Beranda / Rumah Tangga / Mendadak Nikah Kontrak / Bab 7 MNK : Amarah Tuan Gerardo

Share

Bab 7 MNK : Amarah Tuan Gerardo

Penulis: Liza Azhari
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-01 16:20:29

"Perkenalkan ini istriku, Alexa Irene."

Sontak saja pengumuman Diego membuat anggota keluarga yang tengah berkumpul menjadi tercengang.

"Beraninya kau!" bentak Tuan Gerardo murka. Dia berdiri dengan menghentakkan tongkat kayunya pada lantai.

Andrea dan Teo ikut berdiri, bahkan ibu Diego memejamkan matanya saat sang suami juga ikut tersulut emosi mengetahui putra satu-satunya itu menikah dadakan tanpa memberitahu anggota keluarga.

"Ayah, sebaiknya kau istirahat saja. Biar aku yang memberi hukuman pada Diego," kata Teo yang begitu khawatir dengan Tuan Gerardo yang memegangi dadanya.

"Anak nakal ini, apa yang dia pikirkan?" keluh Tuan Gerardo.

Diego menahan kesedihannya melihat sang kakek yang marah padanya. Bahkan Diego mempertaruhkan kesehatan sang kakek. Bagaimana lagi, dia tidak bisa keluar dari masalahnya sendiri. Apa lagi berbagi pada anggota keluarga. Kelakuan Abelin menjadi aib tersendiri bagi Diego.

"Maafkan aku Kakek," kata Diego. Matanya mengisyaratkan sesuatu yang tidak dipahami orang lain.

Elisa mengelus punggung mertuanya. "Aku antar Papa ke kamar saja, ya," bujuknya. Sedangkan Alberto menghembuskan napas kasar melihat kelakuan keponakannya itu.

Alexa merasakan ketegangan yang teramat. Bahkan tangannya mulai dingin dan berkeringat. Diego menggenggam tangan Alexa dengan lembut. Perempuan itu menoleh menatap sang suami yang perhatiannya saja tertuju pada Tuan Besar di keluarga itu.

Tuhan, bantu aku agar kuat berdiri di sisi laki-laki ini. Aku yakin dia orang baik, aku pasti akan selalu aman jika bersamanya. Pernikahan kontrak ini akan aku jalani dengan hati lapang. Ini adalah balas budi terbesarku, karena Diego sudah menyelamatkan nyawaku.

Setelah kepergian Tuan Gerardo, Diego mengajak istrinya menaiki tangga menuju lantai 3 dan memasuki kamarnya.

"Apa kau baik-baik saja?" Alexa begitu mencemaskan Diego. 

"Tidak apa-apa. Kau harus bertahan di sisiku karena ini baru permulaan. Tidak mudah membujuk kakekku. Tapi tunjukan saja bahwa kau pantas menjadi cucu menantu di keluarga Gerardo."

Alexa mengangguk pelan. "Orang tuamu? Apa mereka akan mengusirku?"

"Siapa yang akan mengusir menantuku?" tanya Andrea yang tersenyum saat memasuki kamar sang putra.

Diego berdiri dan menyambut ibunya. Andrea memeluk erat tubuh sang anak yang sudah berubah dan mau memutuskan kelangsungan hidupnya dengan menikahi seorang wanita.

Dia tidak menyangka waktunya telah tiba, sedari dulu Andrea sangat mengkhawatirkan Diego yang tidak ingin menikah. Padahal Andrea sudah mengenalkan putri dari teman-temannya. Namun, Diego menolak dengan tegas.

"Kau memberiku sebuah kebahagiaan hari ini, aku benar-benar terkejut," ucap Andrea terkekeh pelan. Dia membelai wajah Diego dengan kasih sayang. "Jangan terlalu memikirkan kakekmu, nanti dia pasti akan menerima keputusanmu ini."

"Kau lah ibu terbaik di seluruh dunia," puji Diego yang mengecup pipi Andrea.

Andrea merentangkan kedua tangannya, Diego mengangguk kecil pada sang istri. Alexa mendekat dan menyambut pelukan hangat dari ibu mertuanya.

"Maaf, jika mengecewakan Anda," kata Alexa.

Andrea melerai pelukannya. Dia menatap wajah cantik Alexa. "Kau tau Alexa, mungkin hari ini hanya aku yang bahagia akan kabar mendadak ini, meski aku akui aku pun terkejut. Anak nakal ini tidak mau berbagi info apa pun denganku lagi." Wajah Andrea dibuat sedih sebisa mungkin. Membuat Diego menghela napasnya perlahan.

"Ma, maaf untuk ini." Diego merangkul Andrea. 

"Kau pandai memilih pasangan," kata Andrea tersenyum. Dia kemudian meraih gelang yang ada di saku celananya dan memakaikannya di pergelangan Alexa.

Alexa terkejut, dia melirik pada Diego yang tersenyum kecil menatapnya. "Jika kau butuh apapun, datanglah padaku," pesan Andrea.

Alexa mengangguk dan tersenyum. Andrea memeluknya sebentar lalu keluar kamar.

Alexa buru-buru melepas gelang tersebut dan menyerahkannya pada Diego. "Maaf, ini simpanlah."

Diego menggelengkan kepalanya. "Kau terima saja itu, karena menjadi hakmu sebagai menantu di rumah ini."

"Tapi pernikahan kita–"

Diego segera menutup mulut Alexa, dia menggeleng pelan dan berbisik, "Jangan pernah bahas soal pernikahan kontrak kita. Ini rahasia besar, dinding pun bisa mendengar."

Alexa mengangguk. Diego melepaskan bungkaman tangannya. "Kau istirahat saja, nanti sore kita akan keluar berbelanja semua kebutuhanmu," kata Diego. Dia meninggalkan Alexa sendirian di kamar.

Diego menuruni tangga dan menuju kamar kakeknya. Perasaannya tidak tenang jika belum melihat kembali kondisi dari Tuan Gerardo itu.

Masalah ini memang menjadi boomerang bagi Diego, jika ia menceritakan segalanya tentang Abelin maka tidak menutup kemungkinan kakeknya akan mendadak jatuh sakit. Tapi, untuk menghentikan aksi gila keponakannya itu terpaksa Diego membawa wanita lain ke rumahnya dan menjadikannya sebagai istri agar membatasi gerak Abelin. Dan Diego memutuskan menyimpan rahasia itu sebaik mungkin.

Tok tok tok

Diego menunggu dengan sabar. Tiga kali dia mengetuk pintu, namun tidak juga dibukakan. Dia tahu kakeknya pasti kecewa padanya. Diego memejamkan matanya, perasaan sesak di dada menyeruak begitu saja. Dia berbalik hendak pergi.

"Tuan Muda," sapa pelayan kepercayaan Tuan Gerardo.

"Bibi Ramona," sapa Diego.

"Tuan Besar belum mau bertemu denganmu. Sabarlah, sekarang dia sedang tidur."

Diego mengangguk lesu, dia berbalik dan memilih pergi menemui sahabatnya.

Di Cafe Alasta, Kevin Garra sedang menunggu kedatangan Diego dengan menikmati secangkir kopi hitam yang beraromakan madu.

Dia mengamati para pengunjung, tidak seperti biasanya cafe terlihat sangat ramai. Tak lama, kemunculan Diego menjadi perbincangan hangat. Para perempuan begitu antusias saat melihat pemuda tampan dan kaya raya itu memasuki cafe mewah tersebut.

"Hai, aku bergabung ya," kata Catelin. Seorang model terkenal. Perempuan yang sangat cantik dan mempesona. Senyumnya bahkan mengalahkan manisnya gula dan madu.

Diego menarik kursi dan duduk. Dia menyesap kopi yang telah dipesan oleh sahabatnya. Banyak pengunjung yang iri melirik ke arah meja mereka.

"Apa kalian free, ayo berpesta malam ini," ajak Catelin.

Diego menatap teman masa kecilnya itu. "Cate, aku tak bisa karena istriku menungguku di rumah."

"Apa?" pekik gadis itu terkejut. Nampak wajahnya memerah, ada air yang mulai menggenang di pelupuk matanya.

Buru-buru Kevin memberikan tisu pada gadis itu. Bukan rahasia umum, model cantik itu mencintai Diego sejak lama. Namun apa yang dia dengar barusan telah menghancurkan harapannya.

"Kalau begitu aku undur dulu, telepon aku jika kau berubah pikiran." Catelin pergi meninggalkan Diego dan Kevin.

"Kenapa kau katakan itu di hadapannya?" tegur Kevin cemberut. "Kau sulit sekali menjaga perasaan gadis cantik sekelas model ternama."

"Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan dia tenggelam dalam khayalannya memiliki diriku, begitu?"

"Ayolah, kau jangan membatasi diri! Nikmati saja hidup," saran Kevin.

Diego menghela napas berat. "Dengar, aku punya masalah yang rumit sekarang."

"Ya, apa pun itu! Kurasa kurang pas jika kau memperlakukan Cetelin seperti itu." Kevin menatap lekat pada sahabatnya. Dia mencoba menyelami pikiran pemuda dingin itu.

"Tapi ngomong-ngomong kenapa kau mendadak nikah?" tanya Kevin yang mulai menatapnya serius. Bahkan tatapan pemuda garang itu seperti mengintimidasi lawan bicaranya.

Bab terkait

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 8 MNK : Berbagi Rahasia

    Diego menceritakan masalah yang mengganggunya belakangan ini. Kevin mendengarkan dengan serius. "Kau yakin keponakanmu begitu? Ah, maksudku, kau yakin dia terobsesi padamu?" tanya Kevin. Diego mengangguk lesu. "Aku tidak tau kapan waktu dia berubah seperti itu? Mungkinkah karena dia beranjak dewasa dan salah menempatkan rasa cinta?" tebak Diego. "Ini aneh! Aku rasa dia ada kelainan jiwa," cela Kevin. Ia tidak berharap salah mendengar penuturan dari sahabatnya. Namun, jika kondisi begitu panas, jelas keputusan menikah dadakan itu bisa jadi penyelamat. "Aku akan memantau perubahan sikap Abelin, dia belum tahu masalah ini karena masih les di luar dan kemungkinan akan kembali nanti malam," kata Diego. "Kau harus berhati-hati! Tidak, maksudku istrimu lah yang harus berhati-hati. Mendengar cerita darimu, aku sanksi kalau keponakanmu itu bisa menerima kehadiran Alexa," ujar Kevin. Ia segera menenggak sisa minumannya. "Bawa aku untuk melihat seperti apa wanita yang membuatmu mengakhiri ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 9 MNK : Senyum Yang Mengerikan

    Alexa tak ingin lagi belajar melukis. Dia hanya tersenyum kecil saat memikirkan lukisan yang indah, namun bertolak belakang dengan kehidupannya yang tak indah dan penuh derita. 'Semoga aku bisa bertahan di keluarga ini,' batin Alexa cemas. Selain Tuan Gerardo marah dan sepertinya menolak pernikahan mereka, sekarang ditambah lagi dengan keponakan dari suaminya. Alexa menghela napas panjang memikirkan hal apa lagi yang akan ia hadapi di rumah besar itu. "Aku akan pulang, kalian berhati-hatilah dan bersiap. Kemungkinan Abelin akan menyusahkan kalian nantinya," ucap Kevin. Dia mengambil langkah panjang dan segera memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah besar keluarga Gerardo. Diego menatap lamat wajah sang istri. "Kau siap, kan?" Alexa mengangguk kecil. Mereka kembali ke dalam rumah, seakan tidak ada hal besar yang terjadi. Semua keluarga berkumpul untuk makan malam. Tuan Gerardo ditemani oleh Bibi Ramona memasuki ruang makan. Melihat anggota yang tak komplit, ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 10 MNK : Keracunan

    Diego menutup kembali pintu kamarnya dan meminta Abelin untuk menunggu di depan pintu kamar. Diego menghampiri Alexa dan berucap, "Di depan kamar ada Abelin. Katanya ia ingin berkenalan denganmu. Kau handle dia, jangan sampai ia curiga. Jangan menjawab pertanyaannya jika itu seputar masalah pribadi kita. Kau paham Alexa?" Alexa mengangguk. Alexa dan Diego keluar kamar, mereka menemui Abelin yang duduk di kursi dengan memangku keranjang buah-buahan. "Halo, Bibi, selamat pagi." Abelin menyambut dengan tersenyum lembut. Matanya terus mengamati wanita itu. Wanita yang mencuri cinta sang Paman. Tubuh Abelin sedikit bergetar, ia terus menekan dan menyembunyikan amarahnya dengan baik. Alexa tersenyum dan duduk di sebelah Abelin. "Selamat pagi juga," sapanya lembut. Diego duduk tak jauh dari tempat sang istri. Ia akan mengamati sebelum berangkat bekerja. Sedangkan Abelin menawarkan buah-buahan untuk Alexa. 'Sepertinya tidak ada yang mencurigakan,' batin Diego. Dia mendekat pada sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 11 MNK : Kemarahan Diego

    Diego dan Kevin berlarian memasuki rumah sakit. Diego terus menelpon Andrea untuk menanyakan ruangan sang istri. "Mama." Diego menghampiri dan menyambut tangan sang ibu. "Istrimu di dalam sedang ditangani dokter dan teamnya. Doakan agar ia selamat," ucap Andrea. Diego berbalik menatap tajam pada sang keponakan yang tersenyum kecil menatapnya. "Paman … tadi aku–" "Tutup mulutmu!" Anggota keluarga yang lain terkejut saat mendengar Diego membentak Abelin. Andrea mengusap lengan sang putra. "Jangan memarahinya," ucap lembut Andrea. "Aku mau dengar kronologinya," kata Diego. Andrea menjelaskan sesuai yang ia tahu. Rahang Diego mengeras, ia yakin kalau di apel tersebut diberi racun oleh Abelin. "Apa kakek tahu masalah ini?" tanya Diego menatap Andrea. Ibunya mengangguk pelan. Dia terus menenangkan putranya. "Kau pasti sengaja, kan, Abelin?" tanya Diego penuh penekanan. "Aku tidak melakukan apa pun," bantah Abelin tenang. Kevin mengamati raut wajah gadis itu. Kondisi seperti ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 12 MNK : Alibi

    Abelin yang terkejut, tangannya bergerak cepat hendak menyimpan pisau miliknya. Namun, tajamnya pisau itu menggores lengan Alexa hingga berdarah."Siapa kau sebenarnya?" sergah Diego.Abelin sigap menghindar, wajahnya yang tertutup selendang yang dililit ke kepala itu membuat Diego tak mengenalinya. Apalagi Abelin datang dengan menggunakan pakaian serba baru dan sengaja memilih pakaian yang jauh berbeda dari pakaian yang biasa ia pakai.Aksi tangkap-menangkap itu membuat Abelin terpaksa melukai sang paman, dia juga melempar beberapa barang di dalam ruangan itu kepada Diego. Diego menangkap tubuh Abelin dari belakang. "Siapa yang mengirimmu?" Tangan Diego menarik selendang, ia sedikit kesulitan karena Abelin yang memberontak. Gadis itu sedikit memutar tubuhnya, dia melindungi wajah dengan satu tangannya dan menendang pusaka berharga milik Diego. Pekikan itu menggema, Diego memegangi pusaka kelelakian miliknya. Abelin berhasil lolos."Sialan!" geram Diego. "Astaga!" Diego berjalan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 13 MNK : Obsesi Yang Berbahaya

    Andrea mendekat saat ia menyadari menantunya itu membuka mata. "Alexa, kau sadar, Sayang." Andrea mengusap lembut tangan istri dari anaknya. Alexa mengamati wajah Andrea. "Ma, apa aku masih hidup?" Andrea mengangguk. "Tuhan mengabulkan doa kami. Kau mau minum?" Alexa mengangguk pelan. Andrea mengambilkan air minum, dia membantu menantunya untuk bangun. "Suamiku di mana?" tanya Alexa lirih. "Aku di sini," sahut Diego yang baru saja memasuki kamar rawat sang istri. Ia tersenyum, menghampiri Alexa dan mengecup kening istrinya dengan lama. 'Tuhan, aku ingin tetap hidup. Aku ingin terus bersama pria ini,' batin Alexa. Andrea mengusap pundak Diego. "Mama tunggu di luar saja, ya. Beri makan untuk Alexa agar dia punya tenaga," ujar Andrea. Diego menatap lekat wajah Alexa. "Aku bersyukur kau selamat. Maafkan aku, Alexa." "Ini bukan salahmu. Aku yang kurang hati-hati." Diego membujuk istrinya untuk makan terlebih dahulu. Meski ia begitu penasaran dengan kejadian yang membuatnya takut

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 14 MNK : Kepedulian Diego

    Kevin segera datang kala Diego menelponnya. Lelaki tampan itu tergesa-gesa hingga berada di depan pintu kamar rawat Alexa. Tok tok tok "Masuklah!" Kevin menyentuh keningnya kala melihat Alexa yang duduk di atas ranjang. Matanya memindai ruangan. "Berikan ponselmu," ujar Diego. Kevin memberikan satu ponsel kepada Diego. Sahabatnya itu melihat kembali rekaman CCTV saat keluarganya datang berkunjung. Saat melihat handuknya jatuh, Diego segera bertanya, "Apakah kau selalu mengecek hasil rekaman di sini?" Kepala Kevin bergerak ke samping, sedikit, tampak ia heran mendengar pertanyaan itu. "Tidak. Aku tahu batasan, kurasa kau pasti akan membuatku mimisan jika aku lancang membukanya, kan?" tanya Kevin balik. Diego menatap pria yang tengah menatapnya itu. "Hari ini hewan tarantula ada di atas selimut Alexa. Mungkin besok hewan berbahaya lainnya juga akan menyerang istriku di sini," katanya. Kevin terperangah, sejurus kemudian ia menggeleng bingung. "Lalu, siapa yang kau curiga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09
  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 1 MNK : Abelin yang agresif

    Diam-diam Abelin memasuki kamar Carlos Diego, dia menatap pakaian yang tergeletak di atas kasur besar dengan headboard kayu yang berukir dan berwarna maroon. Dia berjalan perlahan sambil menoleh ke belakang, memastikan tidak ada yang tahu bahwa dia berada di kamar sang paman. Senyumnya terbit menimbulkan lesung di kedua pipinya. Matanya berbinar kala mendengar suara gemericik air di dalam ruangan sebelah kanan. Langkah kakinya membawanya menuju ruangan tersebut, dia berdiam diri, mendengarkan suara Diego yang bernyanyi. Diego menyanyi sambil menggosok tubuh atletisnya, dia menikmati pancuran shower. Dia matikan kran, lalu menyibak rambutnya dan menarik handuk putih dan melilitkannya pada bagian pinggang. "Mampus!" gumam Abelin yang hendak bersembunyi namun tubuhnya menabrak lemari dengan pilar kecil yang bertingkat, tempat menyimpan keperluan mandi. "Siapa di sana?" teriak Diego. Dia menarik handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Bergegas keluar bilik kaca dan men

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02

Bab terbaru

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 14 MNK : Kepedulian Diego

    Kevin segera datang kala Diego menelponnya. Lelaki tampan itu tergesa-gesa hingga berada di depan pintu kamar rawat Alexa. Tok tok tok "Masuklah!" Kevin menyentuh keningnya kala melihat Alexa yang duduk di atas ranjang. Matanya memindai ruangan. "Berikan ponselmu," ujar Diego. Kevin memberikan satu ponsel kepada Diego. Sahabatnya itu melihat kembali rekaman CCTV saat keluarganya datang berkunjung. Saat melihat handuknya jatuh, Diego segera bertanya, "Apakah kau selalu mengecek hasil rekaman di sini?" Kepala Kevin bergerak ke samping, sedikit, tampak ia heran mendengar pertanyaan itu. "Tidak. Aku tahu batasan, kurasa kau pasti akan membuatku mimisan jika aku lancang membukanya, kan?" tanya Kevin balik. Diego menatap pria yang tengah menatapnya itu. "Hari ini hewan tarantula ada di atas selimut Alexa. Mungkin besok hewan berbahaya lainnya juga akan menyerang istriku di sini," katanya. Kevin terperangah, sejurus kemudian ia menggeleng bingung. "Lalu, siapa yang kau curiga

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 13 MNK : Obsesi Yang Berbahaya

    Andrea mendekat saat ia menyadari menantunya itu membuka mata. "Alexa, kau sadar, Sayang." Andrea mengusap lembut tangan istri dari anaknya. Alexa mengamati wajah Andrea. "Ma, apa aku masih hidup?" Andrea mengangguk. "Tuhan mengabulkan doa kami. Kau mau minum?" Alexa mengangguk pelan. Andrea mengambilkan air minum, dia membantu menantunya untuk bangun. "Suamiku di mana?" tanya Alexa lirih. "Aku di sini," sahut Diego yang baru saja memasuki kamar rawat sang istri. Ia tersenyum, menghampiri Alexa dan mengecup kening istrinya dengan lama. 'Tuhan, aku ingin tetap hidup. Aku ingin terus bersama pria ini,' batin Alexa. Andrea mengusap pundak Diego. "Mama tunggu di luar saja, ya. Beri makan untuk Alexa agar dia punya tenaga," ujar Andrea. Diego menatap lekat wajah Alexa. "Aku bersyukur kau selamat. Maafkan aku, Alexa." "Ini bukan salahmu. Aku yang kurang hati-hati." Diego membujuk istrinya untuk makan terlebih dahulu. Meski ia begitu penasaran dengan kejadian yang membuatnya takut

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 12 MNK : Alibi

    Abelin yang terkejut, tangannya bergerak cepat hendak menyimpan pisau miliknya. Namun, tajamnya pisau itu menggores lengan Alexa hingga berdarah."Siapa kau sebenarnya?" sergah Diego.Abelin sigap menghindar, wajahnya yang tertutup selendang yang dililit ke kepala itu membuat Diego tak mengenalinya. Apalagi Abelin datang dengan menggunakan pakaian serba baru dan sengaja memilih pakaian yang jauh berbeda dari pakaian yang biasa ia pakai.Aksi tangkap-menangkap itu membuat Abelin terpaksa melukai sang paman, dia juga melempar beberapa barang di dalam ruangan itu kepada Diego. Diego menangkap tubuh Abelin dari belakang. "Siapa yang mengirimmu?" Tangan Diego menarik selendang, ia sedikit kesulitan karena Abelin yang memberontak. Gadis itu sedikit memutar tubuhnya, dia melindungi wajah dengan satu tangannya dan menendang pusaka berharga milik Diego. Pekikan itu menggema, Diego memegangi pusaka kelelakian miliknya. Abelin berhasil lolos."Sialan!" geram Diego. "Astaga!" Diego berjalan se

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 11 MNK : Kemarahan Diego

    Diego dan Kevin berlarian memasuki rumah sakit. Diego terus menelpon Andrea untuk menanyakan ruangan sang istri. "Mama." Diego menghampiri dan menyambut tangan sang ibu. "Istrimu di dalam sedang ditangani dokter dan teamnya. Doakan agar ia selamat," ucap Andrea. Diego berbalik menatap tajam pada sang keponakan yang tersenyum kecil menatapnya. "Paman … tadi aku–" "Tutup mulutmu!" Anggota keluarga yang lain terkejut saat mendengar Diego membentak Abelin. Andrea mengusap lengan sang putra. "Jangan memarahinya," ucap lembut Andrea. "Aku mau dengar kronologinya," kata Diego. Andrea menjelaskan sesuai yang ia tahu. Rahang Diego mengeras, ia yakin kalau di apel tersebut diberi racun oleh Abelin. "Apa kakek tahu masalah ini?" tanya Diego menatap Andrea. Ibunya mengangguk pelan. Dia terus menenangkan putranya. "Kau pasti sengaja, kan, Abelin?" tanya Diego penuh penekanan. "Aku tidak melakukan apa pun," bantah Abelin tenang. Kevin mengamati raut wajah gadis itu. Kondisi seperti ini

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 10 MNK : Keracunan

    Diego menutup kembali pintu kamarnya dan meminta Abelin untuk menunggu di depan pintu kamar. Diego menghampiri Alexa dan berucap, "Di depan kamar ada Abelin. Katanya ia ingin berkenalan denganmu. Kau handle dia, jangan sampai ia curiga. Jangan menjawab pertanyaannya jika itu seputar masalah pribadi kita. Kau paham Alexa?" Alexa mengangguk. Alexa dan Diego keluar kamar, mereka menemui Abelin yang duduk di kursi dengan memangku keranjang buah-buahan. "Halo, Bibi, selamat pagi." Abelin menyambut dengan tersenyum lembut. Matanya terus mengamati wanita itu. Wanita yang mencuri cinta sang Paman. Tubuh Abelin sedikit bergetar, ia terus menekan dan menyembunyikan amarahnya dengan baik. Alexa tersenyum dan duduk di sebelah Abelin. "Selamat pagi juga," sapanya lembut. Diego duduk tak jauh dari tempat sang istri. Ia akan mengamati sebelum berangkat bekerja. Sedangkan Abelin menawarkan buah-buahan untuk Alexa. 'Sepertinya tidak ada yang mencurigakan,' batin Diego. Dia mendekat pada sang

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 9 MNK : Senyum Yang Mengerikan

    Alexa tak ingin lagi belajar melukis. Dia hanya tersenyum kecil saat memikirkan lukisan yang indah, namun bertolak belakang dengan kehidupannya yang tak indah dan penuh derita. 'Semoga aku bisa bertahan di keluarga ini,' batin Alexa cemas. Selain Tuan Gerardo marah dan sepertinya menolak pernikahan mereka, sekarang ditambah lagi dengan keponakan dari suaminya. Alexa menghela napas panjang memikirkan hal apa lagi yang akan ia hadapi di rumah besar itu. "Aku akan pulang, kalian berhati-hatilah dan bersiap. Kemungkinan Abelin akan menyusahkan kalian nantinya," ucap Kevin. Dia mengambil langkah panjang dan segera memasuki mobilnya dan melaju meninggalkan pekarangan rumah besar keluarga Gerardo. Diego menatap lamat wajah sang istri. "Kau siap, kan?" Alexa mengangguk kecil. Mereka kembali ke dalam rumah, seakan tidak ada hal besar yang terjadi. Semua keluarga berkumpul untuk makan malam. Tuan Gerardo ditemani oleh Bibi Ramona memasuki ruang makan. Melihat anggota yang tak komplit, ia

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 8 MNK : Berbagi Rahasia

    Diego menceritakan masalah yang mengganggunya belakangan ini. Kevin mendengarkan dengan serius. "Kau yakin keponakanmu begitu? Ah, maksudku, kau yakin dia terobsesi padamu?" tanya Kevin. Diego mengangguk lesu. "Aku tidak tau kapan waktu dia berubah seperti itu? Mungkinkah karena dia beranjak dewasa dan salah menempatkan rasa cinta?" tebak Diego. "Ini aneh! Aku rasa dia ada kelainan jiwa," cela Kevin. Ia tidak berharap salah mendengar penuturan dari sahabatnya. Namun, jika kondisi begitu panas, jelas keputusan menikah dadakan itu bisa jadi penyelamat. "Aku akan memantau perubahan sikap Abelin, dia belum tahu masalah ini karena masih les di luar dan kemungkinan akan kembali nanti malam," kata Diego. "Kau harus berhati-hati! Tidak, maksudku istrimu lah yang harus berhati-hati. Mendengar cerita darimu, aku sanksi kalau keponakanmu itu bisa menerima kehadiran Alexa," ujar Kevin. Ia segera menenggak sisa minumannya. "Bawa aku untuk melihat seperti apa wanita yang membuatmu mengakhiri ma

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 7 MNK : Amarah Tuan Gerardo

    "Perkenalkan ini istriku, Alexa Irene." Sontak saja pengumuman Diego membuat anggota keluarga yang tengah berkumpul menjadi tercengang. "Beraninya kau!" bentak Tuan Gerardo murka. Dia berdiri dengan menghentakkan tongkat kayunya pada lantai. Andrea dan Teo ikut berdiri, bahkan ibu Diego memejamkan matanya saat sang suami juga ikut tersulut emosi mengetahui putra satu-satunya itu menikah dadakan tanpa memberitahu anggota keluarga. "Ayah, sebaiknya kau istirahat saja. Biar aku yang memberi hukuman pada Diego," kata Teo yang begitu khawatir dengan Tuan Gerardo yang memegangi dadanya. "Anak nakal ini, apa yang dia pikirkan?" keluh Tuan Gerardo. Diego menahan kesedihannya melihat sang kakek yang marah padanya. Bahkan Diego mempertaruhkan kesehatan sang kakek. Bagaimana lagi, dia tidak bisa keluar dari masalahnya sendiri. Apa lagi berbagi pada anggota keluarga. Kelakuan Abelin menjadi aib tersendiri bagi Diego. "Maafkan aku Kakek," kata Diego. Matanya mengisyaratkan sesuatu yang tidak

  • Mendadak Nikah Kontrak    Bab 6 MNK : Partner Hidup

    "Dengar Alexa, ikuti semua perintahku. Berpura-puralah menjadi istri yang baik di depan keluarga besarku. Sisanya kau akan belajar sendiri dan segeralah menyesuaikan kondisi." Diego menatap lekat pada gadis muda itu. Itu adalah keputusan terbaik untuknya jika ingin kembali ke kediaman Gerardo. Alexa mengangguk patuh. Lagipula apa yang bisa dia perbuat? Hidupnya kini telah dibeli oleh pemuda itu. Ayahnya sendiri yang menjualnya. Meski dia tahu, Carlos Diego, laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu telah menolongnya dari Lukas, si ayah yang kejam. "Sekarang kau bisa kembali, Nex." Nex mengundurkan diri dan membiarkan sepasang pengantin baru itu melewati malamnya. "Tuan, apakah aku harus memakai pakaian ini terus hingga besok pagi?" Alexa yang bingung, mau tak mau memilih bertanya. "Oh, astaga! Aku lupa!" Diego membuka pintu lemari dan memberikan gaun indah untuk sang istri. "Selama kita di desa ini, kita akan tinggal di rumah ini. Dan kau, bebas melakukan apa saja asal jangan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status