05-06
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 5 MNK : Membeli Seorang Gadis

    Alexa terkejut saat tangannya ditarik paksa. Matanya melebar dengan ketakutan yang teramat. Air matanya jatuh, tubuhnya gemetar ketakutan. "Hei, siapa kau? Berikan dia padaku!" kata Lukas dengan menebas-nebas ranting dan tanaman liar yang menghalanginya. Dia sedikit berlari ke arah Alexa yang sudah berada di sisi Diego. Tanpa aba-aba, Diego melepaskan satu peluru sebagai peringatan. Suara memekakkan telinga membuat jantung Alexa semakin getir. Dia sulit bernapas dengan benar, Alexa meremas dadanya sekuat mungkin. Lukas terperanjat dan memegangi kakinya, dia takut kakinya terluka terkena tembakan dari orang asing. Lukas memandang sengit pada Diego, dia tak takut meski berhadapan dengan pistol yang ditodongkan langsung oleh Diego. Dia malah berjalan menantang dengan seringaian yang mengerikan. "Berikan dia, kau akan keluar dari desa ini dengan selamat," kata Lukas dengan percaya diri karena kini di belakang Diego sudah ada dua anak buahnya. Mata Diego memicing kala mendapati orang la

    Last Updated : 2023-05-06
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 6 MNK : Partner Hidup

    "Dengar Alexa, ikuti semua perintahku. Berpura-puralah menjadi istri yang baik di depan keluarga besarku. Sisanya kau akan belajar sendiri dan segeralah menyesuaikan kondisi." Diego menatap lekat pada gadis muda itu. Itu adalah keputusan terbaik untuknya jika ingin kembali ke kediaman Gerardo. Alexa mengangguk patuh. Lagipula apa yang bisa dia perbuat? Hidupnya kini telah dibeli oleh pemuda itu. Ayahnya sendiri yang menjualnya. Meski dia tahu, Carlos Diego, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu telah menolongnya dari Lukas, si ayah yang kejam. "Sekarang kau bisa kembali, Nex." Nex mengundurkan diri dan membiarkan sepasang pengantin baru itu melewati malamnya. "Tuan, apakah aku harus memakai pakaian ini terus hingga besok pagi?" Alexa yang bingung, mau tak mau memilih bertanya. "Oh, astaga! Aku lupa!" Diego membuka pintu lemari dan memberikan gaun indah untuk sang istri. "Selama kita di desa ini, kita akan tinggal di rumah ini. Dan kau, bebas melakukan apa saja asal jangan

    Last Updated : 2023-06-30
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 7 MNK : Amarah Tuan Gerardo

    "Perkenalkan ini istriku, Alexa Irene." Sontak saja pengumuman Diego membuat anggota keluarga yang tengah berkumpul menjadi tercengang. "Beraninya kau!" bentak Tuan Gerardo murka. Dia berdiri dengan menghentakkan tongkat kayunya pada lantai. Andrea dan Teo ikut berdiri, bahkan ibu Diego memejamkan matanya saat sang suami juga ikut tersulut emosi mengetahui putra satu-satunya itu menikah dadakan tanpa memberitahu anggota keluarga. "Ayah, sebaiknya kau istirahat saja. Biar aku yang memberi hukuman pada Diego," kata Teo yang begitu khawatir dengan Tuan Gerardo yang memegangi dadanya. "Anak nakal ini, apa yang dia pikirkan?" keluh Tuan Gerardo. Diego menahan kesedihannya melihat sang kakek yang marah padanya. Bahkan Diego mempertaruhkan kesehatan sang kakek. Bagaimana lagi, dia tidak bisa keluar dari masalahnya sendiri. Apa lagi berbagi pada anggota keluarga. Kelakuan Abelin menjadi aib tersendiri bagi Diego. "Maafkan aku Kakek," kata Diego. Matanya mengisyaratkan sesuatu yang tidak

    Last Updated : 2023-07-01
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 8 MNK : Berbagi Rahasia

    Diego menceritakan masalah yang mengganggunya belakangan ini. Kevin mendengarkan dengan serius. "Kau yakin keponakanmu begitu? Ah, maksudku, kau yakin dia terobsesi padamu?" tanya Kevin. Diego mengangguk lesu. "Aku tidak tau kapan waktu dia berubah seperti itu? Mungkinkah karena dia beranjak dewasa dan salah menempatkan rasa cinta?" tebak Diego. "Ini aneh! Aku rasa dia ada kelainan jiwa," cela Kevin. Ia tidak berharap salah mendengar penuturan dari sahabatnya. Namun, jika kondisi begitu panas, jelas keputusan menikah dadakan itu bisa jadi penyelamat. "Aku akan memantau perubahan sikap Abelin, dia belum tahu masalah ini karena masih les di luar dan kemungkinan akan kembali nanti malam," kata Diego. "Kau harus berhati-hati! Tidak, maksudku istrimu lah yang harus berhati-hati. Mendengar cerita darimu, aku sanksi kalau keponakanmu itu bisa menerima kehadiran Alexa," ujar Kevin. Ia segera menenggak sisa minumannya. "Bawa aku untuk melihat seperti apa wanita yang membuatmu mengakhiri ma

    Last Updated : 2023-07-07
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 9 MNK : Senyum Yang Mengerikan

    Alexa tak ingin lagi belajar melukis. Dia hanya tersenyum kecil saat memikirkan lukisan yang indah, namun bertolak belakang dengan kehidupannya yang tak indah dan penuh derita. 'Semoga aku bisa bertahan di keluarga ini,' batin Alexa cemas. Selain Tuan Gerardo marah dan sepertinya menolak pernikahan mereka, sekarang ditambah lagi dengan keponakan dari suaminya. Alexa menghela napas panjang memikirkan hal apa lagi yang akan ia hadapi di rumah besar itu. "Aku akan pulang, kalian berhati-hatilah dan bersiap. Kemungkinan Abelin akan menyusahkan kalian nantinya," ucap Kevin. Dia mengambil langkah panjang dan segera memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah besar keluarga Gerardo. Diego menatap lamat wajah sang istri. "Kau siap, kan?" Alexa mengangguk kecil. Mereka kembali ke dalam rumah, seakan tidak ada hal besar yang terjadi. Semua keluarga berkumpul untuk makan malam. Tuan Gerardo ditemani oleh Bibi Ramona memasuki ruang makan. Melihat anggota yang tak komplit, ia

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 14 MNK : Kepedulian Diego

    Kevin segera datang kala Diego menelponnya. Lelaki tampan itu tergesa-gesa hingga berada di depan pintu kamar rawat Alexa. Tok tok tok "Masuklah!" Kevin menyentuh keningnya kala melihat Alexa yang duduk di atas ranjang. Matanya memindai ruangan. "Berikan ponselmu," ujar Diego. Kevin memberikan satu ponsel kepada Diego. Sahabatnya itu melihat kembali rekaman CCTV saat keluarganya datang berkunjung. Saat melihat handuknya jatuh, Diego segera bertanya, "Apakah kau selalu mengecek hasil rekaman di sini?" Kepala Kevin bergerak ke samping, sedikit, tampak ia heran mendengar pertanyaan itu. "Tidak. Aku tahu batasan, kurasa kau pasti akan membuatku mimisan jika aku lancang membukanya, kan?" tanya Kevin balik. Diego menatap pria yang tengah menatapnya itu. "Hari ini hewan tarantula ada di atas selimut Alexa. Mungkin besok hewan berbahaya lainnya juga akan menyerang istriku di sini," katanya. Kevin terperangah, sejurus kemudian ia menggeleng bingung. "Lalu, siapa yang kau curiga

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 13 MNK : Obsesi Yang Berbahaya

    Andrea mendekat saat ia menyadari menantunya itu membuka mata. "Alexa, kau sadar, Sayang." Andrea mengusap lembut tangan istri dari anaknya. Alexa mengamati wajah Andrea. "Ma, apa aku masih hidup?" Andrea mengangguk. "Tuhan mengabulkan doa kami. Kau mau minum?" Alexa mengangguk pelan. Andrea mengambilkan air minum, dia membantu menantunya untuk bangun. "Suamiku di mana?" tanya Alexa lirih. "Aku di sini," sahut Diego yang baru saja memasuki kamar rawat sang istri. Ia tersenyum, menghampiri Alexa dan mengecup kening istrinya dengan lama. 'Tuhan, aku ingin tetap hidup. Aku ingin terus bersama pria ini,' batin Alexa. Andrea mengusap pundak Diego. "Mama tunggu di luar saja, ya. Beri makan untuk Alexa agar dia punya tenaga," ujar Andrea. Diego menatap lekat wajah Alexa. "Aku bersyukur kau selamat. Maafkan aku, Alexa." "Ini bukan salahmu. Aku yang kurang hati-hati." Diego membujuk istrinya untuk makan terlebih dahulu. Meski ia begitu penasaran dengan kejadian yang membuatnya takut

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 12 MNK : Alibi

    Abelin yang terkejut, tangannya bergerak cepat hendak menyimpan pisau miliknya. Namun, tajamnya pisau itu menggores lengan Alexa hingga berdarah."Siapa kau sebenarnya?" sergah Diego.Abelin sigap menghindar, wajahnya yang tertutup selendang yang dililit ke kepala itu membuat Diego tak mengenalinya. Apalagi Abelin datang dengan menggunakan pakaian serba baru dan sengaja memilih pakaian yang jauh berbeda dari pakaian yang biasa ia pakai.Aksi tangkap-menangkap itu membuat Abelin terpaksa melukai sang paman, dia juga melempar beberapa barang di dalam ruangan itu kepada Diego. Diego menangkap tubuh Abelin dari belakang. "Siapa yang mengirimmu?" Tangan Diego menarik selendang, ia sedikit kesulitan karena Abelin yang memberontak. Gadis itu sedikit memutar tubuhnya, dia melindungi wajah dengan satu tangannya dan menendang pusaka berharga milik Diego. Pekikan itu menggema, Diego memegangi pusaka kelelakian miliknya. Abelin berhasil lolos."Sialan!" geram Diego. "Astaga!" Diego berjalan se

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 11 MNK : Kemarahan Diego

    Diego dan Kevin berlarian memasuki rumah sakit. Diego terus menelpon Andrea untuk menanyakan ruangan sang istri. "Mama." Diego menghampiri dan menyambut tangan sang ibu. "Istrimu di dalam sedang ditangani dokter dan teamnya. Doakan agar ia selamat," ucap Andrea. Diego berbalik menatap tajam pada sang keponakan yang tersenyum kecil menatapnya. "Paman … tadi aku–" "Tutup mulutmu!" Anggota keluarga yang lain terkejut saat mendengar Diego membentak Abelin. Andrea mengusap lengan sang putra. "Jangan memarahinya," ucap lembut Andrea. "Aku mau dengar kronologinya," kata Diego. Andrea menjelaskan sesuai yang ia tahu. Rahang Diego mengeras, ia yakin kalau di apel tersebut diberi racun oleh Abelin. "Apa kakek tahu masalah ini?" tanya Diego menatap Andrea. Ibunya mengangguk pelan. Dia terus menenangkan putranya. "Kau pasti sengaja, kan, Abelin?" tanya Diego penuh penekanan. "Aku tidak melakukan apa pun," bantah Abelin tenang. Kevin mengamati raut wajah gadis itu. Kondisi seperti ini

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 10 MNK : Keracunan

    Diego menutup kembali pintu kamarnya dan meminta Abelin untuk menunggu di depan pintu kamar. Diego menghampiri Alexa dan berucap, "Di depan kamar ada Abelin. Katanya ia ingin berkenalan denganmu. Kau handle dia, jangan sampai ia curiga. Jangan menjawab pertanyaannya jika itu seputar masalah pribadi kita. Kau paham Alexa?" Alexa mengangguk. Alexa dan Diego keluar kamar, mereka menemui Abelin yang duduk di kursi dengan memangku keranjang buah-buahan. "Halo, Bibi, selamat pagi." Abelin menyambut dengan tersenyum lembut. Matanya terus mengamati wanita itu. Wanita yang mencuri cinta sang Paman. Tubuh Abelin sedikit bergetar, ia terus menekan dan menyembunyikan amarahnya dengan baik. Alexa tersenyum dan duduk di sebelah Abelin. "Selamat pagi juga," sapanya lembut. Diego duduk tak jauh dari tempat sang istri. Ia akan mengamati sebelum berangkat bekerja. Sedangkan Abelin menawarkan buah-buahan untuk Alexa. 'Sepertinya tidak ada yang mencurigakan,' batin Diego. Dia mendekat pada sang

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 9 MNK : Senyum Yang Mengerikan

    Alexa tak ingin lagi belajar melukis. Dia hanya tersenyum kecil saat memikirkan lukisan yang indah, namun bertolak belakang dengan kehidupannya yang tak indah dan penuh derita. 'Semoga aku bisa bertahan di keluarga ini,' batin Alexa cemas. Selain Tuan Gerardo marah dan sepertinya menolak pernikahan mereka, sekarang ditambah lagi dengan keponakan dari suaminya. Alexa menghela napas panjang memikirkan hal apa lagi yang akan ia hadapi di rumah besar itu. "Aku akan pulang, kalian berhati-hatilah dan bersiap. Kemungkinan Abelin akan menyusahkan kalian nantinya," ucap Kevin. Dia mengambil langkah panjang dan segera memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah besar keluarga Gerardo. Diego menatap lamat wajah sang istri. "Kau siap, kan?" Alexa mengangguk kecil. Mereka kembali ke dalam rumah, seakan tidak ada hal besar yang terjadi. Semua keluarga berkumpul untuk makan malam. Tuan Gerardo ditemani oleh Bibi Ramona memasuki ruang makan. Melihat anggota yang tak komplit, ia

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 8 MNK : Berbagi Rahasia

    Diego menceritakan masalah yang mengganggunya belakangan ini. Kevin mendengarkan dengan serius. "Kau yakin keponakanmu begitu? Ah, maksudku, kau yakin dia terobsesi padamu?" tanya Kevin. Diego mengangguk lesu. "Aku tidak tau kapan waktu dia berubah seperti itu? Mungkinkah karena dia beranjak dewasa dan salah menempatkan rasa cinta?" tebak Diego. "Ini aneh! Aku rasa dia ada kelainan jiwa," cela Kevin. Ia tidak berharap salah mendengar penuturan dari sahabatnya. Namun, jika kondisi begitu panas, jelas keputusan menikah dadakan itu bisa jadi penyelamat. "Aku akan memantau perubahan sikap Abelin, dia belum tahu masalah ini karena masih les di luar dan kemungkinan akan kembali nanti malam," kata Diego. "Kau harus berhati-hati! Tidak, maksudku istrimu lah yang harus berhati-hati. Mendengar cerita darimu, aku sanksi kalau keponakanmu itu bisa menerima kehadiran Alexa," ujar Kevin. Ia segera menenggak sisa minumannya. "Bawa aku untuk melihat seperti apa wanita yang membuatmu mengakhiri ma

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 7 MNK : Amarah Tuan Gerardo

    "Perkenalkan ini istriku, Alexa Irene." Sontak saja pengumuman Diego membuat anggota keluarga yang tengah berkumpul menjadi tercengang. "Beraninya kau!" bentak Tuan Gerardo murka. Dia berdiri dengan menghentakkan tongkat kayunya pada lantai. Andrea dan Teo ikut berdiri, bahkan ibu Diego memejamkan matanya saat sang suami juga ikut tersulut emosi mengetahui putra satu-satunya itu menikah dadakan tanpa memberitahu anggota keluarga. "Ayah, sebaiknya kau istirahat saja. Biar aku yang memberi hukuman pada Diego," kata Teo yang begitu khawatir dengan Tuan Gerardo yang memegangi dadanya. "Anak nakal ini, apa yang dia pikirkan?" keluh Tuan Gerardo. Diego menahan kesedihannya melihat sang kakek yang marah padanya. Bahkan Diego mempertaruhkan kesehatan sang kakek. Bagaimana lagi, dia tidak bisa keluar dari masalahnya sendiri. Apa lagi berbagi pada anggota keluarga. Kelakuan Abelin menjadi aib tersendiri bagi Diego. "Maafkan aku Kakek," kata Diego. Matanya mengisyaratkan sesuatu yang tidak

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 6 MNK : Partner Hidup

    "Dengar Alexa, ikuti semua perintahku. Berpura-puralah menjadi istri yang baik di depan keluarga besarku. Sisanya kau akan belajar sendiri dan segeralah menyesuaikan kondisi." Diego menatap lekat pada gadis muda itu. Itu adalah keputusan terbaik untuknya jika ingin kembali ke kediaman Gerardo. Alexa mengangguk patuh. Lagipula apa yang bisa dia perbuat? Hidupnya kini telah dibeli oleh pemuda itu. Ayahnya sendiri yang menjualnya. Meski dia tahu, Carlos Diego, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu telah menolongnya dari Lukas, si ayah yang kejam. "Sekarang kau bisa kembali, Nex." Nex mengundurkan diri dan membiarkan sepasang pengantin baru itu melewati malamnya. "Tuan, apakah aku harus memakai pakaian ini terus hingga besok pagi?" Alexa yang bingung, mau tak mau memilih bertanya. "Oh, astaga! Aku lupa!" Diego membuka pintu lemari dan memberikan gaun indah untuk sang istri. "Selama kita di desa ini, kita akan tinggal di rumah ini. Dan kau, bebas melakukan apa saja asal jangan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status