Share

Thirty nine

Aku menyaksikan pertarungan serius antara Damar dan Tama di sisi lain kolam, tapi ditengah keasyikan itu kami terintrupsi dengan deringan hanphone milik Tama. Dia mengeluarkannya dari saku kemudian mematikannya dan belum sempat benda itu tersimpan dia kembali berdering kembali.

"Kalau penting angkat aja dulu," kataku, meski enggan dia tetap melakukannya.

Tama sudah menjawab panggilan itu. Aku mendengar dia menjawab semua pertanyaan yang diajukan pihak seberang sambil melangkah menjauh, meski hanya berhalangan kaca tapi mataku tetap awas memperhatikannya.

"Dia bahkan masih sibuk di saat liburan," ujar Lyan.

Damar meringis sebelum melanjutkan, "Karena ini bukan waktu yang tepat buat dia ambil cuti." Dia memberiku tatapan sinis seolah-olah ingin mengatakan sesuatu.

"Damar," panggilnya. Dan sepuluh menit kemudian kedua pria itu sudah asyik berbincang.

"Dari pengalaman gue sebagai teman mereka, gue yakin obrolan mereka bakal panjang dan wasting time." Lisa memberitahu kami sambil menyesap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status