Share

Flashdisk 2

Dinda berbalik. Dan melihat sosok yang sangat dirindukannya berdiri dengan senyuman hangat. Sehangat cahaya matahari sore yang berpendar di sekitar mereka.

Dengan mata yang tiba-tiba berkabut, ia berlari memeluknya. Menumpahkan rasa rindu dan khawatir yang memenuhi dada.

Andra menyambut pelukan itu dan membalasnya hangat.

"Kenapa terlalu mengkhawatirkanku seperti ini?"

"Saya takut Dokter benar-benar ditahan."

Andra menghela napas dan membelai lembut kepala Dinda yang bersandar di dada bidangnya.

"Tapi, lain kali jangan buat dirimu kelelahan dan habis-habisan menolongku seperti ini."

"Tidak boleh ada lain kali. Saya nggak mau Dokter ditangkap dan dituduh seperti ini lagi."

Andra terdiam Sejenak. "Baiklah. Aku berjanji tak akan ada lain kali," ikrarnya kemudian.

Laki-laki itu melepaskan pelukannya dan menyapu pipi basah Dinda dengan ibu jarinya.

"Kamu pucat sekali."

Dinda menyengir. "Saya lupa sarapan sama makan siang."

Andra menghela napas mendengarnya. Lalu meraih jemari gadis i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status